09 Agustus 2024

17 Pakaian Adat Sumatera Barat beserta Aksesorinya, Elegan!

Bukan cuma suntiang, ada banyak baju adat lainnya!

Indonesia punya beragam baju adat dengan keindahannya masing-masing di setiap daerah, termasuk juga pakaian adat Sumatera Barat.

Pakaian adat Sumatera Barat identik dengan warna cerah dan mencolok yang menambah keanggunan bagi pemakainya.

Pakaian adat ini biasanya dikenakan oleh wanita saat akan menikah.

Namun seiring perkembangan zaman, ada beragam pakaian tradisional yang dipakai dalam kebutuhan acara penting tertentu.

Busana tradisional ini juga merupakan simbol betapa pentingnya seorang ibu atau wanita dalam sebuah keluarga.

Baca Juga: 18 Makanan Khas Sumatera Barat selain Rendang, Menggiurkan!

Pakaian Adat Sumatera Barat dan Keunikannya

Sumatera Barat terkenal dengan rumah Gadang sebagai rumah adat.

Tak jarang simbolis ini juga dicantumkan dalam motif dan corak dalam pakaian adat Sumatera Barat.

Buku yang ditulis oleh Drs Anwar Ibrahim, memaparkan pakaian adat di Sumatera Barat memiliki peranan penting dalam upacara-upacara tertentu.

Konon, melalui warisan busana tradisional tersebut, ada pesan dan makna mengandung nilai budaya tertentu.

Ini juga berkaitan dengan sejumlah aspek kebudayaan lainnya, seperti ekonomi, sosial dan masih banyak lagi.

Lantas, apa saja pakaian adat di Sumatera Barat, Moms?

1. Baju Batusangkar

Baju Batusangkar
Foto: Baju Batusangkar (Instagram.com/bridal.gown.batusangkar)

Pakaian adat Sumatera Barat pertama adalah Batusangkar. Ini diambil dari salah satu kota di Sumatera Barat.

Pada wanita, memakai tutup kepala yang dipasang di kepala.

Dipadankan dengan baju kurung dan songket. Baju yang dikenakannya terdapat ornamen berupa sulaman emas di bagian tangan dan leher.

Dalam kostum ini para pria juga memakai celana panjang dan kain songket yang ditenun di sekeliling tubuhnya.

Pakaian yang dikenakan di bagian tangan berbordir emas dan kerah.

Serta dilengkapi bagian kepalanya memakai penutup kepala bernama saluak.

2. Baju Batabue

Baju Batabue
Foto: Baju Batabue (Weddingmarket.com)

Jika pakaian adat Sumatera Barat sebelumnya identik dengan warna mencolok, berbeda halnya dengan ini.

Warna yang paling sering digunakan dalam Batabue adalah warna merah, biru, lembayung, dan hitam.

Biasanya mengenakan busana berwarna gelap dengan taburan benang emas yang membuatnya semakin terlihat berkilauan.

Taburan benang emas dalam pakaian adat Sumatera Barat ini memiliki makna filosofis yang cukup unik, yakni menandakan tentang betapa luasnya kekayaan alam Minangkabau.

Baju batabue ini terdiri atas baju kurung serta pernak pernik di sekujur busana.

Corak dan motifnya tentu bermacam-macam dan disesuaikan dengan selera pemakainya.

Baca Juga: Berbagai Jenis Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya

3. Limpapeh Rumah Nan Gadang atau Bundo Kanduang

Bundo Kanduang
Foto: Bundo Kanduang (Facebook.com/weddingmarket.id)

Pakaian adat Sumatera Barat berikutnya biasa dipakai oleh kaum wanita Minangkabau.

Limpapeh rumah nan gadang atau bundo kanduang ini memiliki ciri khas yaitu bagian kepalanya yang memiliki bentuk seperti atap rumah Gadang Sumatera Barat.

Secara umum, pakaian ini memiliki desain yang berbeda-beda namun bentuknya menyerupai satu sama lain.

Makna dan keunikan pakaian tradisional ini adalah melambangkan kebesaran, lho!

Makna kebesaran bagi perempuan terlebih para istri, yakni tiang tengah dari bangunan rumah.

Peran istri atau ibu dalam rumah tangga yakni sebagai pengimbang serta memperkokoh hubungan keluarga.

4. Pakaian Penghulu

Baju Penghulu
Foto: Baju Penghulu (Weddingmarket.com)

Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Barat ini hanya bisa dipakai oleh pemangku adat.

Pakaian ini terdiri atas celana panjang dan atasan berupa Teluk Belanga.

Berbahan dasar kain beludru, halus dan disertai penutup kepala yang disebut sebagai deta.

Pada umumnya, kain yang dipakai untuk membuat penghulu didominasi oleh warna hitam.

Hal ini karena warna hitam memiliki makna filosofis yang mendalam, yakni sebagai lambang kepemimpinan suatu kelompok dan yang dihormati.

Tak jarang, banyak orang memakainya dengan tongkat ataupun sesamping.

Pakaian adat ini juga banyak digunakan mempelai pria pada saat upacara pernikahan. Bahkan sering pula digunakan pada kegiatan yang lain.

Baca Juga: Intip Indahnya Kain Tenun Pandai Sikek, Kain Khas Sumatera Barat


5. Busana Pernikahan Adat Sumatera Barat

Baju Pengantin Minang
Foto: Baju Pengantin Minang (Toko.minangtourism.com)

Nah, untuk adat pernikahan Sumatera Barat, terdapat pakaian khusus pernikahan yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Barat

Ini merupakan pakaian adat Sumatera Barat yang identik dengan warna merah dengan aksesori lengkap serta penutup kepala.

Aksesorinya cukup banyak, khususnya calon pengantin wanita.

Seperti, selendang, mahkota atau penutup kepala yang umumnya disebut suntiang, gelang, kalung dan banyak lagi.

Jenis pakaian ini terinspirasi dari percampuran budaya Tionghoa dan Eropa. Tentunya hanya digunakan saat upacara pernikahan saja, ya.

6. Koto Gadang

Koto Gadang
Foto: Koto Gadang (Weddingmarket.com)

Pakaian adat Sumatera Barat selanjutnya adalah Koto Gadang.

Pakaian Koto Gadang ini dikenakan oleh pengantin perempuan asal Padang dan tentunya digunakan saat upacara pernikahan, ya Moms.

Di pakaian ini, pengantin perempuan mengenakan tingkuluak talakuang.

Tingkuluak talakuang adalah penutup kepala yang menyerupai mukena saat salat.

Penutup kepala ini terbuat dari beludru dan dihiasi perhiasan perak dan tembaga.

7. Baju Padang Magek

Baju Padang Magek
Foto: Baju Padang Magek (Pasbana.com)

Baju adat Padang Magek dari Minangkabau memiliki keunikan tersendiri, lho Moms!

Pakaian adat Sumatera Barat yang satu ini terdiri dari beberapa bagian, salah satunya adalah Lambak atau Kodek.

Lambak atau Kodek merupakan kain beludru hitam dihiasi dengan minsie dan sulaman benang emas atau perak berbentuk pucuak rabuang.

Kemudian baju kurung basiba menjadi atasan pendek dari kain beludru hitam, dengan lengan lebar dihiasi minsie dan sulaman motif pucuak rabuang.

Selanjutnya, selanggan atau sandak adalah kain panjang dari sutera merah yang diselempangkan di bahu, dihias dengan sulaman benang emas atau perak.

Penampilan ini dilengkapi tikuluak sapik udang, penutup kepala dari kain sarung pelekat dan kain telekung putih, dihias merah tua atau benang emas.

Aksesori Pakaian Adat Sumatera Barat

Aksesori Pakaian Adat Sumatera Barat
Foto: Aksesori Pakaian Adat Sumatera Barat (Toko.minangtourism.com)

Pakaian adat Sumatera Barat dipercantik dengan tambahan aksesori yang menarik.

Beberapa contoh aksesori yang biasa digunakan, meliputi:

1. Suntiang

Suntiang
Foto: Suntiang (Instagram.com/bridal.gown.batusangkar)

Pakaian adat Sumatera Barat yang biasa digunakan mempelai wanita akan semakin cantik dan elegan jika dilengkapi oleh suntiang.

Ini adalah perhiasan berwarna keemasan berbentuk setengah lingkaran dengan beragam bentuk yang dikenakan di kepala.

Biasanya bentuknya antara lain bunga, burung merak, dan lainnya. Umumnya beratnya sekitar 3 hingga 5 kg.

2. Lambak

Lambak, sering kali disebut sebagai sarung, merupakan bagian dari pakaian adat Sumatera Barat, limpapeh rumah nan gadang.

Ini merupakan bawahan berupa kain songket, dengan berbagai macam motif khas daerah Sumatera Barat.

Cara mengenakannya yakni dengan cara diikat pada di pinggang, lalu bagan belahannya disusun di bagian depan, samping, atau belakang.

Susunan ini berbeda dari setiap desa atau daerah ya, Moms. Warnanya biasanya disesuaika dengan atasan yang dipakai.

Dominan warna emas, merah ataupun cokelat.

Dengan memakai Lambak, seorang wanita akan tampak jauh lebih anggun dan semakin elok saat dilihat.

3. Tingkuluak Balapak

Tingkuluak
Foto: Tingkuluak (Id.wikipedia.org/NrAzizah Firstri E)

Balapak ini juga merupakan bagian dari pakaian adat Sumatera Barat.

Ini adalah busana pelengkap bagi perempuan yang memakai baju adat pernikahan, bundo kanduang.

Balapak juga sering disebut sebagai selendang, dan sering dikenakan oleh wanita kelahiran Minang.

Makna dari selendang ini cukup filosofis, yakni wanita tersebut telah siap dan bersedia untuk melanjutkan garis keturunannya dengan cara menikah.

Orang kuno mempercayainya bahwa ini dipakai oleh para wanita dewasa yang sudah cukup usia untuk menikah.

Tingkuluak balapak berbahan dasar kain songket atau kain basahan hitam.

Ini terbuat dari benang katun dengan warna dasar hitam dan hijau lumut.

Motif kain didominasi kotak-kotak kecil, serta bagian ujung dan pinggir selendang dihiasi benang emas.

Baca Juga: 6 Ragam Alat Musik Sumatera Barat dan Ciri Khasnya, Cari Tahu Yuk Moms!


4. Deta Kepala

Deta Kepala atau Saluak
Foto: Deta Kepala atau Saluak (Id.wikipedia.org/Mamasamala)

Nah, sekarang beralih ke pakaian adat Sumatera Barat untuk kaum pria.

Deta adalah pakaian pelengkap yang dipakai pria dengan fungsi penutup kepala.

Biasanya terbuat dari kain berwarna hitam atau warna lain dan dipakai dengan cara dililitkan di kepala.

Pada saat dipakai, bagian depan dari Deta harus berbentuk lancip. Biasanya dipakai saat upacara pernikahan, Moms.

Deta juga terdiri atas tingkatan yang berbeda-beda sesuai dengan marga atau status sosial yang dimiliki pemakainya.

Ada yang khusus dipakai oleh pemangku adat, raja, atau yang sering dipakai oleh penduduk lokal.

Penutup kepala ini memiliki bentuk sederhana namun memberikan keindahan bagi si pemakainya.

5. Sasampiang

Sasampiang merupakan aksesori untuk melengkapi pakaian adat Sumatera Barat yang dikenakan oleh pria.

Dikenal juga dengan selendang dengan dominan warna merah. Makna merah di sini adalah keberanian.

Terdapat motif benang makau warna warni, dengan arti kaya akan ilmu pengetahuan. Kain ini dikenakan pada bagian bahu pria dengan cara menyilang.

Terdapat berbagai macam corak yang dapat ditemukan di Sasampiang, sehingga menghasilkan sebuah kain selendang yang tampak cantik dan menarik.

Baca Juga: 37 Pakaian Adat dari Semua Provinsi di Indonesia, Unik!

6. Minsie

Beberapa hal kecil dalam pakaian adat Sumatera Barat memberi nilai keindahan dan makna tersendiri.

Seperti contohnya, dalam sejumlah pakaian adat Sumatera Barat dapat ditemukan sulaman dengan warna emas yang dapat dilihat di bagian tepi pakaian.

Tidak hanya mempercantik busana, sulaman emas, atau yang dikenal dengan nama minsie tersebut memiliki arti tersendiri.

Menurut budaya Sumatera Barat, minsie, atau sulaman emas tersebut manandakan bahwa kebudayaan Sumatera Barat sangatlah bersifat demokratis.

Namun, meski begitu, tetap saja ada batasan-batasan oleh adat Minang yang harus diikuti dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat setiap hari.

7. Sandang

Ada juga aksesori sandang, yang memiliki rupa seperti ikat pinggang, dan digunakan oleh pria Minang. Ini merupakan salah satu aksesori untuk pakaian penghulu.

Penggunaan sandang ini memiliki arti yaitu bentuk ikatan persaudaraan sesama masyarakat Minang di mana pun mereka berada.

Umumnya, aksesori satu ini memiliki warna merah yang memberikan nilai ketaatan terhadap berbagai adat Sumatera Barat atau Minang yang sedang berlaku.

8. Cawek

Masih pada baju penghulu, salah satu bagian penting dari pakaian adat Sumatera Barat satu ini adalah bawahannya yang bernama cawek.

Cawek memiliki bentuk seperti celana longgar, yang biasanya digunakan bersama dengan sandang. Ini merupakan bawahan yang digunakan oleh para pria.

Baca Juga: Pakaian Adat Suku Sasak, Jadi Daya Tarik Wisatawan!

9. Salempang

Salah satu aksesori dari adat Sumatera Barat adalah salempang yang biasa dikenakan oleh para wanita.

Penggunaan salempang atau selendang ini bertujuan agar bagi wanita Minang yang menggunakannya dapat melanjutkan keturunannya, yaitu melahirkan anak dan memiliki cucu.

Tidak hanya itu saja, penggunaan salempang juga bertujuan, agar penggunanya dapat menjadi panutan dan guru yang baik bagi bagi anak dan cucunya kelak.

10. Aksesori Pelengkap

Aksesori Baju Adat Sumatera Barat
Foto: Aksesori Baju Adat Sumatera Barat (Weddingmarket.com)

Tak lengkap jika pakaian adat Sumatera Barat tidak ada aksesori di dalamnya. Biasanya dikenakan bagi perempuan Minang untuk kepentingan acara tertentu.

Terdapat dukuah (kalung), cincin, dan galang (gelang) yang dikenakan bersamaan saat memakai pakaian adatnya.

Tentunya, aksesori ini akan membuat perempuan Sumatera Barat jadi indah dipandang dan memiliki martabat yang tinggi.

Tak jarang untuk pria juga memakai keris dan tongkat sebagai aksesori pelengkap.

Biasanya keris digenggam, tapi bisa juga diselipkan pada bagian pinggang di pakaiannya. Untuk tongkatnya sendiri berfungsi sebagai penunjuk jalan.

Arti dan keunikannya adalah melambangkan kepemimpinan dan tanggung jawab, serta amanah yang besar.

Baca Juga: 9 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Keunikannya!

Nah, selain pakaian adat Sumatera Barat di atas, tentu masih banyak lagi jenis busana adat lainnya, lho!

Coba kenalkan pada Si Kecil, ya Moms, agar ia makin cinta dengan budaya negerinya sendiri.

  • https://www.cleanipedia.com/id/merawat-pakaian/yuk--mengenal-pakaian-adat-sumatera-barat.html
  • https://www.andalastourism.com/pakaian-adat-sumatera-barat
  • https://padangkita.com/mengenal-jenis-tingkuluak-ragam-penutup-kepala-khas-perempuan-minang/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.