5+ Penyebab Gigi Gingsul yang Harus Diwaspadai, Catat!
Memiliki gigi yang rapi tentu akan meningkatkan rasa percaya diri. Namun, ada juga yang memeiliki gigi gingsul yang malah menambahkan kesan unik saat orang tersebut tersenyum.
Gigi gingsul biasanya akan terlihat pada posisi gigi taring saat seseorang tersenyum. Faktanya, gigi gingsul sebenarnya merupakan sebuah jenis maloklusi gigi.
Maksudnya, maloklusi gigi adalah suatu kondisi saat gigi tidak tumbuh pada tempat yang benar dan sejajar. Gigi gingsul muncul biasanya karena kondisi rahang yang kecil atau ukuran gigi terlalu besar.
Ada yang merasa terganggu dengan kehadiran gigi tersebut, hingga ingin menghilangkannya. Namun, ada pula yang mempertahankannya karena terlihat lebih menarik dan juga sebagai keunikan tersendiri.
Baca Juga: Yuk, Kenali Tahap Pertumbuhan Gigi Anak!
Penyebab Gigi Gingsul
Foto: Orami Photo Stock
Gigi Gingsul adalah gigi taring yang telat tumbuh. Saat gigi lain tanggal, tidak butuh waktu lama untuk tumbuh kembali. Ini berbeda dengan gigi taring yang membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Gigi taring yang telat tumbuh ini disebabkan karena fase pergantiannya yang lama, sehingga jatah tempat untuk gigi taring yang baru lebih sering ditempati oleh gigi-gigi yang lain di sekitarnya.
Gigi susu dan gigi permanen keduanya bisa saja menjadi gigi gingsul. Gigi susu terkadang bergerak ke karena terlalu kecil untuk mengisi jumlah ruang gusi yang diperuntukkan untuknya.
Kebiasaan yang berkepanjangan seperti mengisap dot atau ibu jari, juga dapat menyebabkan gigi susu terdorong keluar atau menjadi gingsul. Keturunan dan genetika mungkin juga berperan dalam tumbuhnya gigi gingsul.
Memiliki gigi susu yang gingsul tidak berarti Si Kecil akan memiliki gigi permanen yang gingsul. Namun, jika gigi susu tumbuh berjejal, gigi permanen yag tumbuh juga bisa berjejal.
Masalah lain yang dapat mempengaruhi gigi susu dan juga gigi permanen yang menjadi penyebab gigi gingsul meliputi:
1. Ukuran Rahang
Makanan modern yang lunak, makanan olahan yang dikonsumsi oleh banyak orang membutuhkan lebih sedikit kunyahan daripada makanan yang dimakan oleh nenek moyang kita terdahulu.
Perubahan ini telah mengubah ukuran rahang dan membuatnya lebih kecil. Para ilmuwan percaya bahwa rahang saat yang berevolusi dan lebih pendek mungkin bertanggung jawab atas gigi yang berjejal, bengkok, dan tidak sejajar, dikutip Journal of Evolution.
2. Kebiasaan Miofungsional yang Buruk
Kebiasaan miofungsional adalah perilaku berulang yang mempengaruhi otot atau fungsi mulut atau wajah, seperti:
- Mengisap jempol,
- Penggunaan dot, empeng atau botol.
- Menjulurkan lidah,
- Pernapasan mulut,
Jika hal tersebut terus dilakukan dan bahkan menjadi kebiasaan, maka akan menjadi penyebab tumbuhnya gigi gingsul atau malah menimbulkan adanya permasalah gigi yang lain.
3. Maloklusi (Rahang Tidak Sejajar)
Gigi atas dimaksudkan untuk sedikit pas di atas gigi bawah, dengan titik-titik geraham atas pas dengan alur geraham bawah. Ketika keselarasan ini tidak terjadi, itu adalah hasil dari maloklusi.
Misalignment umum dari hal ini termasuk overbite dan underbite. Jika Moms mengalami overbite, gigi depan atas akan menonjol lebih jauh dari gigi depan bawah.
Jika memiliki underbite, gigi depan bawah akan menonjol lebih jauh dari gigi depan atas. Kebiasaan miofungsional yang buruk dapat menyebabkan terjadinya maloklusi.
4. Genetika dan Keturunan
Jika salah satu atau kedua orang tua Moms memiliki gigi yang berjejal atau gingsul, mungkin Moms juga akan memilikinya. Moms mungkin juga akan mewarisi overbite atau underbite dari orang tua.
5. Perawatan Gigi yang Buruk
Tidak memeriksakan gigi setidaknya setiap tahun oleh dokter gigi terkadang dapat berarti bahwa masalah, seperti penyakit gusi dan gigi berlubang yang tidak diobati. Hal ini dapat menyebabkan gigi gingsul dan masalah kesehatan gigi lainnya yang bisa berbahaya.
6. Nutrisi yang Buruk
Gizi buruk terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan kerusakan gigi dan perkembangan gigi yang buruk, yang juga dapat menjadi penyebab potensial untuk gigi bengkok dan juga gigi gingsul.
Baca Juga: Cegah Kerusakan Gigi Anak Dengan Makanan Tinggi Serat
Tujuan Merapikan Gigi Gingsul
Foto: pinterest.com
Gigi gingsul akan membawa berbagai perubahan pada mulut. Dalam beberapa kasus, kelainan susunan gigi juga dapat mengakibatkan munculnya masalah pada mulut, seperti:
- Menimbulkan ketidaknyamanan ketika mengunyah makanan.
- Gigi menjadi sulit untuk dibersihkan sehingga meningkatkan risiko terkena pengeroposan gigi, gigi berlubang, bertumpuknya karang gigi, dan gingivitis.
- Menekan gigi, rahang, dan otot mulut yang otomatis meningkatkan risiko mengalami gigi tanggal.
- Pada beberapa orang, gigi gingsul justru dianggap mengurangi estetika sehingga juga mengurangi rasa percaya diri mereka, terutama ketika tersenyum.
Dengan berbagai alasan di atas, banyak orang pun memutuskan untuk merapikan gigi gingsul.
Jika Moms merasa tidak nyaman dengan kehadiran gigi gingsul, konsultasikan dengan dokter gigi.
Kadang, dokter gigi akan merujuk ke spesialis ortodonti yang memang memiliki keahlian khusus untuk merapikan gigi ataupun melakukan prosedur lainnya terkait kehadiran gigi gingsul tersebut.
Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Karies Gigi pada Anak
Cara Merapikan Gigi Gingsul
Foto: medicalnewstoday.com
Merapikan gigi gingsul murni opsional, artinya langkah ini tidak wajib jika gigi tersebut tidak menimbulkan masalah bagi kita.
Faktor biaya perawatan gigi gingsul yang tidak murah juga membuat sebagian orang urung melakukan tindakan apa pun terhadap gigi tersebut.
Meski demikian, bagi Moms yang ingin memiliki struktur gigi yang rapi, berikut beberapa cara merapikan gigi gingsul yang dapat dipilih.
1. Kawat Gigi
Pemakaian kawat gigi atau behel adalah cara merapikan gigi gingsul yang populer digunakan oleh banyak orang.
Behel yang biasa digunakan terbuat dari braket metal kecil yang dihubungkan dengan kawat besi.
Dalam perkembangannya, kawat gigi mengalami evolusi. Ada behel yang memiliki braket dan kawat sewarna gigi, ada pula behel yang dipasang di gigi bagian dalam sehingga membuat kita tetap dapat merasakan efek pemakaian kawat gigi tanpa terlihat dari luar.
2. Aligner Bening
Aligner adalah alat seperti penyanggah gigi yang terbuat dari plastik bening, tipis, dan memiliki ukuran sesuai bentuk gigi.
Fungsi aligner adalah merapatkan gigi yang harus diganti tiap 2-3 minggu sekali hingga gigi gingsul tidak menonjol lagi.
Ketika menggunakan aligner, harus mencopotnya saat makan dan menyikat gigi.
Selain itu, pencopotan dan pemasangan kembali aligner harus dilakukan oleh Moms sendiri sehingga harus selalu memastikan kebersihannya.
3. Operasi
Bagi Moms yang ingin cara merapikan gigi gingsul secara instan, operasi gigi adalah jalannya.
Lewat operasi, dokter gigi akan melakukan perubahan kecil dalam struktur gigi sehingga gigi gingsul dapat dimasukkan dalam barisan gigi yang sudah ada, atau mencabutnya bila susunan gigi sudah terlalu penuh.
Dokter gigi juga bisa merekomendasikan prosedur operasi merapikan rahang atau disebut dengan operasi orthognatic. Operasi ini dilakukan bila keberadaan gigi gingsul mengganggu kemampuan berbicara dan mengunyah.
Apa pun cara merapikan gigi gingsul yang dipilih, pastikan Moms hanya melakukannya di dokter atau klinik gigi yang jelas statusnya, bukan di tukang gigi ya, bisa berbahaya.
- https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/crooked-teeth#causes
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S004724840400051X?via%3Dihub
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.