13 Agustus 2024

Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil, Apakah Aman Dikonsumsi?

Amankah penggunaan ondansetron untuk ibu hamil? Ini ulasannya!

Amankah ondansetron untuk ibu hamil? Yuk, simak jawabannya pada artikel ini!

Saat masa kehamilan, sudah sewajarnya apabila Moms sangat berhati-hati dalam memilih obat yang masuk ke dalam tubuh

Sebab, pertumbuhan dan perkembangan janin adalah hal yang krusial. Bahkan, dalam pemilihan makanan dan minuman saja juga memiliki banyak pertimbangan.

Ondansetron, adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati mual dan muntah.

Ondansetron sering dikonsumsi ibu hamil untuk meredakan mual dan muntah.

Biasanya, ibu hamil akan mengalami mual dan muntah pada trimester pertama, di mana kondisi ini disebut morning sickness.

Lantas, sebenarnya aman atau tidak penggunaan ondansetron untuk ibu hamil?

Selain itu, apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi morning sickness selama masa kehamilan?

Lengkapnya, simak ulasannya berikut ini, ya, Moms!

Baca Juga: 17 Obat Batuk untuk Ibu Hamil dari yang Alami Sampai Medis!

Apa Itu Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil?

Apa Itu Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil?
Foto: Apa Itu Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil?

Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang sering kali dikonsumsi oleh pasien yang telah menjalani operasi pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi.

Obat ini juga kerap kali diresepkan oleh dokter selama masa kehamilan untuk mengurangi gejala mual dan muntah, juga dikenal dengan nama “morning sickness".

Berdasarkan penelitian di Obstetrics & Gynecology, menjelaskan bahwa mengonsumsi obat ondansetron selama awal masa kehamilan masih cenderung aman dan tidak berisiko pada janin.

Manfaat ondansetron untuk ibu hamil yakni dapat meredakan gejala tidak nyaman pada perut yang memicu rasa ingin muntah.

Meski ondansetron untuk ibu hamil dkatakan aman, tetap harus mengonsumsi sesuai dosis dan anjuran dokter kandungan.

Hal ini agar ibu hamil tetap dapat merasakan manfaatnya dan tidak mengalami efek samping yang ada pada obat ini.

Penggunaan Ondansetron untuk Ibu Hamil

Penggunaan Ondansetron untuk Ibu Hamil.jpg
Foto: Penggunaan Ondansetron untuk Ibu Hamil.jpg (Shutter Stock)

Ondansetron tersedia dalam bentuk tablet, tablet cepat larut, dan dalam bentuk cair (sirop).

Dosis ondansetron biasanya diminum 30 menit sebelum dimulainya proses kemoterapi, 1 hingga 2 jam sebelum dimulainya terapi radiasi, dan 1 jam sebelum operasi.

Dosis tambahan terkadang dikonsumsi 1 sampai 3 kali sehari selama kemoterapi atau terapi radiasi.

Jangan lupa selalu ikuti petunjuk pada resep yang telah diberikan oleh dokter dengan hati-hati, dan mintalah dokter untuk menjelaskan hal-hal yang tidak dipahami.

Pastikan agar mengonsumsi obat ondansetron untuk ibu hamil sesuai dengan yang diarahkan di dalam resep.

Jangan mengonsumsi obat secara berlebihan atau kurang. Hindari juga meminumnya lebih sering dari resep yang telah ditentukan oleh dokter.

Jika mengonsumsi obat ondansetron tablet yang cepat larut, keluarkan tablet dari kemasannya terlebih dahulu.

Untuk membuka kemasannya, jangan mengeluarkan tablet melalui lapisan foil pada blister.

Lebih baik, gunakan tangan kering untuk melepas lapisan foil di bagian belakang.

Keluarkan tablet dengan lembut dan segera letakkan tablet di atas lidah. Tablet akan larut dalam beberapa detik dan ditelan dengan bantuan air liur.

Kandungan Obat Ondansetron

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Ondansetron dikategorikan sebagai obat kategori B.

Artinya, obat ini tidak menunjukkan efek berbahaya pada kehamilan dan janin pada penelitian hewan.

Sedangkan berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, Ondansetron dikategorikan sebagai obat kategori B1.

Obat hanya digunakan oleh kelompok tertentu dan tidak menunjukkan efek teratogenik (cacat lahir).

Penelitian pada hewan juga tidak menunjukkan masalah pada kehamilan dan janin.

Ondansetron juga diuji coba pada ibu menyusui.

Pada 78 ibu menyusui yang mengonsumsi Ondasetron, tidak ditemukan dampak yang serius pada bayi yang menyusu pada ibu tersebut.

Adapun Ondansetron yang dikonsumsi adalah Ondansetron IV yang diekskresikan ke dalam ASI.

Jumlahnya tergolong kecil, hanya 3,3% dari dosis ondansetron yang disesuaikan dengan berat badan ibu dan 1,6% dari dosis standar yang diberikan pada bayi yang terkandung dalam ASI per hari.

Kadar ini dianggap aman untuk bayi dan belum menunjukkan efek samping yang signifikan.

Jadi, ondansetron untuk ibu hamil dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi sesuai aturan pakainya.

Dosis Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil

Dosis Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil
Foto: Dosis Obat Ondansetron untuk Ibu Hamil

Berikut informasi terkait bentuk obat ondansetron, meliputi:

  • Cairan injeksi: tersedia dalam ukuran 2 ml
  • Tablet: tersedia dalam ukuran 4 mg, 8 mg, 24 mg
  • Sirop: tersedia dalam ukuran 4 mg/5 ml
  • Film larut oral: tersedia dalam ukuran 4 mg dan 8 mg
  • Tablet cepat larut: tersedia dalam ukuran 4 mg dan 8 mg

Dosis ondansetron untuk ibu hamil adalah 4-8 mg tiga kali sehari secara oral.

Namun, sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan agar melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Jangan mengonsumsi obat ini secara sembarangan, konsumsi obat ini sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter.


Efek Samping Ondansetron

Efek Samping Ondansetron
Foto: Efek Samping Ondansetron

Walaupun ondansetron untuk ibu hamil tergolong aman, tetap perhatikan efek sampingnya.

Pada beberapa orang, mengonsumsi obat ondansetron dapat menimbulkan sejumlah gejala efek samping berikut ini.

  • Sakit kepala
  • Sembelit
  • Kelemahan
  • Kelelahan
  • Badan panas dingin
  • Mengantuk

Segera periksakan diri ke dokter bila efek samping di atas terjadi dalam waktu yang lama, hingga berubah pada kondisi yang lebih parah.

Selain itu, berikut beberapa efek samping yang membutuhkan penanganan dari dokter sesegera mungkin.

  • Penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan
  • Ruam dan gatal-gatal
  • Pembengkakan mata, wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah
  • Suara serak dan kesulitan bernapas atau menelan
  • Sakit dada dan sesak napas
  • Pusing dan pingsan
  • Detak jantung cepat, lambat, atau tidak teratur
  • Berhalusinasi (melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak ada)
  • Demam
  • Keringat berlebih
  • Kebingungan
  • Mual, muntah, atau diare
  • Kehilangan koordinasi
  • Otot kaku atau berkedut, kejang
  • Koma (kehilangan kesadaran)

Segera hubungi dokter apabila efek samping ondansetron untuk ibu hamil di atas Moms alami, ya.

Baca Juga: Amankah Obat Cetirizine untuk Ibu Hamil? Ini Jawabannya!

Penyimpanan Obat Ondansetron

Penyimpanan Obat Ondansetron
Foto: Penyimpanan Obat Ondansetron

Untuk menjaga kualitas, menerapkan penyimpanan yang aman dan tepat tentunya sangat berpengaruh.

Pastikan agar menyimpan obat ondasentron untuk ibu hamil dalam wadah yang terutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Selain itu, jangan biarkan obat terpapar sinar matahari, dan sebisa mungkin menyimpannya dalam suhu ruangan.

Untuk obat yang tidak digunakan lagi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.

Jangan membuang obat ondansetron untuk ibu hamil sembarangan, untuk memastikan hewan atau anak-anak tidak mengonsumsinya.

Jangan pula membuang obat ke dalam toilet.

Adapun cara terbaik untuk menyingkirkan obat yang tidak digunakan lagi adalah dengan melakukan program pengembalian obat.

Alternatif Obat untuk Mengatasi Mual Saat Hamil

Selain mengonsumsi Ondansetron, Moms juga bisa lho mengurangi rasa mual saat hamil dengan cara yang lebih alami, yakni dengan cara:

  • Makan sedikit tapi sering: Hindari makan dalam porsi besar sekaligus. Sebaiknya makan dengan porsi kecil tapi lebih sering, sekitar 5-6 kali sehari.
  • Pilih makanan yang mudah dicerna: Pilih makanan kaya karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, dan pasta. Konsumsi protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan.
  • Hindari makanan pemicu mual: Hindari makanan yang berlemak tinggi, pedas, asam, dan berminyak. Hindari juga kafein, alkohol, dan rokok.
  • Minum air putih yang cukup: Minum air putih yang cukup membantu tubuh terhidrasi dan mengurangi rasa mual. Minumlah air putih minimal 8 gelas per hari.
  • Makan jahe: Jahe terkenal efektif dalam mengatasi mual. Moms bisa mengonsumsi jahe segar dalam teh, permen jahe, atau kapsul jahe.
  • Aromaterapi: Aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk membantu merilekskan tubuh dan pikiran. Minyak esensial seperti peppermint, lemon, dan lavender dapat membantu mengatasi mual saat hamil.

Morning Sickness, Benarkah Tanda Janin Sehat?

Morning Sickness, Tanda Janin Sehat?.jpg
Foto: Morning Sickness, Tanda Janin Sehat?.jpg

Morning sickness biasanya mulai terjadi sekitar minggu keenam kehamilan.

Adapun gejala morning sickness yang umum terjadi, di antaranya adalah:

  • Mual dan muntah
  • Sensitif terhadap aroma tertentu
  • Hanya mengeluarkan sedikit urine atau urine berwarna gelap
  • Tubuh terasa lemas atau mudah kelelahan
  • Pusing hingga pingsan
  • Jantung berdebar kencang
  • Nafsu makan berkurang

Dilansir dari Stanford Children’s Health, meski terlihat mengkhawatirkan, ternyata morning sickness adalah indikator positif bahaw plasenta sedang berkembang dengan baik.

Selain itu, Noel Strong, peneliti kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York, mengungkapkan bahwa morning sickness dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon selama kehamilan.

"Perubahan kadar hormon kehamilan yang lebih tinggi, ibu hamil lebih rentan mengalami gejala selam kehamilan seperti mual dan muntah," ungkap Strong seperti dilansir WebMD.

Strong menyebutkan, morning sickness yang terjadi pada ibu yang hamil bayi kembar, akan mengalami intensitas mual dan muntah yang cenderung lebih tinggi.

Ia juga berspekulasi bahwa morning sickness merupakan tanda-tanda janin sehat.

Gejala tersebut menjadi indikator dari jaringan plasenta yang berfungsi dengan baik.

Nah, lalu bagaimana dengan Moms yang tidak mengalami morning sickness selama masa kehamilan?

Tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut juga normal terjadi.

"Penting bagi ibu hamil untuk memahami bahwa tidak semua kehamilan sama. Hanya karena tidak memiliki gejala, bukan berarti kehamilan yang dialami sedang bermasalah," ujar Strong.

Mual dan muntah selama kehamilan tidak berdampak bagi janin, selama asupan nutrisi dari makanan dan minuman tetap terpenuhi.

Bila Moms merasa terganggu oleh gejala yang dialami, maka dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat atau vitamin, salah satunya ondansetron untuk ibu hamil.

Namun, pastikan Moms mengonsumsi sesuai dengan anjuran dan dosis yang diberikan dokter, ya.


Cara Mengatasi Morning Sickness

Perhatikan Pola Makan.jpg
Foto: Perhatikan Pola Makan.jpg (Babycentre.co.uk)

Tidak selalu dari obat-obatan, morning sickness juga dapat diringankan dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

1. Menjaga Pola Istirahat

Cara paling mudah untuk mengatasi morning sickness adalah menjaga pola istirahat.

Sangat penting bagi ibu hamil dalam menjaga pola istirahat yang tepat, terutama saat malam hari.

Hindari begadang dan stres berlebihan agar tidak berpengaruh pada pola tidur sehari-hari.

Jika Moms mengalami susah tidur di malam hari, coba gunakan lampu yang redup atau menggunakan aromaterapi yang menenangkan agar suasana kamar menjadi lebih tenang dan nyaman untuk tidur.

Selain itu, hindari mengemil berlebihan pada malam hari dan minum kafein saat sedang hamil yang berefek pada waktu tidur.

2. Perhatikan Pola Makan

Biasanya mual dan muntah yang terjadi akan menyebabkan Moms kehilangan nafsu makan.

Kondisi ini juga yang sebabkan Moms dapat kehilangan berat badan saat trimester pertama kehamilan.

Ingat, jangan sampai hal ini membuat Moms stres, ya!

Pastikan perut Moms selalu terisi dan konsumsi jenis makanan yang disukai dan tentunya bergizi.

Jika Moms tidak nafsu untuk mengonsumsi makanan yang berat, cobalah makan beberapa biskuit atau camilan sehat lainnya.

Yang terpenting adalah perut Moms harus selalu terisi setiap waktu.

Namun, hindari makan secara berlebihan, dan jgua jangan biarkan perut benar-benar kosong ya.

Perut yang kosong akan membuat Moms cenderung akan merasa mual.

Ditambah lagi, makanan kecil lebih mudah dicerna dan cenderung tidak memicu mual dan mulas.

Baca Juga: 7 Obat Mual Saat Hamil, Ampuh Atasi Morning Sickness!

3. Tetap Aktif Bergerak

Hal ini mungkin terasa sulit untuk dilakukan, ya, Moms. Saat morning sickness, tubuh pasti akan mudah mengalami kelelahan.

Namun, faktanya adalah Moms harus tetap aktif bergerak selama kehamilan.

Bahkan, sangat dianjurkan untuk berolahraga ringan guna membantu meredakan gejala mual yang dialami.

Olahraga yang dimaksud bukanlah jenis olahraga berat yang memerlukan kekuatan dengan intensitas yang tinggi selama kehamilan.

Moms dapat melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki secara perlahan-lahan di pagi hari atau sore hari.

Cukup dengan berjalan 20 menit setiap harinya ternyata membantu melepaskan endorfin yang pada akhirnya ampuh dalam mengatasi rasa mual.

Jadi, pastikan tubuh tetap aktif bergerak setiap harinya.

4. Minum Teh Jahe Hangat

Cara alami dan mudah dilakukan untuk mengatasi morning sickness saat hamil adalah dengan minum teh jahe hangat.

Mengonsumsi jahe bisa menjadi salah satu cara mengatasi mual saat hamil secara medis.

Berdasarkan penelitian di British Journal of Anaesthesia, suplemen dengan kandungan jahe dapat membantu mengurangi gejala mual selama kehamilan.

Jahe juga dipercaya dapat mengatasi sakit kepala, sakit perut, dan pembengkakan saat hamil. Namun, sebaiknya ibu hamil menghindari mengonsumsi jahe kering, ya.

Namun, meski jahe dapat membantu mengatasi gejala mual selama kehamilan, terdapat beberapa kondisi pada ibu hamil yang sebaiknya untuk menghindari konsumsi jahe.

Dikutip dari jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies, hindari mengonsumsi jahe apabila pernah memiliki riwayat keguguran sebelumnya.

Hal ini termasuk mengalami gangguan pembekuan darah, mengalami pendarahan vagina, diabetes gestasional, serta ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: 19 Obat Jerawat saat Hamil, dari Medis hingga Bahan Alami

Itulah cara-cara alami untuk mengatasi morning sickness saat hamil di samping pengonsumsian ondansetron untuk ibu hamil.

Tetap nikmati perjalanan kehamilan dengan bahagia agar janin tumbuh dengan sehat, ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5385053/
  • https://academic.oup.com/bja/article/84/3/367/264600
  • https://journals.lww.com/greenjournal/Abstract/2018/08000/Ondansetron_for_Treatment_of_Nausea_and_Vomiting.16.aspx
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601209.html#skip
  • https://reference.medscape.com/drug/zofran-zuplenz-ondansetron-342052
  • https://www.westsuffolkccg.nhs.uk/wp-content/uploads/2018/04/Briefing-Sheet-for-Primary-Care.pdf
  • Griddine A, Bush JS. Ondansetron. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499839/
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Ondansetron. In: Informatorium Obat Nasional Indonesia.BPOM RI. 2014.
  • Lowe SA, Steinweg KE. Review article: Management of hyperemesis gravidarum and nausea and vomiting in pregnancy. Emerg Med Australas. 2022 Feb;34(1):9-15.
  • Damkier P, Kaplan YC, Shechtman S, Diav-Citrin O, Cassina M, Weber-Schoendorfer C. Ondansetron in pregnancy revisited: Assessment and pregnancy labeling by the European Medicines Agency (EMA) & Pharmacovigilance Risk Assessment Committee (PRAC). Basic Clin Pharmacol Toxicol. 2021 Apr;128(4):579-582.
  • National Library of Medicine. Ondansetron. In: Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2022.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.