5 Makanan Pantangan setelah Operasi Usus Buntu, dan Tips agar Cepat Sembuh
Operasi usus buntu merupakan operasi darurat. Agar proses pemulihan berjalan cepat, Moms perlu tahu makanan apa saja yang jadi pantangan setelah operasi usus buntu.
Usus buntu atau yang dikenal juga dengan sebutan apendisitis adalah kondisi paling umum yang memerlukan operasi darurat, menurut John Hopkins Medicine.
Meski usus buntu tidak memainkan peran utama dalam sistem pencernaan, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari setelah menjalani operasi usus buntu.
Misalnya, untuk mencegah sakit perut dan melancarkan pencernaan, makanan dengan kandungan serat tinggi diperlukan.
Makanan Pantangan setelah Operasi Usus Buntu
Mengutip laman Livestrong, ada beberapa makanan yang jadi pantangan setelah operasi usus buntu, yaitu:
1. Makanan Tinggi Lemak
Foto: freepik.com/rawpixel-com
Termasuk makanan yang digoreng, makanan olahan, daging, keju, cokelat, dan susu, perlu dihindari.
Alasannya, makanan tinggi lemak lebih sulit dicerna oleh tubuh, sehingga bisa memicu mual dan bahkan diare.
Baca juga: Usus Buntu Bisa Sembuh Tanpa Operasi, Benarkah?
Menurut studi pada 2018 yang diterbitkan di jurnal The BMJ, Makanan olahan cenderung memiliki jumlah lemak, gula, garam, dan bahan tambahan kimia yang lebih tinggi.
Di sisi lain, makanan ini memiliki kandungan serat dan vitamin yang jauh lebih sedikit daripada makanan utuh.
2. Makanan Tinggi Gula
Foto: Stok Foto Orami
Apakah Moms suka mengonsumsi makanan manis? Bila baru saja menjalani operasi usus buntu, makanan tinggi gula sebaiknya dihindari dulu, ya.
Kue-kue manis, permen, jelly, dan soft drink, mengandung gula dalam jumlah besar, yang bisa memicu masalah pencernaan seperti diare.
3. Makanan Bertekstur Padat
Foto: pexels.com/@martabranco
Makanan selanjutnya yang masuk daftar pantangan setelah operasi usus buntu adalah makanan bertekstur padat.
Sebab, makanan seperti ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh, sehingga berpotensi mengganggu pencernaan.
Makanan bertekstur padat yang dimaksud adalah kacang-kacangan, daging merah, dan beberapa jenis sayuran yang keras.
4. Makanan yang Mengandung Gas
Foto: freepik.com
Salah satu efek yang umum dirasakan setelah operasi usus buntu adalah perut kembung.
Oleh karena itu, Moms sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang mengandung gas selama masa pemulihan.
Makanan dengan kandungan gas tinggi bisa membuat perut semakin kembung dan terasa tidak nyaman. Beberapa makanan yang dimaksud adalah kol, kubis, brokoli, dan selada.
Baca juga: Apa Itu Crohn's Disease? Kenali Gejala Penyakit Radang Usus Kronis Ini
5. Makanan Pedas
Foto: pexels.com/@belart84
Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas selama masa pemulihan operasi usus buntu bisa membuat perut jadi tidak nyaman dan diare.
Jadi, sebaiknya Moms hindari dulu konsumsi makanan pedas, ya.
Selain makanan, Moms juga perlu menghindari konsumsi alkohol setelah operasi usus buntu.
Terutama pada beberapa hari setelah prosedur operasi, minuman beralkohol bisa bereaksi negatif jika bertemu dengan sisa obat bius dalam tubuh pasca operasi.
Makanan yang Direkomendasikan
Setelah mengetahui makanan apa saja yang jadi pantangan setelah operasi usus buntu, Moms juga perlu memahami makanan apa saja yang disarankan.
Menurut laman Very Well Health, makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah:
- Makanan tinggi serat. Makanan ini berperan penting dalam mencegah sembelit dan komplikasi umum setelah operasi usus buntu. Moms bisa konsumsi roti gandum utuh, sayuran, buah-buahan segar, dan biji-bijian utuh seperti oatmeal.
- Makanan sumber protein tanpa lemak. Protein tanpa lemak dapat ditemukan pada daging tanpa lemak, seperti ayam dan kalkun. Makanan laut, termasuk ikan, juga merupakan sumber protein tanpa lemak yang sangat baik. Daging merah tidak dianjurkan karena kadar lemak jenuhnya tinggi dapat memicu sembelit. Bila tidak bisa makan daging, Moms bisa pilih sumber protein nabati, seperti tahu dan buncis.
- Pengganti produk susu rendah lemak. Produk susu merupakan sumber protein yang sangat baik, dan penting untuk penyembuhan setelah operasi. Namun, banyak orang mengalami sembelit setelah operasi, karena mengonsumsi produk susu. Bila Moms bisa mengonsumsi produk susu tanpa sembelit, pilihlah yang rendah lemak, seperti susu skim, keju cottage, dan yogurt.
Baca juga: Daftar 10 Negara yang Paling Banyak Melakukan Operasi Plastik, Sudah Tahu?
Kiat Pemulihan yang Bisa Membantu
Mengutip laman Medical News Today, rasa pusing adalah salah satu keluhan yang umum dialami setelah bangun dari operasi usus buntu.
Ini adalah efek samping sesaat yang biasanya segera membaik. Namun, bila merasa mual atau kesakitan, sebaiknya segera beritahu dokter atau perawat di rumah sakit, ya.
Setelah beberapa waktu di unit pemulihan, pasien operasi usus buntu akan diperbolehkan pulang, atau menjalani perawatan di kamar rumah sakit.
Pasien biasanya diperbolehkan minum seteguk air putih. Namun, jangan dulu makan makanan padat bila dokter belum menginstruksikan.
Sebelum pulang dari rumah sakit, dokter biasanya akan memberikan beberapa tips untuk meningkatkan pemulihan dan mengurangi risiko infeksi.
Berikut ini beberapa kiat pemulihan yang biasa diberikan dokter:
- Menahan diri dari mengangkat benda berat selama 3-5 hari setelah operasi laparoskopi atau 10-14 hari setelah operasi terbuka.
- Mencuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum menyentuh area kulit yang dekat dengan bekas luka operasi.
- Jangan dulu mandi hingga setidaknya hari kedua setelah operasi.
- Periksa perban secara berkala untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda infeksi, seperti keluarnya cairan kental dan berbau tajam atau kemerahan dan nyeri di area luka operasi.
- Menahan diri untuk tidak mengenakan pakaian ketat yang dapat bergesekan dengan area luka operasi dan menyebabkan ketidaknyamanan.
- Menggunakan obat pereda nyeri seperlunya untuk meminimalkan ketidaknyamanan. Dokter juga biasanya meresepkan obat untuk melunakkan tinja dan merekomendasikan peningkatan asupan cairan untuk mengurangi kemungkinan obstruksi usus.
- Memeluk bantal di atas perut erat-erat sebelum batuk atau bergerak untuk meminimalkan ketegangan di area luka operasi.
Baca juga: Tak Perlu Operasi, Ini 8 Cara Menghilangkan Lemak di Leher!
Itulah pembahasan mengenai apa saja makanan yang jadi pantangan setelah operasi usus buntu, makanan yang direkomendasikan, dan kiat pemulihan yang mungkin bisa membantu.
Perlu Moms ketahui bahwa operasi usus buntu cukup jarang menimbulkan komplikasi serius.
Selama mengikuti saran yang diberikan dokter, minum obat yang diresepkan, dan menghindari makanan pantangan, pemulihan biasanya memakan waktu beberapa minggu.
Namun, Moms harus memberi tahu dokter mereka jika mereka mengalami salah satu dari yang berikut selama masa mereka. Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan komplikasi:
- Demam tinggi.
- Tidak buang air besar selama 3 hari, atau meningkatnya frekuensi buang air besar.
- Terdapat rasa sakit yang menetap atau memburuk.
- Sakit perut parah.
- Muntah.
Waspadai dan bila perlu catatlah berbagai keluhan yang Moms alami setelah menjalani operasi usus buntu, dan bicarakan pada dokter pada jadwal kunjungan berikutnya.
Namun, bila Moms mengalami gejala seperti yang disebutkan tadi, ataugejala tak terduga lainnya, sebaiknya segera temui dokter.
Meski terbilang sangat jarang, operasi usus buntu memiliki risiko komplikasi berupa obstruksi usus dan infeksi luka.
Obstruksi usus adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan di usus, yang membuat tinja, gas, dan cairan tidak bisa dikeluarkan.
Baca juga: 6 Makanan Pantangan Batu Empedu yang Harus Dihindari
Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan komplikasi parah, sehingga perlu segera ditangani.
Sementara itu, risiko komplikasi setelah operasi usus buntu lainnya yang perlu diwaspadai adalah infeksi luka.
Meski jarang, komplikasi ini dapat terjadi pada orang yang menjalani operasi usus buntu, baik laparoskopi atau operasi terbuka.
Selain dua komplikasi itu, masih ada beberapa lainnya yang juga perlu diwaspadai. Namun, tenang saja, karena risiko komplikasi akibat operasi usus buntu sangat jarang terjadi.
Lebih lanjutnya, Moms bisa bicarakan hal ini pada dokter, sebelum atau setelah prosedur operasi.
https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/appendectomy
https://www.bmj.com/content/360/bmj.k322
https://www.livestrong.com/article/467231-what-foods-should-a-person-not-eat-after-appendix-surgery/
https://www.medicalnewstoday.com/articles/323805#possible-complications-and-long-term-risks
https://www.verywellhealth.com/what-to-eat-during-your-recovery-after-surgery-3156923
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.