Tips Mengatasi Postpartum Depression Ala Angkie Yudistia
Postpartum depression (PPD) atau depresi pascapersalinan adalah kelainan suasana hati yang dapat memengaruhi wanita setelah melahirkan. Seorang ibu dengan kondisi ini akan mengalami perasaan sedih, cemas, dan kelelahan yang ekstrem.
Dampaknya, kondisi ini mungkin bisa menyulitkan seorang ibu untuk melakukan kegiatan sehari-hari bagi diri mereka sendiri, atau dalam merawat bayi.
Angkie Yudistia, yang tergabung dalam Staf Khusus Presiden Joko Widodo, menceritakan bahwa ia sendiri juga termasuk wanita yang pernah mengalami postpartum depression. Berikut ini kisahnya.
Baca Juga: Kadang Bikin Bingung, Ternyata Ini Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression
Sering Menangis dan Membenci Diri Sendiri
Foto: instagram.com/angkie.yudistia
Mengutip National Institute of Mental Health, depresi pascapersalinan tidak memiliki faktor penyebab tunggal, tetapi kemungkinan hasil dari kombinasi faktor fisik dan emosional.
Kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita dengan cepat turun, menyebabkan perubahan kimia di otak yang bisa memicu perubahan suasana hati.
Ditambah lagi, banyak ibu tidak bisa istirahat yang cukup untuk bisa pulih dari melahirkan. Kurang tidur secara terus-menerus dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan kelelahan, sehingga berkontribusi pada gejala depresi pascapersalinan.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Angkie, ia menceritakan dirinya sibuk ketika menjadi ibu, ditambah selama 24 jam yang selalu dihadapkan oleh anaknya yang baru lahir.
"Aku mengalami postpartum depression karena awalnya sibuk menjadi ibu, 24 jam dihadapkan dengan anak. Anak pasti akan menangis tanpa kita tahu apa alasannya. Anak akan terus merasa haus, lalu kita sebagai ibu berpikir apakah ASI-nya cukup," cerita Angkie di acara peluncuran aplikasi 'Orami Parenting' pada Rabu (12/2) di The Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, Angkie menjelaskan bahwa hal-hal ini menjadikan dirinya selalu menangis, dan bahkan membenci diri sendiri.
"Jadi, aku akan selalu menangis terus-terusan, membenci diri kita sendiri, terkadang juga tidak mau bertemu dengan siapapun," lanjut Angkie.
Baca Juga: Seorang Ibu Bunuh Diri Akibat Postpartum Psychosis, Apa Bedanya Dengan Postpartum Depression?
Berbicara dengan Pasangan sebagai Cara Mengatasi Postpartum Depression
Foto: instagram.com/angkie.yudistia
Sebagai cara untuk mengatasi postpartum depression, Angkie memaparkan bahwa dirinya berbicara dari hati ke hati kepada sang suami. Ia percaya bahwa sosok yang bisa menyelamatkan dirinya adalah pasangannya sendiri.
"Aku berbicara dengan pasanganku karena dia yang bisa menyelamatkan aku, bukan orang lain. Kalau suami sendiri tidak bisa mengerti, maka bisa bertengkar, dan terjadi keributan. Akhirnya, kita bicara dari hati ke hati apa yang sebenarnya diinginkan," papar Angkie.
Angkie menjelaskan ia memberi tahu kepada suaminya jika butuh melakukan banyak aktivitas yang membuat dirinya senang. Sang suami pun mengerti dengan tidak menuntut Angkie terlalu banyak, dan mengatakan bahwa lakukan apa yang membuat istrinya bahagia.
"Hal ini membuatku bisa menemukan titik kebahagiaanku. Ketika ibu bahagia, maka anak akan bahagia," kata Angkie.
Karena itu, penting bagi seorang ibu dengan postpartum depression melakukan perawatan dan pengobatan yang tepat, untuk mencegah dari risiko yang berkelanjutan.
Dalam International Journal of Women's Health, depresi pascapersalinan pada ibu yang tidak diobati menyebabkan penderitaan yang signifikan pada wanita, dapat memperkuat rasa ketidakmampuan, merasa terisolasi, adanya rasa bersalah, tidak berdaya, dan keputusasaan.
Baca Juga: Gejala Depresi dan Kelelahan Hampir Sama, Ini Cara Bedakannya
Nah, itulah tips mengatasi depresi pascapersalinan ala Angkie Yudistia. Jika Moms mengalaminya, tidak ada salahnya mencoba tips dari Angkie ya. Semoga Postpartum depression yang Moms alami bisa segera berlalu. Selamat mencoba!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.