Perlukah Menyimpan Darah Tali Pusat Bayi?
Menjadi calon orang tua tentu saja dihadapkan dengan berbagai keputusan penting sebelum kelahiran buah hati, salah satunya termasuk pertimbangan tentang perlu atau tidaknya menyimpan darah tali pusat bayi mereka.
Jadi, perlukah menyimpan darah tali pusat bayi untuk digunakan sendiri di masa depan atau menyumbangkannya?
Ini memang pertimbangan yang rumit, yang mungkin berubah atas pertimbangan risiko kesehatan keluarga dan tentu saja uang.
Kegunaan Menyimpan Darah Tali Pusat
Menyimpan darah tali pusat untuk digunakan sendiri dapat menjadi ide yang baik untuk keluarga dengan anak penderita leukemia, limfoma, dan kanker lainnya.
Termasuk juga thalassemia atau penyakit transplantasi yang dapat diobati lainnya. Dalam hal ini Moms juga dapat menyumbangkan ataupun menyimpan darah tali pusat Si Kecil.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa darah tali pusat dapat dengan aman meregenerasi sel-sel di dalam tubuh.
Hal ini memicu optimisme bahwa suatu hari nanti, dokter bisa menggunakan darah tali pusat tersebut untuk mengobati kondisi seperti stroke, cerebral palsy, cedera tulang belakang, diabetes, hingga penyakit kardiovaskular.
Jika Moms memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang membutuhkan transplantasi atau salah satu dari penyakit yang telah disebutkan di atas, maka menyimpan sendiri darah tali pusat kemungkinan dapat menjadi pilihan yang baik.
Namun, Nancy Green, MD, pimpinan medis March of Dimes, mengatakan bahwa ada kemungkinan darah tali pusat tidak mengandung cukup sel untuk transplantasi, terutama untuk orang dewasa.
Mengingat dibutuhkan lebih banyak sel untuk transplantasi yang sukses pada orang dewasa atau remaja.
Baca Juga: Menyimpan Darah Tali Pusat Bayi Baru Lahir, Sejauh Mana Manfaatnya?
Alasan untuk Tidak Melakukannya
Meskipun uang seharusnya tidak menjadi faktor dalam menyelamatkan hidup seseorang, salah satu argumen terbesar terhadap pertimbangan menyimpan darah tali pusat adalah terlalu mahal bagi sebagian keluarga.
Selain biaya pemrosesan dan penyimpanan awal yang besar, Moms kemungkinan harus membayar biaya tahunan.
Selain itu, perlu diingat lagi bahwa American Academy of Pediatrics (AAP), dalam sebuah pernyataan kebijakan pada tahun 2007 tentang penyimpanan darah tali pusat berjudul Cord Blood Banking for Potential Future Transplantation, menyatakan bahwa penyimpanan darah tali pusat secara pribadi sebagai investasi biologis harus dicegah.
Hal tersebut karena adanya batasan potensial untuk menggunakan darah tali pusat yang disimpan. Masih belum jelas berapa lama sel-sel dari darah tali pusat dikatakan layak untuk disimpan.
Zbigniew M. Szczepiorkowski, MD, ketua komite standar terapi seluler American Association of Blood Banks, mengatakan bahwa satu-satunya data yang dimiliki oleh timnya adalah selama 15 tahun dengan sistem penyimpanan yang baik.
Baca Juga: Tali Pusat Bayi Tidak Dipotong Setelah Lahir, Bisa Picu Infeksi?
Jika anak mendapatkan salah satu syarat bahwa transplantasi darah tali pusat akan menyembuhkan atau mengobati, tidak menyimpannya sendiri bukan berarti bahwa tidak ada perawatan yang tersedia bagi Si Kecil.
Moms juga masih dapat menemukan darah tali pusat di bank darah tali pusat umum, di mana sebagian besar transplantasi darah tali pusat saat ini dilakukan.
Jika seorang bayi memiliki kondisi genetik, maka sel-sel induknya juga akan memiliki kondisi itu. Hal tersebut sering dikesampingkan dalam penggunaan sel yang disimpan.
Tetapi jika anggota keluarga dekat memiliki penyakit yang memerlukan transplantasi sumsum tulang, darah tali pusat dari bayi yang baru lahir dalam keluarga yang sama mungkin dapat menjadi pilihan terbaik.
Itulah alasan untuk memilih menyimpan atau tidak darah tali pusat Si Kecil yang baru lahir. Kembali lagi, semua keputusan ada di tangan Moms dan Dads dengan berbagai pertimbangan yang ada.
Baca Juga: 4 Keajaiban Otak Bayi Yang Perlu Moms Tahu
Jangan lupa bagikan pendapat Moms mengenai keputusan menyimpan darah tali pusat melalui kolom komentar di bawah ini, ya!
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.