Ini 3 Hal Penting Tentang Pemberian Obat untuk Bayi yang Harus Moms Tahu
Saat bayi sakit, Si Kecil membutuhkan lebih dari pelukan, makanan yang menenangkan dan istirahat. Bayi juga butuh obat.
Tetapi sebelum membeli obat dan memberikannya untuk Si Kecil, Moms harus memastikan bahwa telah menyesuaikan dengan aturan pemberian obat untuk bayi.
Memiliki bayi di bawah usia 4 tahun, pilihan memilih obat bebas sangat terbatas. Sebagian besar obat flu, misalnya, terlarang untuk bayi dan balita.
"Pasien akan sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu tanpa perlu obat," kata dokter anak Amy M. Taylor, MD, seorang petugas medis di FDA Division of Child Health and Maternal Health.
Aturan Memberikan Obat untuk Bayi
Sebenarnya, aturan mendasar tentang pemberian obat adalah jangan pernah memberi obat apapun untuk bayi di bawah usia 2 tahun.
Hanya dua jenis obat penghilang sakit berbahan tunggal yang bisa dipertimbangkan untuk bayi dan balita: asetaminofen (seperti Tylenol, Tempra, Panadol) untuk bayi 2 bulan atau lebih, dan ibuprofen (seperti Motrin, Advil) untuk bayi 6 bulan atau lebih.
Baca Juga: Hernia Diafragmatika pada Bayi, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
1. Obat yang Harus Dihindari oleh Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Aturan pemberian obat bayi lainnya adalah memastikan keamanan obat, karena ada obat-obatan tertentu yang berbahaya, seperti:
- Obat batuk dan pilek. Saat mengkonsumsinya, bayi hanya akan mendapatkan efek samping yang serius seperti detak jantung yang cepat dan kejang-kejang. American Academy of Pediatrics (AAP) juga mengatakan bahwa obat batuk dan pilek hanya boleh digunakan pada anak-anak yang sekituar usai 4 tahun dengan persetujuan dokter.
- Aspirin dan apa pun yang mengandung salisilat. Dokter tidak memperbolehkan memberi aspirin kepada anak-anak di bawah 18 tahun, karena telah dikaitkan dengan timbulnya sindrom Reye, penyakit yang berpotensi mematikan.
Baca Juga: Anemia pada Ibu Hamil, Ini Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Cara Mencegah
2. Tingkatkan Keamanan Saat Memberikan Obat untuk Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Selalu bicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat untuk bayi. Ada beberapa hal lain dari segi keamanan yang harus mendapatkan perhatian.
- Hanya gunakan obat yang dibuat untuk anak-anak. Tubuh bayi belum berkembang sempurna, sehingga saat diberikan obat untuk dewasa, yang ada malah menyebabkan efek samping yang serius.
- Baca petunjuk dengan seksama. Baca sisipan atau label obat dengan cermat. Aturan praktis ketika mengukur dosis adalah mengikuti rekomendasi berat badan. Jika instruksi tersebut bertentangan dengan instruksi dokter atau tidak ditentukan untuk usia bayi, hubungi dokter terlebih dahulu.
- Gunakan sesuai dosis. Kecuali disarankan oleh dokter, hanya gunakan obat untuk mengobati indikasi yang tercantum pada label dan jangan memberikan obat lebih lama dari yang ditentukan.
- Periksa daftar bahan. Ini akan menghindari pemberian dua obat dengan bahan aktif yang sama secara bersamaan yang kemungkinan menyebabkan overdosis. Ini juga akan membantu Moms mengetahui bahan yang bisa menyebabkan alergi pada Si Kecil.
- Ukur dengan hati-hati. Selalu gunakan pipet, sendok atau cangkir bawaan di dalam obat. "Kami menemukan bahwa orang tua sering membuat kesalahan dengan obat cair, karena tidak mengerti apa itu mililiter atau perbedaan antara sendok teh dan sendok makan,” kata Amy.
- Berikan antibiotik secara penuh. Jika dokter meresepkan antibiotik, pastikan Si Kecil menghabiskannya. Menghentikan antibiotik di tengah jalan dapat memberikan bakteri yang tersisa kesempatan untuk tumbuh kembali. Hasilnya? Bayi akan kembali sakit dan mungkin membutuhkan antibiotik lain yang lebih kuat.
- Simpan obat-obatan dengan aman. Organisasi Up and Away mengatakan bahwa menyimpan obat di luar jangkauan bayi adalah yang terbaik. Simpan di tempat yang sejuk namun hindari menyimpannya di lemari kamar mandi yang memiliki kelembaban yang dapat merusak obat.
Baca Juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Candidiasis pada Bayi
3. Cara Memberikan Obat untuk Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Kecuali jika Moms cukup beruntung memiliki bayi yang mudah diberi obat, lakukan cara ini agar Si Kecil mendapatkan dosisi obat yang sesuai tanpa terbuang.
- Kecuali diperintahkan untuk memberikan obat setelah makan, cobalah memberikannya sebelum makan karena bayi akan lebih mudah menerimanya ketika lapar.
- Titik selera terletak di bagian depan dan tengah lidah. Lewati itu dengan menempatkan obat di belakang gusi belakang dan di dalam pipi, yang memungkinkannya meluncur turun ke tenggorokan tanpa terlalu terasa.
- Jika apoteker mengatakan bahwa mendinginkan obat tidak mempengaruhi obat, cobalah menyimpannya di lemari es agar rasanya tidak terlalu terasa. Atau, berikan botol dingin atau makanan pouch dingin terlebih dahulu untuk sedikit membekukan lidah bayi.
- Mintalah kepada apoteker untuk menambahkan rasa pada obat yang disetujui oleh FDA untuk menambah rasa banyak obat yang terasa dingin.
- Percayalah pada insting sendiri, terutama jika gejalanya serius dan bayi masih sangat muda. "Anda harus tahu anak Anda. Saat bayi masih kecil, demam adalah masalah utama, dan Anda memerlukan saran medis," tambahnya.
Meski Moms bisa memberikan obat rumahan, pahami aturan pemberian obat bayi ini jika sewaktu-waktu Si Kecil harus mendaparkan obat kimia.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.