13+ Pantangan Makanan untuk Ibu Menyusui, Catat Moms!
Moms yang baru saja melahirkan, sudah tahu belum, apa saja pantangan makanan untuk ibu menyusui?
Beberapa orang menganggap ada beberapa makanan penghambat ASI yang pantang dikonsumsi ibu menyusui. Tetapi sebenarnya tidak ada peraturan yang keras tentang hal tersebut.
Berita bagusnya? Makanan untuk ibu menyusui dalam beberapa hal sama dengan makanan saat hamil, hanya saja dengan aturan yang lebih fleksibel.
Menurut Katherine A. Dettwyler, Ph.D., seorang peneliti tentang menyusui dan antropolog, perempuan dapat menghasilkan cukup banyak ASI berkualitas.
Namun, hal ini selama mengonsumsi makanan yang hampir seluruhnya terdiri dari padi-padian (beras atau millet atau sorgum) ditambah seporsi kecil sayuran dan daging sesekali.
Namun, bukan berarti Moms juga seenaknya dan tidak mengatur pola makan di masa menyusui.
Karena itu, ketahui apa saja makanan ibu menyusui yang bisa menghambat ASI berikut ini.
Baca Juga: Fakta dan Mitos Makanan untuk Ibu Hamil
Daftar Pantangan Makanan untuk Ibu Menyusui
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan setelah melahirkan memiliki banyak manfaat bagi bayi dan ibu.
ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi penting pada anak usia 6 hingga 23 bulan.
Namun, ada banyak kendala yang dapat mengganggu proses menyusui, terlepas dari manfaatnya.
Dalam Korean Journal of Pediatrics, disebutkan alasan utama kegagalan menyusui adalah jumlah ASI yang tidak mencukupi, kembali bekerja, penyakit ibu, dan penyakit bayi di Korea.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memiliki pola makan yang bernutrisi, dan menghindari apa saja makanan untuk ibu menyusui yang menjadi pantangan. Berikut ini daftarnya.
1. Konsumsi Kafein yang Berlebihan
Satu atau dua cangkir kopi, teh, atau soda sehari tidak akan memengaruhi bayi. Namun, lebih dari itu dapat menyebabkan Moms dan bayi merasa gelisah, mudah tersinggung, dan susah tidur.
Karenanya, kafein menjadi salah satu dan menjadi salah satu pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Mengutip Ameda Direct, berhati-hatilah sebelum Moms meminum kafein. Kafein dalam kopi dan teh berakhir di ASI, yang dapat membuat Moms dan Si Kecil sulit tidur siang.
Ini karena tubuh bayi tidak memproses kafein secepat orang dewasa, dan mengkonsumsinya dapat dengan cepat mengganggu jadwal tidurnya.
Selain itu, konsumsi kafein berlebihan dikaitkan dengan kolik dan acid reflux pada beberapa bayi.
Sementara itu, jika hendak mengonsumsi cokelat, Moms tidak perlu khawatir karena kadar kafein pada cokelat juga rendah.
"Cokelat memiliki jumlah kafein yang sangat rendah, jadi Anda harus merasa nyaman menikmati sebatang cokelat," kata Tamara Hawkins, FNP, RN, IBCLC, konsultan laktasi yang berbasis di Kota New York dan presiden Asosiasi Konsultan Laktasi New York, kepada The Bump.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh tentang Kolik pada Bayi
2. Ikan Bermerkuri Tinggi
Ikan adalah sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik dan boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang selama menyusui.
Tetapi, ada beberapa jenis ikan yang termasuk dalam pantangan makanan untuk ibu menyusui, sehingga pantang untuk dikonsumsi lho, Moms!
Jenis ikan tertentu, seperti ikan todak dan king mackerel, memiliki kadar merkuri yang tinggi. Merkuri ini dapat masuk ke dalam ASI dan dapat membahayakan Si Kecil.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ikan yang diberi label sebagai pantangan makanan untuk ibu menyusui adalah:
- Hiu
- Ikan todak
- Tilefish
- King mackerel
Jika Moms memang memilih untuk makan ikan, pilih jenis ikan yang lebih rendah merkuri bila memungkinkan, seperti nila, salmon dan trout.
Selama kehamilan, sushi dilarang keras karena kemungkinan bakteri dan parasit.
Meskipun sushi tidak terlalu menjadi perhatian sebagai pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Jadi tidak apa-apa untuk makan sushi sesekali asalkan berasal dari restoran yang memiliki reputasi baik.
3. Susu dan Daging Berlemak Tinggi
Susu dan daging berlemak tinggi juga menjadi pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui.
Pestisida dan bahan kimia lain yang harus dihindari tersembunyi dalam lemak hewani, jadi lebih baik konsumsi susu dan daging rendah lemak.
Pilihlah susu dan daging organik, karena tidak dapat menggunakan antibiotik, hormon pertumbuhan, pestisida atau bahan kimia lainnya.
Mengutip National Health Service (NHS), alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan anak yang paling umum.
Meskipun lebih umum terjadi ketika susu formula bayi pertama kali diperkenalkan atau ketika Si Kecil mulai makan makanan padat, hal itu dapat terjadi saat menyusui.
Gejalanya alergi susu sapi dapat meliputi:
- Reaksi kulit seperti ruam merah yang gatal
- Bengkak pada bibir, wajah dan sekitar mata
- Sakit perut
- Muntah
- Kolik
- Diare atau sembelit
- Hidung meler atau mampet
- Eksim
Selain itu, beberapa bayi memiliki kondisi intoleran laktosa (laktosa adalah gula alami dalam susu).
Artinya mereka tidak bisa mencernanya, tapi kondisi ini berbeda dari alergi dan mungkin hanya sementara.
Gejala intoleransi laktosa pada bayi termasuk diare, muntah, sakit perut atau keroncongan, dan perut yang kembung.
4. Makanan Kalengan
Makanan kaleng biasanya banyak mengandung pengawet, MSG, garam dan perasa makanan, dan hal ini bisa menjadi salah satu pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Semua zat ini bisa menyebabkan beberapa masalah pada bayi, seperti diare, dehidrasi dan muntah.
Bahan kimia tersebut juga berdampak buruk bagi organ bayi yang masih mengalami perkembangan.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Makan Sayur Kalengan? Simak Penjelasannya di Sini
5. Alkohol
Seperti halnya kafein, lebih sedikit alkohol yang masuk ke dalam ASI daripada masuk ke aliran darah ibu.
Aturan umumnya adalah 1-2 gelas minuman beralkohol tidak akan menimbulkan masalah bagi bayi.
Menurut Very Well Family, jika Moms minuman alkohol cukup sering, dapat menyebabkan:
- Penurunan suplai ASI
- Memengaruhi refleks let-down
- Moms memberikan alkohol ke bayi melalui ASI
Sebagai pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui, alkohol juga dapat mengganggu kemampuan Moms untuk merawat anak.
Ditambah lagi, paparan alkohol berulang kali melalui ASI bisa berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak.
6. Peppermint
Peppermint dosis tinggi telah diketahui dapat menjadi pantangan makanan untuk ibu menyusui, karena mengurangi aliran dan ketersediaan air susu.
Bahkan, peppermint adalah ramuan yang kadangkala digunakan oleh ibu yang siap menyapih dan ingin mengosongkan suplai ASI mereka.
Hal ini yang menjadikan peppermint sebagai pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Konsumsi peppermint dalam dosis tinggi diketahui dapat menurunkan produksi ASI.
Jika Moms melihat produksi ASI menurun setelah makan banyak peppermint, sebaiknya hindari saat sedang menyusui.
7. Beberapa Herbal Tertentu
Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai keamanan tanaman herbal, apakah termasuk sebagai pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui atau tidak.
Beberapa bumbu dan rempah dipercaya dapat menurunkan suplai ASI dan bahkan membantu mengeringkan ASI pada wanita yang tidak menyusui atau mereka yang sedang menyapih.
Menggunakan sedikit bumbu dan rempah-rempah berikut untuk membumbui makanan tidak akan menimbulkan masalah.
Tetapi jika Moms mengonsumsinya terlalu banyak, mungkin Moms akan melihat penurunan suplai ASI. Tumbuhan ini meliputi:
- Sage
- Rosemary
- Thymes
- Spearmint
- Peppermint
- Peterseli
Jika bahan-bahan ini dikonsumsi Moms secara berlebihan, akan menjadi pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Moms tidak harus menghindari atau mengurangi penggunaan semua herbal karena ada beberapa yang dianggap sebagai pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Untuk pilihan alternatifnya, cobalah herbal seperti bawang putih, jahe, adas, atau alfalfa.
Tumbuhan ini dapat menambah rasa pada makanan, dan banyak ibu menyusui menggunakannya untuk membantu meningkatkan suplai ASI mereka dan membuatnya berkualitas.
Baca Juga: Ini Tanda-Tanda Alergi Kedelai pada Bayi, Moms Perlu Tahu!
8. Makanan Alergen
Makanan alergen seperti kedelai, gandum, jagung, telur, atau kacang tanah, juga termasuk dalam pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui.
Menurut Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) dari divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, makanan yang dimakan ibu menyusui akan masuk ke peredaran darah dan bisa membuat alergi pada bayi.
Inilah yang terkadang menimbulkan alergi meskipun tidak semua bayi mudah terkena alergi.
Alergen umum ini juga diketahui masuk ke dalam ASI dan berpotensi menimbulkan masalah bagi bayi.
Bagaimana jika Moms tidak alergi, dan ingin mencegah bayi mengembangkan alergi?
Sayangnya, tidak ada bukti bahwa Moms dapat melakukannya dengan melewatkan makanan tertentu.
Karena itu, hal yang mungkin bisa Moms lakukan adalah dengan mengurangi makanan tertentu dari diet dapat mengurangi kemungkinan eksim kondisi kulit pada Si Kecil.
9. Pengganti Gula
Seperti halnya pada waktu hamil, satu-satunya yang harus dihindari adalah gula sintetis (sakarin).
Ini menjadi pantangan makanan untuk ibu menyusuiyang pantang untuk ibu menyusui yang patut Moms ketahui.
Apalagi, ada banyak pilihan pemanis alami seperti stevia, madu, agave nectar, sirup jagung, gula kelapa, sirup maple, sirup beras merah, yang dianggap aman selama menyusui
Begitu juga dengan minuman manis yang sebisa mungkin harus dihindari. Menyusui bisa membuat Moms lebih haus dari biasanya.
Jika demikian, minumlah segelas air setiap kali menyusui. Jangan minum soda yang memberikan banyak kalori tetapi tanpa nutrisi.
10. Makanan Non-organik
Makanan non-organik juga termasuk dalam pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui yang pantang dikonsumsi.
Sebagai gantinya, pilihlah makanan organik untuk buah-buahan, sayuran, susu, unggas, daging, telur dan gandum untuk meminimalkan bahan kimia pestisida dan pupuk.
Baca Juga: 7 Penyebab Perut Kembung dan Cara Mengatasinya
11. Makanan yang Menimbulkan Gas
Berikutnya, ada makanan menimbulkan gas juga menjadi pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui.
Penyebab umum termasuk kacang, brokoli, kubis, dan kubis Brussel.
Kembung, sendawa, dan buang angin adalah hal yang normal.
Tetapi jika Si Kecil kembung atau sakit perut, hindari makanan ini selama beberapa minggu untuk melihat apakah mereka meredakan gejalanya.
12. Makanan Mengandung Belerang
Sama seperti makanan yang mengandung gas, makanan yang mengandung belerang juga termasuk pantangan makanan untuk ibu menyusui.
Biasanya terdapat pada sayuran dari keluarga cruciferous seperti kubis, kecambah, dan kembang kol.
Makanan ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan dan gas pada beberapa bayi.
Bayi juga bisa mengalami penurunan konsumsi ASI karena rasanya yang kurang nyaman, sehingga dapat mengurangi suplai ASI.
13. Suplemen Herbal
Penggunaan bumbu dan rempah-rempah seperti jinten atau kemangi untuk membumbui makanan dianggap aman selama ibu menyusui.
Namun, dalam hal suplemen herbal dan teh, ada beberapa kekhawatiran tentang keamanannya, karena kurangnya penelitian pada wanita yang sedang menyusui.
Selain itu, karena suplemen herbal tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, ada juga potensi suplemen ini terkontaminasi dengan logam berat.
Logam ini berpotensi berbahaya dan menjadi pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui.
Sementara banyak wanita mencoba suplemen untuk membantu meningkatkan suplai ASI.
Secara keseluruhan ada bukti terbatas tentang efektivitasnya, dengan sebagian besar penelitian tidak menemukan perbedaan dalam produksi ASI.
Ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan ya, Moms!
14. Mengkonsumsi Chasteberry
Chasteberry adalah buah kering yang biasa dikeringkan sebelum dikonsumsi.
Banyak ibu yang mengonsumsinya sebagai vitamin herbal, tanpa mengetahui efek buruknya pada proses produksi ASI.
Buah satu ini ternyata termasuk pantangan makanan untuk ibu menyusui untuk ibu menyusui.
Oleh karenanya, ibu-ibu yang memiliki masalah terkait produksi ASI yang berlebihan juga lebih suka mengonsumsi buah kering ini.
Buah ini menunjukkan efeknya dengan langsung bekerja pada kelenjar pituitari yang ada di otak.
Dari sana, efeknya akan mengurangi produksi prolaktin (hormon yang merangsang produksi ASI pada wanita).
Saat kadar prolaktin dalam tubuh menurun, produksi ASI otomatis berkurang.
Chasteberry ini juga dapat digunakan untuk banyak masalah terkait reproduksi pada wanita.
Jadi Moms, berhati-hatilah dalam penggunaannya jika sedang menyusui Si Kecil, agar tidak memiliki efek buruk pada kesehatannya karena pasokan ASI yang rendah.
Baca Juga: Selain ASI Booster, Tingkatkan Pasokan ASI dengan Cara yang Disarankan Konselor Laktasi
Itulah beberapa pantangan makanan untuk ibu menyusui. Menurut Moms, apa sajakah pantangan makanan untuk ibu menyusui?
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5383635/
- https://insured.amedadirect.com/foods-to-avoid-while-breastfeeding/
- https://www.thebump.com/a/foods-avoid-when-breastfeeding
- https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/environmental-exposures/mercury.html
- https://www.nhs.uk/start4life/baby/breastfeeding/healthy-diet/food-and-drinks-to-avoid/
- http://verywellfamily.com/what-shouldnt-a-nursing-mother-eat-too-much-of-431865
- https://www.parents.com/baby/breastfeeding/breast-milk/12-superfoods-for-breastfeeding-moms/
- http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/108425/E73182.pdf;jsessionid=F1F0E94DD54D19B64E6E2D0B7A35036B?sequence=1
- https://www.webmd.com/parenting/baby/breast-feeding-diet##1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.