7 Masalah Pemberian ASI Eksklusif, Ini Solusinya Moms
Masalah pemberian ASI eksklusif menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi selain rasa sakit pasca persalinan yang belum juga hilang.
Menyusui merupakan proses alami untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi, tidak memerlukan peralatan apapun atau cara penyajian yang rumit.
Salah satu keuntungan ASI eksklusif adalah kapanpun bayi menginginkan ASI, Moms bisa langsung memberikannya.
Tak hanya itu, menurut dr. Meutia Ayuputeri, IBCLC, CIMI, MRes Dokter Konselor Laktasi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, menyusui dapat membentuk bonding atau ikatan batin pada ibu dan bayi.
Meskipun pemberian ASI eksklusif adalah cara yang alami dan sederhana, banyak ibu masih saja menemukan beberapa kendala.
Jika hambatan ini tidak segera diatasi, malah akan menyulitkan diri sendiri ketika menyusui.
Masalah Pemberian ASI Eksklusif
Ada beberapa masalah yang umum terjadi saat menyusui.
Tetapi jangan sampai membuat Moms ingin berhenti untuk menyusui bayi, ya.
Berikut ini masalah umum dalam pemberian ASI eksklusif, sekaligus solusinya!
1. Bayi Sering Tertidur Saat Menyusui
Masalah pemberian ASI eksklusif yang pertama adalah bayi sering tertidur saat menyusui.
Moms, ketika sedang menyusu Si Kecil memejamkan mata merupakan hal yang sangat wajar terjadi, terutama pada bayi yang baru berusia beberapa minggu atau hitungan bulan.
Frekuensi tidur bayi memang cukup tinggi, namun jika terlalu sering terjadi hingga Si Kecil berusia 1 bulan atau lebih bisa menjadi masalah serius.
Si Kecil kemungkinan akan kekurangan nutrisi yang membahayakan kondisi kesehatannya, seperti malnutrisi hingga penyakit jantung.
dr. Meutia Ayuputeri menyarankan untuk memberi ASI setiap 2 jam sekali.
"Kenapa bayi harus diberikan ASI setiap 2 jam sekali? Karena memang lambung manusia kosong setiap 2 jam. Pencernaan makanan yang masuk ke lambung, setelah 2 jam akan turun ke usus. Biasanya akan ada refleks rasa lapar," Ucap dr. Meutia Ayuputeri.
Jadi jika Si Kecil tiba-tiba tertidur saat sedang menyusu, lakukan pijatan ringan untuk mengeluarkan air susu ke dalam mulut bayi supaya Si Kecil terbangun dan melanjutkan minumnya.
2. Puting Lecet dan Terasa Sakit
Masalah pemberian ASI eksklusif selanjutnya adalah puting menjadi lecet dan sakit.
Melansir Journal of Pharmacopuncture, rata-rata 80-90 persen ibu menyusui mengalami nyeri puting akibat lecet. Faktor penting untuk keberhasilan menyusui adalah dengan mengatasi dan mencegah hal yang terjadi.
Rasa sakit yang timbul saat Moms memberikan ASI eksklusif bisa jadi merupakan pertanda bahwa permukaan kulit puting sedang terluka.
Hal ini tidak boleh dibiarkan karena luka atau infeksi yang terjadi di area puting dapat menular pada bayi saat mengisap air susu.
Konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter atau bidan.
Pada umumnya, Moms akan diberi obat penyembuh luka yang formulanya cukup aman bagi bayi.
3. Bayi Tersedak dan Cegukan
Produksi ASI setiap wanita dan kebutuhan bayi akan ASI berbeda-beda.
Ada produksi ASI yang lebih banyak dari yang dibutuhkan, tapi ada juga yang lebih sedikit dari kebutuhan bayi.
Produksi ASI berlebih terkadang membuat mulut bayi cepat penuh oleh susu, sedangkan daya telan dan pernapasan Si Kecil masih belum teratur.
Hal inilah yang sering menyebabkan bayi tersedak atau cegukan.
Menurut jurnal yang diterbitkan Bioessay, menelan banyak udara jadi salah satu penyebab bayi cegukan terus-menerus.
Cobalah untuk mengganti posisi menyusui setiap 2-3 menit secara bergantian pada dua sisi payudara untuk membantu mengatur aliran air susu saat proses menyusui.
4. Bayi Suka Menggigit Puting
Salah satu masalah pemberian ASI eksklusif yang timbul adalah kebiasaan bayi yang suka menggigit.
Saat bayi menggigit, biasanya ibu akan melakukan gerakan spontan dengan cara menarik puting keluar dari mulut bayi, bukan?
Tapi hal ini justru akan membuat bayi lebih kuat menggigit.
Cobalah untuk mendorong payudara secara lembut ke arah mulut bayi hingga menutupi lubang hidungnya, ia akan berusaha membuka mulut dan menarik kepalanya untuk menghirup udara.
Alhasil, Moms akan terbebas dari gigitannya.
5. Payudara Bengkak
Moms, kebiasaan Si Kecil menggigit puting bisa menyebabkan payudara bengkak.
Pembengkakan payudara juga bisa dikarenakan terlalu penuh dengan susu.
Ini biasanya terjadi ketika Moms menghasilkan lebih banyak susu daripada yang digunakan bayinya.
Payudara mungkin menjadi kencang dan bengkak, yang dapat menyulitkan bayi untuk menyusui.
Untuk mengatasinya, Moms bisa kompres hangat maupun dingin pada payudara untuk mengurangi rasa sakit.
Pijat payudara dengan lembut, misalnya saat mandi, ketika payudara teraliri oleh air bersuhu panas atau dingin.
Gunakan bra yang tidak terlalu kencang karena bisa mempersempit aliran ASI.
Pastikan Moms mendapatkan cairan dan istirahat yang cukup.
6. Bayi Muntah Setelah Minum ASI
Banyak bayi yang mengeluarkan cairan dari dalam mulut setelah minum susu, entah banyak atau sedikit.
Kadang keluarnya muntahan tersebut hanya menandakan bahwa bayi Moms sudah cukup kenyang dan ia bersendawa sambil mengeluarkan cairan yang kadang diartikan dengan muntahan.
Untuk mengatasi hal ini, Moms cukup menyediakan sapu tangan saat menyusui.
Tetapi jika bayi muntah setelah minum susu dan ekspresi wajahnya mirip orang yang kesakitan atau lemas, segera konsultasikan kesehatannya pada dokter.
7. Produksi ASI Terlalu Sedikit
Produksi ASI yang sedikit bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri pada Moms.
Terutama jika ini merupakan kali pertama Moms memiliki bayi dan mulai menyusui.
Itu sebabnya, hal ini juga menjadi salah satu masalah pemberian ASI eksklusif.
Namun jangan langsung cemas, agar produksi ASI lancar, dr. Meutia Ayuputeri juga menyarankan agar ibu rajin memberikan ASI pada bayinya.
Perah ASI tidak perlu ditunggu sampai ASI-nya penuh karena ASI pada payudara ibu akan produksi terus menerus setiap saat.
"Ketika ASI diberikan pada bayi, meskipun belum penuh maka produksi ASI akan lebih cepat untuk menggantikan ASI yang sudah diminum. Dibandingkan kalau ditunggu sampai penuh, selain dapat membuat payudara tidak nyaman hal itu juga bisa memperlambat laju produksi ASI. Payudara mengirim sinyal ke otak untuk menurunkan laju produksi ASI agar tidak penuh," tutup dr. Meutia Ayuputeri.
Baca Juga: Galaktosemia, Kondisi Bayi Tidak Bisa Mencerna ASI dan Susu Sapi
Apapun masalah yang Moms rasakan selama menjalankan program ASI eksklusif, tidak perlu cemas menghadapinya karena kendala-kendala itu wajar dialami oleh ibu yang memberikan ASI.
Jika Moms mengalami masalah tersebut dan malah semakin parah, pilihlah dokter atau bidan terpercaya yang dapat membantu mengatasi setiap keluhan agar program ASI eksklusif berjalan lancar.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6168189/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3504071/
- https://www.healthline.com/health/breastfeeding/baby-falls-asleep-while-nursing#tips
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.