Kenali 10 Keunikan Pakaian Adat Madura dan Aksesorinya!
Moms mungkin sudah familiar dengan baju garis-garis merah putih atau merah hitam sebagai pakaian adat Madura.
Ternyata, selain busana tersebut, masih banyak ragam pakaian adat Madura lainnya yang tak kalah unik lho, Moms!
Masyarakat Madura dikenal memegah teguh tradisi dan terus melestarikan keunikan pakaian adatnya hingga sekarang.
Oleh karenanya, tidak heran kalau pakaian adat Madura bisa dikenal di seluruh Indonesia.
Sisi Unik Pakaian Adat Madura dan Aksesorisnya
Pakaian adat Madura memiliki ciri khas tersendiri. Karena kekhasannya itu, pakaian adat Madura sering dijadikan sebagai ikon Jawa Timur.
Yuk, kenali keunikan pakaian adat Madura dan filosofi di baliknya!
Baca Juga: 5 Sisi Unik Pakaian Adat Ulee Balang dari Aceh, Apa Saja?
1. Pakaian Adat Madura Laki-laki
Pakaian adat Madura laki-laki disebut baju pesa'an. Baju pesa'an sering juga disebut baju tukang sate karena umumnya dikenakan oleh para tukang sate Madura.
Selain modelnya simpel, juga nyaman dikenakan sebagai pakaian sehari-hari.
Baju pesa'an merupakan pakaian laki-laki yang berukuran serba longgar dan berwarna hitam. Ketika memakainya, dipadukan dengan kaos garis merah putih ataupun merah hitam.
Untuk bawahannya berupa celana gombrang yang disebut gomboran. Panjang celana di antara lutut dan mata kaki ataupun hingga mata kaki.
2. Filosofi Pakaian Adat Madura Pesa'an
Ada filosofi menarik di balik pakaian adat Madura pesa'an ini, lho! Bentuknya yang longgar merupakan perwujudan dari warga Madura yang sangat menghargai kebebasan.
Kaos berwarna belang yang merupakan dalaman dari baju luaran pesa'an ini menggambarkan mental pejuang, tegas, dan pemberani yang dimiliki masyarakat Madura.
3. Aksesoris Pakaian Adat Madura Laki-laki
Pakaian adat Madura pesa'an untuk pria dilengkapi dengan aksesoris yang memiliki filosofi di baliknya.
Ketika dikenakan pada upacara adat dan acara budaya, pria Madura memakai baju pesa'an dipadukan dengan penutup kepala berbahan dasar kain yang disebut odheng.
Selain itu, sabuk katemang, sarung kotak-kotak, trompa atau alas kaki, dan senjata tradisional Madura yaitu celurit atau sabit.
4. Ikat Kepala Odheng Khas Madura
Pakaian adat Madura untuk pria tidak terlepas dari odheng, yaitu penutup kepala pria berbahan dasar kain batik.
Odheng, tersedia dalam berbagai ukuran dan motif, dibedakan menjadi odheng peredhan (besar) dan odheng tongkosan (kecil) berdasarkan bentuknya.
Selain itu, odheng juga dibedakan berdasarkan motifnya, termasuk:
- Modang
- Garik atau jingga
- Dul-cendul
- Storjan
- Bere` songay atau toh biru
Ikatan odheng juga memiliki makna tertentu.
Pada odheng peredhan, pelintiran ujung simpul bagian belakang yang tegak lurus melambangkan huruf alif, yaitu huruf awal dalam bahasa Arab.
Sementara pada odheng tongkosan kota, simpul mati di bagian belakang dibentuk menyerupai huruf alif lam, yang merupakan simbol dari kalimat pengakuan akan keesaan Allah.
5. Pakaian Adat Madura Wanita
Pakaian adat Madura wanita disebut kebaya rancongan dan baju aghungan.
Kebaya khas Madura hampir serupa dengan kebaya pada umumnya dan pas bentuk tubuh. Modelnya lengan panjang dan dilengkapi stagen atau odhet yang diikatkan pada perut.
Kebaya rancongan umumnya berwarna terang dan mencolok sebagai ciri khasnya, seperti hijau, biru atau pun merah yang pas bentuk tubuh.
Untuk bawahan, berupa sarung batik bermotif lasem, storjan atau pun tabiruan.
Baca Juga: 8 Pakaian Adat NTT Sesuai Suku, Punya Ciri Khas yang Unik!
6. Aksesori Pakaian Adat Madura Wanita
Ketika memakai busana adat, para perempuan juga mengenakan aksesoris untuk mempertegas penampilan.
Busana kebaya rancongan dikenakan dengan memadukan berbagai aksesoris, seperti hiasan rambut yang terbuat dari emas yang disebut cucuk sisir dan cucuk dinar.
Ada juga kalung brodong berupa kalung emas yang berbentuk rentengan biji jagung, dan shelter penthol yaitu giwang emas yang dipakai di kuping.
Di depan dada terdapat hiasan dari emas berupa perahu berundak tiga.
7. Pakaian Adat Madura untuk Pengantin
Pakaian adat Madura untuk pengantin di masa lalu, terutama yang dikenal oleh masyarakat Sumenep terdiri atas 2 jenis yaitu busana kaputren dan legung.
Pakaian kaputren berupa kebaya lengan panjang dan dibuat dari beludru untuk menambah kemewahannya. Bagian bawah dipadukan dengan samper/sarong batik khas Madura.
Sementara busana pengantin legung merupakan kain yang dikenakan sebagai kemben oleh pengantin wanita. Sedangkan mempelai pria mengenakan kain ini di bawah dada.
Biasanya, pakaian ini dilengkapi dengan kain bawahan berwarna merah dan aksesoris mencolok khas Madura.
Di masa sekarang, kebanyakan pakaian pengantin Madura telah dimodifikasi agar terlihat modern.
Busana pengantin masa kini menggunakan bahan beludru bersulam emas, dan terdiri dari beragam warna sesuai pilihan si pengantin.
8. Pakaian Adat Madura Khas Bangkalan
Selain kebaya rancongan, dikenal juga kebaya bengkal yang merupakan busana adat yang berasal dari Kabupaten Bangkalan.
Kebaya bengkal berbahan beludru bersulam benang emas dan berwarna merah. Motifnya polos dan dan memiliki bentuk seperti kebaya pendek biasa.
Pada bagian dalam terdapat kotang berbahan katun, dengan warna cenderung gelap. Ukuran pas dengan badan pemakai.
Untuk bawahan memakai songket berbahan sutra dan berwarna merah dengan motifnya kotak-kotak.
Selain itu, dilengkapi juga dengan ikat pinggang dan alas kaki berupa selop berwarna hitam.
Baca Juga: 4 Keunikan Pakaian Adat Kalimantan Barat Khas Suku Dayak
9. Samper Madura
Samper merupakan kain bermotif khas yang sering dijadikan sebagai rok atau bawahan para perempuan, ketika mengenakan pakaian adat.
Samper ini mirip dengan kain jarik, bentuknya memanjang dan tidak membentuk ruang seperti sarung ketika dibentangkan.
Cara memakainya cukup mudah, yaitu dengan dililitkan pada badan, lalu memperkuat lilitan dengan sabuk atau kain lebih tipis.
Seiring dengan perkembangan zaman, samper sudah jarang dikenakan sebagai bawahan, karena tergeser fungsinya oleh rok dan celana.
Penggunaan samper di masa kini hanya pada upacara adat, acara-acara budaya dan prosesi kematian orang Madura.
10. Batik Madura
Batik Madura punya karakteristik yang khas dari sisi warna dan motifnya. Batik Madura memiliki warna yang berani seperti warna biru, kuning, merah dan hijau daun.
Ternyata ada makna di balik warna-warna ini, lho! Warna merah melambangkan karakter masyarakat Madura yang kuat dan keras.
Warna hijau melambangkan warna religi, di mana di masa lalu beberapa kerajaan islam didirikan dan berkembang di Madura.
Selanjutnya warna kuning melambangkan bulir-bulir padi pertanian, dan warna biru melambangkan warna laut yang mengelilingi sekitar pulau Madura.
Ragam motif batik Madura diambil dari motif binatang, tumbuhan, juga motif kombinasi yang merupakan kreasi para pembatiknya.
Batik Madura memiliki 2 jenis motif, yaitu pesisiran yang mempunyai motif dan warna yang cenderung berani.
Di sisi lain batik pedalaman cenderung bergaya klasik dengan ornamen utama warna gelap.
Baca Juga: 5 Jenis Pakaian Adat China untuk Wanita dan Pria, Yuk Intip!
Demikian keunikan yang dimiliki pakaian adat Madura.
Karakter masyarakat Madura yang dinamis dan berani, tercermin dalam warna dan motif pakaian adatnya, lho!
- https://sinergimadura.com/mengenal-pakaian-adat-khas-madura-unik-dan-kaya-filosofis
- https://drive.google.com/file/d/1U4_kPgQVld6KEV4UKFJx0k_RcwDCMYwj/preview
- https://www.pulaumadura.com/2020/11/ciri-pakaian-adat-madura-pria-dan-perempuan-lengkap.html
- https://batik-tulis.com/blog/batik-madura/
- https://jawatimuran.wordpress.com/2013/06/15/pakaian-adat-tradisional-madura-kabupaten-bangkalan/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.