3 Cara Mencegah Penyebaran Penyakit Menular Lewat Makanan

Begitu banyak penyakit yang ditularkan melalui makanan. World Health Organization (WHO) menyatakan ada lebih dari 200 penyakit menular lewat makanan yang mengancam kesehatan kita.

Dikutip dari Abs-cbn.com, penyakit yang ditularkan melalui makanan merupakan penyakit yang menular atau keracunan yang disebabkan oleh mikroba atau agen yang masuk ke dalam badan melalui makanan yang dikonsumsi.

Kecenderungan kejadian keracunan pangan sebagian besar masih bersumber dari pangan siap saji.

Berdasarkan jenis pangan, umumnya yang menjadi penyebab keracunan pangan berasal dari masakan rumah tangga, yakni 36 persen.

Lantas, bagaimana cara mencegah penyebaran penyakit menular lewat makanan?

Baca Juga: Mengulas Diatabs, Obat Diare Akibat Keracunan Makanan dan Infeksi

Penyebab Penyebaran Penyakit Menular Lewat Makanan

Menurut CDC, diperkirakan setiap tahun ada 48 juta orang yang terkena penyakit yang disebarkan lewat makanan, 128.000 di antaranya dirawat di rumah sakit, dan 3.000 orang lainnya meninggal dunia.

Menurut Minnesota Departement of Health, penyakit menular lewat makanan bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Banyak mikroba atau patogen penyebab penyakit yang berbeda dan dapat mencemari makanan, sehingga ada banyak jenis penyakit yang bisa disebarkan lewat makanan.

Sebagian besar penyakit menular lewat makanan adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan parasit.

Ancaman kesehatan lain yang mungkin menyebar adalah keracunan yang disebabkan oleh racun atau bahan kimia yang telah mencemari makanan.

Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Diare, Waspada Moms!

Gejala Penyebaran Penyakit Menular Lewat Makanan

Penyebaran penyakit menular lewat makanan ditandai dengan kemunculan beberapa gejala awal, yakni:

• Gejala umum penyakit yang menular lewat makanan adalah diare dan muntah. Biasanya berlangsung dalam 1 hingga 7 hari. Gejala lain yang mungkin muncul yakni kram perut, mual, demam, nyeri sendi, dan kelelahan.
• Indikasi "flu perut" atau stomach flu bisa jadi merupakan penyakit awal yang tersebar melalui makanan yang disebabkan oleh patogen (virus, bakteri, atau parasit) dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi.
• Masa inkubasi patogen hingga timbulnya gejala awal dapat berkisar antara beberapa jam hingga 1 minggu.

Jika Moms merasakan gejala-gejala tersebut, maka ada baiknya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk mendapat penanganan medis yang tepat.

Baca Juga: Kenali Treponema Pallidum, Bakteri Bahaya Penyebab Sifilis

Jenis Makanan yang Berpotensi Menyebarkan Penyakit Menular

Menurut National Institute for Public Health and the Environment, penyebaran penyakit menular lewat makanan bisa terjadi karena kebersihan yang buruk.

Misalnya, tidak mencuci tangan sebelum makan atau mengolah makanan. Penyebaran penyakit juga bisa terjadi secara silang.

Misalnya, menggunakan pisau yang sama yang sebelumnya digunakan untuk mengiris makanan yang terkontaminasi.

Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang berpotensi menyebarkan penyakit menular. Berikut penjelasannya:

• Makanan mentah yang berasal dari hewan seperti daging dan unggas mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan kerang mentah.
• Buah dan sayur yang terkontaminasi kotoran hewan yang berasal dari pupuk kandang, atau air yang tidak bersih yang digunakan untuk mencuci buah dan sayur.
• Kacang atau kecambah mentah yang menjadi tempat ideal bagi mikroba untuk tumbuh.
• Jus buah atau sari buah yang tidak dipasteurisasi dan terkontaminasi patogen dalam proses pembuatannya.
• Setiap makanan yang disentuh oleh seseorang yang sedang sakit, kemudian tidak dibersihkan dan dimasak dengan benar.

Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Diare, Waspada Moms!

Cara Mencegah Penyebaran Penyakit Menular Lewat Makanan

Berikut ini beberapa cara mencegah penyebaran penyakit menular lewat makanan yang bisa Moms lakukan.

1. Cuci Bahan Makanan dan Alat Makan dengan Benar

Menurut Verywell Health, penyebaran penyakit lewat makanan bisa dicegah dengan mencuci alat masak dan alat makan menggunakan air sabun panas.

Sabun tidak membunuh kuman, namun membantu menyingkirkan kuman dari alat makan. Dalam kondisi ini, air panas cukup efektif membunuh kuman.

Pertimbangkan menggunakan handuk atau kain bersih saat mengeringkan alat makan untuk mencegah kontaminasi.

Selain itu, pastikan Moms mencuci buah dan sayur dengan alir mengalir agar patogen tidak menggenang di air.

2. Pisah Beberapa Jenis Makanan

Untuk mencegah kontaminasi silang, Moms perlu memisahkan beberapa jenis bahan makanan.

Mulailah dengan memisahkan daging mentah dengan makanan matang.

Daging mentah dapat menjadi sumber patogen dan mengontaminasi makanan siap saji.

Moms juga perlu membedakan pisau dan talenan untuk makanan mentah dan makanan matang.

Gunakan pisau dan talenan khusus daging mentah, buah dan sayur, roti, dan makanan lain.

Pasalnya, meskipun talenan sudah dicuci, ada kemungkinan bakteri masih tersisa di antara sela-sela talenan.

Baca Juga: Cara Membuat Sabun Cuci Piring dengan Bahan-Bahan Sederhana

3. Masak Bahan Makanan pada Suhu yang Tepat

Perlu Moms ketahui, beberapa bahan makanan memiliki suhu yang berbeda agar dapat dimasak dengan sempurna.

Sebagai contoh, olahan steak, ikan, dan daging perlu dimasak pada suhu minimal 63 derajat celcius.

Kemudian, paha, dada, dan sayap ayam atau bebek setidaknya perlu dimasak dalam suhu minimal 72 derajat celcius.

Beberapa makanan seperti sup dan saus juga perlu dipanaskan sebelum dimakan.

Selain itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan mentah seperti telur mentah atau ikan mentah jika tidak yakin dengan kebersihannya.

Dengan langkah yang tepat, Moms dan keluarga bisa menikmati makanan bersih dan sehat setiap hari. Selamat mencoba!