Mengenal Trakea dan Fungsinya sebagai Batang Tenggorokan
Apakah Moms tahu apa itu trakea?
Meskipun merupakan bagian dari tubuh, nama trakea sendiri masih cukup asing didengar.
Trakea adalah nama lain dari batang tenggorokan.
Bagian tubuh ini merupakan saluran dengan diameter sekitar 20-25 mm dan memiliki panjang 10-16 cm.
Sebagai saluran tenggorokan, trakea berbentuk tabung dengan susunan 20 tulang rawan yang mengelilinginya seperti cincin.
Tulang-tulang ini merupakan tulang yang fleksibel namun juga kuat.
Trakea tidak hanya dimiliki manusia, bagian organ dalam tubuh satu ini diperuntukan pada mamalia.
Seperti apa bentuk dan fungsi pada trakea?
Apa saja gangguan yang menjadi ancaman? Ini ulasannya!
Struktur Trakea
Foto: freepik.com/brgfx
Sebelum memahami fungsi dari trakea, mari lengkapi dulu pemahaman akan strukturnya.
Dilansir dari jurnal Annals of Cardiothoracic Surgery, trakea terletak diantara paru-paru.
Dengan struktur tubular tulang rawan yang menghubungkan laring dengan bronkus, trakea menjadi jalan masuk udara menuju paru-paru.
Dalam struktur trakea, terdapat banyak tulang rawan, seperti tulang krikoid di pangkal trakea.
Lalu ada juga carina di bagian ujung trakea dan bronkus utama kanan yang memiliki sudut curam serta bronkus utama kiri yang lebih datar.
Umumnya, trakea pada perempuan cenderung lebih pendek daripada yang dimiliki laki-laki.
Baca Juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus dan Menyerang Sistem Pernapasan Juga Kelamin
Fungsi Trakea dalam Tubuh
Berada di dalam tubuh, trakea memiliki fungsi yang cukup beragam.
Berikut in beberapa fungsi trakea dalam tubuh, yaitu:
1. Saluran yang Membawa Udara ke Paru-paru
Foto: freepik.com/freepik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, trakea adalah saluran tempat lewatnya udara ke paru-paru.
Ketika udara masuk melalui hidung atau mulut, trakea menghangatkan dan membuat udara menjadi lembap.
Setelah itu, baru udara dimasukkan ke dalam paru-paru.
2. Menghalangi Masuknya Benda Asing
Selain sebagai saluran yang membawa udara, trakea berfungsi sebagai penghalang masuknya benda asing.
Benda asing berukuran kecil bisa masuk ke dalam tubuh saat kita bernapas.
Pada dinding trakea, terdapat cairan lendir dan silia sebagai berfungs sebagai filter.
Filter ini dapat menghalau masuknya bakteri, jamur, serta virus sehingga paru-paru kita menjadi lebih aman.
3. Pelancar Sistem Pencernaan
Foto: freepik.com/user18526052
Fungsi trakea lainnya pada manusia adalah sebagai pelancar sistem pencernaan.
Trakea memberikan ruang untuk kerongkongan kita dengan tulang rawan yang memiliki fleksibilitas.
Tujuannya adalah membantu proses menelan makanan menjadi lebih mudah dan lancar sampai ke pencernaan.
4. Memperlancar Batuk
Apa jadinya jika trakea tidak ada saat seseorang batuk?
Tentunya, hal ini akan menjadi sangat menyiksa.
Saat seseorang batuk, terjadi kontraksi pada otot yang ada di trakea.
Kontraks ini yang menyebabkan udara lebih mudah untuk keluar dan masuk selama kita batuk.
Baca Juga: Lodecon Forte Untuk Atasi Batuk Pilek disertai Demam
Gangguan pada Trakea
Foto: Orami Photo Stock
Selain memiliki fungsi yang penting bagi manusia, trakea juga rentan terkena penyakit.
Berikut beberapa penyakit dan gangguan pada trakea.
1. Penyumbatan Trakea
Dengan fungsinya sebagai saluran penapasan, trakea juga bisa terjadi penyumbatan.
Penyumbatan ini bisa terjadi karena adanya benda asing tidak larut dan cukup besar yang masuk.
Misalnya saja seperti makanan atau bahkan pecahan.
Jika ini terjadi, penderita penyumbatan trakea akan kesulitan bernapas dan butuh penanganan khusus.
2. Infeksi Trakea
Foto: freepik.com/wayhomestudio
Trakeitis atau infeksi trakea adalah gangguan fungsi trakea yang membuatnya sulit bekerja secara normal.
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang ditandai dengan batuk, kesulitan bernapas, dan demam.
Penderita penyakit ini tidak sedikit berasal dari anak-anak.
Peran orang tua dibutuhkan untuk melihat gejalanya.
Baca Juga: Clotrimazole, Obat untuk Atasi Beragam Infeksi Jamur di Kulit
3. Stenosis atau Penyempitan Trakea
Tidak hanya infeksi, trakea juga bisa mengalami penyempitan akibat adanya luka jaringan di dalamnya.
Jaringan yang terluka ini bisa muncul akibat intubasi atau pemakaian alat bantu napas secara lama.
4. Kanker Trakea
Foto: freepik.com/rawpixel-com
Penyakit atau gangguan pada trakea lain yang cukup berbahaya ialah kanker trakea.
Meskipun masih jarang di derita, faktanya penyakit ini cukup menjadi ancaman serius.
Penderita kanker trakea bisa mengalami gejala gangguan pernapasan seperti batuk, napas berbunyi, dan sesak napas.
Selain itu, orang dengan gejala kanker trakea juga dapat mengalami batuk darah dan kesulitan menelan.
Jika melihat tanda-tandanya, sebaiknya segera cek kesehatan dan bertanya pada dokter.
Dokter mungkin saja melakukan beberapa tindakan medis seperti:
- MRI scan
- Bronkoskopi
- Rontgen dada
Baca Juga: Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
5. Trakeomalasia
Gangguan kesehatan pada trakea lainnya, yaitu trakeomalasia.
Gangguan ini merupakan kondisi di mana trakea melunak sampai mengganggu fungsi normalnya.
Trakea yang terlalu lunak dapat membuat penderitanya menjadi kesulitan bernapas.
Sebenarnya gangguan trakeomalasia merupakan kondisi bawaan dari lahir.
Namun, ada juga dalam beberapa kasus, hal ini disebabkan oleh infeksi berulang serta kebiasaan merokok.
6. Fistula Trakea-Esofagus (TEF)
Foto: freepik.com/freepik
Kondisi gangguan trakea terakhir ialah fistula trakea-esofagus atau TEF.
Gangguan ini adalah kondisi di mana trakea dan esofagus saling terhubung dalam satu saluran.
Umumnya, ini terjadi akibat bawaan dari lahir.
Akibatnya, penderita TEF sangat rawan mengalami aspirasi paru-paru.
Sebab, makanan yang masuk ke dalam kerongkongan tersalurkan ke trakea.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab ARDS, Sindrom Gangguan Pernapasan Akut
Mengenai Donor Trakea
Foto: freepik.com/kireyonok-yuliya
Dengan adanya gangguan atau masalah kesehatan yang mengancam fungsi trakea, ilmu medis pun semakin berkembang.
Dilansir dari jurnal Diagnosis and Management of Tracheal Neoplasms, donor pada trakea ternyata mungkin dilakukan.
Ada 4 pendekatan dalam melakukan penggantian trakea, antara lain:
- Allotransplantasi
- Rekonstruksi jaringan autologus
- Bioprostesis
- Rekayasa jaringan
Akan tetapi, masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut dan observasi sebelum melakukan tindakan medis ini.
Itulah fungsi trakea berserta gangguan kesehatan yang mungkin menjangkit organ tersebut.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5900092/
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/trachea
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.