12 Agustus 2024

Waspada 10 Penyebab Keguguran yang Sering Tidak Disadari

Hindari hal-hal ini ya, Moms

Moms, penting untuk mengetahui penyebab keguguran yang sering terjadi agar bisa menghindarinya dan mencegah kekecewaan.

Ada beberapa wanita yang mengalami keguguran berulang, bahkan lebih dari tiga kali berturut-turut, yang dalam istilah medis disebut recurrent miscarriage.

Sekitar 1 dari 100 perempuan hamil mengalaminya.

Untuk itu, mengetahui penyebab umum keguguran sangatlah penting.

Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Kata Dokter!

Apa Itu Keguguran?

Wanita Keguguran
Foto: Wanita Keguguran (Istockphoto.com)

Melansir BMC Medical Education, keguguran merupakan komplikasi umum di awal kehamilan, sehingga Moms perlu menjaga kesehatan dengan baik.

Sebagian besar penyebab keguguran berulang tidak diketahui pasti, namun ada beberapa yang dapat diidentifikasi.

Menurut Dr. Kanadi Sumapraja, SpOG(K), keguguran terjadi saat kehamilan berhenti sebelum usia 20 minggu.

Meskipun bisa membuat putus asa, riset menunjukkan bahwa mayoritas perempuan yang mengalami keguguran berulang tetap bisa hamil dan memiliki bayi.

Bahkan, 6 dari 10 wanita yang mengalami keguguran berulang hingga 3 kali akhirnya berhasil mendapatkan momongan.

Tanda-tanda Keguguran

Nyeri Punggung
Foto: Nyeri Punggung (Istockphoto.com)

Berikut adalah tanda keguguran lain dialami oleh beberapa wanita yaitu:

1. Perdarahan

Pendarahan merupakan tanda awal keguguran jika darah berwarna merah cerah dan dalam jumlah banyak.

Namun, perdarahan ringan dengan bercak merah muda atau cokelat biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Pada kasus tertentu, keguguran bisa terjadi tanpa adanya perdarahan. Keguguran ini dinamakan missed abortion.

2. Nyeri

Perdarahan yang disertai rasa nyeri pada bagian panggul, perut, dan punggung belakang bisa menjadi tanda keguguran.

Bagian tubuh yang terasa nyeri biasanya adalah panggul, perut, dan punggung belakang.

Rasa nyeri ini biasanya terasa lebih hebat dibandingkan nyeri haid dan bisa muncul terus-menerus atau sesekali.

3. Perubahan Gejala Kehamilan

Perubahan gejala kehamilan, seperti tidak lagi mual atau muntah, bisa menjadi tanda-tanda keguguran.

Namun, perlu diingat bahwa perubahan ini juga dapat terjadi karena adanya faktor lain, seperti hormon kehamilan.

Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter jika Bumil merasakan perubahan gejala kehamilan.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

4. Keluar Cairan atau Jaringan dari Vagina

Cairan atau jaringan yang keluar dari vagina dapat menjadi tanda-tanda keguguran.

Jika Moms mengalami kondisi ini, letakkan jaringan di dalam wadah yang bersih, lalu bawalah ke dokter untuk mendapatkan analisis lebih lanjut.

5. Gerakan Janin Berkurang

Di usia kehamilan 12-18 minggu, Anda biasanya sudah bisa merasakan gerakan janin.

Namun, jika gerakannya berkurang secara tiba-tiba, ini bisa menjadi janin Moms bermasalah dan mengalami keguguran.

Segera hubungi dokter bila ibu hamil merasa gerakan janin berkurang dari hari-hari sebelumnya.

Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi

Darah Tinggi saat Hamil
Foto: Darah Tinggi saat Hamil (Istockphoto.com)

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Yuk, simak penyebab keguguran yang paling sering terjadi

1. Kelainan Gen atau Kromosom

Sebagian besar penyebab keguguran terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.

Sekitar 50 persen keguguran dikaitkan dengan kromosom ekstra atau kromosom yang hilang.

Paling sering, masalah kromosom diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio terbagi dan tumbuh bukan masalah yang diwarisi dari orang tua.

Kelainan kromosom bisa menyebabkan:

  • Kehamilan kosong (blighted ovum)

Kondisi blighted ovum ini terjadi bila sel telur yang telah dibuahi tertanam pada bagian dalam rahim, namun tidak ada embrio yang terbentuk.

  • Kematian janin dalam kandungan (intrauterine fetal demise)

Dalam situasi ini, embrio terbentuk tetapi berhenti berkembang dan mati sebelum timbul gejala keguguran.

  • Kehamilan anggur (molar pregnancy)

Dengan kehamilan anggur, kedua kromosom tersebut berasal dari ayah.

Kehamilan anggur dikaitkan dengan pertumbuhan plasenta abnormal; biasanya tidak ada perkembangan janin.

  • Kehamilan anggur parsial (partial molar pregnancy)

Terjadi saat kromosom ibu tetap ada, namun sang ayah menyediakan dua set kromosom.

Kehamilan anggur parsial biasanya dikaitkan dengan kelainan plasenta dan janin.

2. Kondisi Kesehatan Ibu

Kondisi kesehatan eksternal, kebiasaan gaya hidup, dan kondisi yang mendasarinya juga dapat mengganggu perkembangan janin, terutama pada trimester kedua.

Berbagai kondisi yang bisa mengganggu perkembangan janin antara lain:

  • Diet buruk atau kekurangan gizi
  • Penggunaan narkoba dan alkohol
  • Usia lanjut
  • Penyakit tiroid yang tidak diobati
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Infeksi
  • Trauma
  • Obesitas
  • Masalah leher rahim
  • Kelainan bentuk rahim
  • Tekanan darah tinggi yang parah
  • Keracunan makanan
  • Obat-obatan tertentu
  • Aktivitas rutin yang tidak menyebabkan keguguran:
  • Olahraga, termasuk aktivitas dengan intensitas tinggi seperti jogging dan bersepeda.
  • Hubungan seksual.
  • Bekerja, asalkan tidak terkena paparan bahan kimia berbahaya atau radiasi.

Melansir Differing Causes of Pregnancy Loss in Type 1 and Type 2 Diabetes, terdapat perbedaan yang signifikan penyebab utama keguguran pada perempuan dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Tingkat keguguran lebih tinggi pada perempuan yang memiliki tipe diabetes 2.

Jadi, jangan lupa untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyebab keguguran yang paling sering terjadi ini ya, Moms!

3. Minimnya Asupan Nutrisi

Saat hamil, nafsu makan Moms memang jadi meningkat.

Moms disarankan selalu memerhatikan nutrisi yang dikonsumsi agar janin bisa tumbuh kembang dengan baik.

Akan tetapi, Moms juga perlu menjaga berat badan tetap pada kenaikan normal.

Pertambahan berat badan tidak normal pada bumil bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit yang menjadi penyebab keguguran.

4. Obat-obatan yang Dikonsumsi

Hal ini biasanya dialami oleh ibu hamil yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.

Obat-obatan yang dapat menjadi penyebab keguguran, antara lain:

  • Misoprostol digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis.
  • Retinoid digunakan untuk eksim dan jerawat.
  • Methotrexate digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen digunakan untuk rasa sakit dan peradangan.

Untuk memastikan obat aman untuk kehamilan, selalu periksa dengan dokter, bidan atau apoteker sebelum meminumnya.

Penyebab Keguguran Berulang

Kelahiran Prematur
Foto: Kelahiran Prematur (Istockphoto.com)

Ada beberapa kondisi kesehatan yang diduga menjadi penyebab keguguran berulang. Berikut di antaranya:

5. Masalah pada Rahim, Panggul Lemah, atau Infeksi Vagina

Penyebab keguguran berulang juga bisa terjadi bila Moms mengalami masalah pada rahim, misalnya kelainan bentuk rahim atau masalah panggul lemah.

Selain itu, infeksi pada vagina (bacterial vaginosis) juga bisa memicu risiko keguguran atau kelahiran prematur.

6. Masalah Hormon

Masalah atau gangguan hormonal juga bisa memicu terjadinya keguguran berulang.

Misalnya, kasus polycystic ovaries. Akan tetapi, belum bisa dipastikan kenapa masalah hormon bisa terkait dengan keguguran.

7. Sindrom Antiphospholipid (APS)

Penyebab keguguran selanjutnya adalah sindrom antiphospholipid.

Sindrom APS alias sindrom sticky blood atau sindrom Hughes ini menimbulkan pembekuan darah yang tidak seharusnya.

Konon APS ditemukan pada sekitar 15%-20% kasus keguguran berulang.

8. Masalah Genetik

Moms atau pasangan mungkin memiliki riwayat kelainan pada kromosom.

Namun, hal tersebut baru diturunkan pada janin yang dikandung. 

Kelainan kromosom pada bayi lebih mudah terjadi sehingga memicu peningkatan risiko keguguran.

9. Kelainan Pembekuan Darah yang Menurun (Thrombophilia)

Penyebab keguguran selanjutnya adalah kelainan pembekuan darah yang bersifat turun temurun.

Boleh dibilang, thrombophilia ini serupa dengan APS. Akan tetapi, thrombophilia dimiliki sejak lahir.

Pada kasus ini, darah lebih mudah membeku dan bisa menimbulkan keguguran berulang.

10. Faktor Usia

Semakin tua usia Moms, makin tinggi juga kemungkinan mengalami keguguran.

Termasuk, usia suami juga meningkatkan risiko keguguran.

Ketika seseorang berusia di atas 35 tahun, kuantitas dan kualitas sel telur menurun.

Faktor Risiko Keguguran

Wanita Hamil Merokok
Foto: Wanita Hamil Merokok (Istockphoto.com)

Berikut penyebab keguguran yang paling sering terjadi:

  • Riwayat keguguran sebelumnya. Wanita yang memiliki riwayat dua atau lebih keguguran berturut-turut berisiko lebih tinggi.
  • Kondisi kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol.
  • Masalah uterus atau leher rahim, yaitu kelainan uterus tertentu atau jaringan serviks yang lemah (tidak kompeten).
  • Kebiasaan buruk sebelum dan selama hamil, seperti merokok, alkohol dan obat-obatan terlarang.
  • Berat badan. Terlalu kurus atau kelebihan berat badan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.
  • Tes prenatal invasif, seperti tes genetik prenatal invasif juga berisiko lebih tinggi.

Baca Juga: Seperti Apa Bentuk Kantung Janin yang Keluar saat Keguguran?

Cara Mencegah Keguguran

Berikut cara mencegah keguguran secara umum:

1. Berhenti Merokok dan Alkohol

Alkohol
Foto: Alkohol (Recoveringchampions.com)

Mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko keguguran.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk berhenti merokok dan menghindari asap rokok.

2. Jaga Pola Makan

Ibu hamil disarankan untuk menghindari makanan yang tidak aman, seperti makanan mentah atau kurang matang.

Sebaiknya, makan makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

3. Vaksinasi

Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan keguguran.

Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan oleh dokter.

4. Menjaga Berat Badan Ideal Sebelum Hamil

Berat badan yang berlebih atau kurang dapat meningkatkan risiko keguguran.

5. Menghindari Stres dan Depresi

Stres dan depresi dapat meningkatkan risiko keguguran.

Sebaiknya, hindari stres dan depresi dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, meditasi, atau berkonsultasi dengan dokter.

6. Mengonsumsi Vitamin dan Suplemen

Untuk mencegah keguguran selanjutnya adalah mengonsumsi vitamin dan suplemen.

Mengonsumsi vitamin dan suplemen yang dianjurkan oleh dokter, lho Moms, karena dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Namun, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter, vitamin mana yang cocok untuk Moms.

Baca Juga: Kuret, Prosedur Medis yang Umumnya Dilakukan Usai Keguguran

Yuk, jaga kesehatan dan yang terpenting selalu mengonsumsi makanan bergizi serta olahraga yang teratur agar kondisi kesehatan tetap optimal.

Jangan sampai penyebab keguguran yang paling sering terjadi ini menimpa Moms, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3699442/
  • https://care.diabetesjournals.org/content/30/10/2603
  • https://familydoctor.org/condition/early-pregnancy-loss/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage
  • https://www.nhs.uk/conditions/miscarriage/symptoms/
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/miscarriage-a-to-z

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.