19 Penyebab Rambut Rontok, Bisa karena Penyakit Serius!
Penyebab rambut rontok yang paling umum adalah stres. Kerontokan rambut dapat memengaruhi kulit kepala dan menyebabkan kebotakan.
Rambut rontok sangatlah umum terjadi.
Menurut American Academy of Dermatology, kerontokan yang terbilang normal adalah kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap hari.
Bahkan seseorang dapat kehilangan hingga 250 helai, saat sedang mencuci rambut.
Rambut baru biasanya menggantikan rambut yang hilang, tetapi ini tidak selalu terjadi.
Rambut rontok dapat berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun atau terjadi secara tiba-tiba.
Rambut rontok bisa bersifat permanen atau sementara.
Namun, jika penyebab rambut rontok terjadi secara terus menerus, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.
Lantas apa saja penyebab rambut rontok parah? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 13 Cara Membuat Masker Rambut Alami, Atasi Rambut Ketombean hingga Rontok!
Penyebab Rambut Rontok
Berikut adalah beberapa penyebab rambut rontok yang bukan dikarenakan kondisi medis:
1. Perawatan Rambut yang Salah
Menggunakan produk yang keras dapat menyebabkan kerusakan dan rontoknya rambut.
Selalu periksa komposisi produk sebelum membeli.
2. Pewarnaan dan Pelurusan Rambut
Pewarna rambut, pelurusan rambut dengan kimia, dan perawatan lainnya dapat merusak struktur rambut dan membuatnya rapuh jika dilakukan berlebihan atau tanpa perawatan pasca-proses yang tepat.
3. Penggunaan Alat Pemanas
Penggunaan alat pemanas seperti catokan, hair dryer, atau alat pengeriting tanpa pelindung rambut dapat mengakibatkan rambut kering dan rusak karena panas.
4. Keramas Terlalu Sering
Mencuci rambut setiap hari atau menggunakan sampo yang tidak sesuai dengan jenis rambut dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi rambut, sehingga rambut menjadi kering dan mudah patah.
5. Menggosok Rambut dengan Keras Saat Mengeringkannya
Ini dapat menyebabkan kerusakan pada kutikula rambut dan menyebabkan rambut rontok.
6. Menyisir Rambut Basah dengan Sisir Rapat
Rambut dalam kondisi basah lebih elastis dan rentan terhadap kerusakan.
Jadi, sebaiknya hindari menyisir rambut dengan kasar saat masih basah.
Apalagi jika menggunakan sisir rapat, ini bisa menyebabkan rambut patah.
7. Terlalu Sering Mengikat Rambut dengan Ketat
Mengikat rambut dengan ketat dapat menarik rambut dari folikelnya, terutama jika dilakukan dengan cara yang sama setiap hari.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada folikel rambut, yang mungkin berakibat pada kerontokan.
8. Paparan Bahan Kimia
Bahan kimia seperti klorin di kolam renang atau paparan bahan kimia industri dapat merusak rambut.
Bahan kimia pada produk styling rambut yang digunakan berlebihan atau tidak dicuci dengan benar juga dapat merusak rambut.
Baca Juga: 10+ Review Sabun Anak yang Aman dan Bagus untuk Kulit Si Kecil
Penyebab Rambut Rontok karena Kondisi Medis
Penyebab rambut rontok yang paling umum adalah stres dan keturunan.
Dalam beberapa kasus, penanganan penyebab rambut rontok dapat diatasi dengan cara sederhana.
Namun, ada beberapa masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab rambut rontok terjadi secara terus menerus, seperti:
9. Stres
Situasi yang menegangkan atau stres bisa mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok.
10. Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan hormonal seperti kehamilan, melahirkan, atau menopause bisa menyebabkan rambut rontok.
11. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi dapat menjadi penyebab rambut rontok parah.
Melansir studi di jurnal Dermatology Practical & Conceptual, diet ekstrem yang terlalu rendah protein dan vitamin tertentu, seperti zat besi, terkadang dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti sering merokok, minum alkohol, dan stres juga dapat berkontribusi pada kerontokan rambut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga asupan nutrisi yang seimbang dan mengadopsi gaya hidup yang sehat untuk mencegah kerontokan rambut yang berlebihan.
Jika rambut rontok yang dialami sangat parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
12. Anemia
Meski masih belum ada penelitian pasti terkait penyakit anemia dapat menjadi penyebab rambut rontok.
Namun, beberapa dokter meyakini jika orang mengalami kerontokan, mereka biasanya memiliki zat besi yang rendah.
Zat besi adalah komponen penting dalam enzim yang membantu pertumbuhan sel.
Nah, sel-sel folikel rambut bisa sangat sensitif terhadap penurunan kadar zat besi dan mungkin tidak dapat menumbuhkan sel-sel baru secara efektif ketika simpanan zat besi rendah.
Hal itulah mengapa orang yang menderita anemia cenderung mengalami kerontokan rambut yang cukup parah melebihi batas normal.
10. Tiroid
Penyakit yang berhubungan dengan tiroid biasanya adalah hipertiroid atau hipotiroidisme.
Kedua kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid kita tidak menghasilkan cukup atau memproduksi terlalu banyak hormon tertentu.
Orang yang memiliki penyakit tiroid tidak bisa menghasilkan rambut baru karena produksi hormon terganggu dan mempengaruhi perkembangan rambut pada akar.
Sehingga ketika seseorang mengalami kerontokan, tidak akan ada rambut baru yang menggantikannya.
Ini yang mengakibatkan penipisan di kulit kepala dan area lain seperti alis Moms.
Berita baiknya adalah penipisan rambut yang disebabkan oleh penyakit tiroid biasanya bersifat sementara.
13. Lupus
Lupus adalah penyakit yang menyebabkan terbentuknya antibodi yang justru menyerang hampir seluruh jaringan tubuh penderitanya.
Peradangan merupakan gejala khas lupus sering menyebar luas.
Peradangan yang berkembang ke sekitar kulit kepala dan folikel rambut dapat menjadi penyebab rambut rontok.
Penting untuk dicatat bahwa peradangan yang disebabkan oleh lupus tidak hanya memengaruhi rambut di kulit kepala.
Ini juga dapat menyebabkan hilangnya alis, janggut, dan bulu mata.
Selain lupus, penyakit autoimun lainnya juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang cukup parah.
Baca Juga: Agar Rambut Tak Rusak, Cari Tahu Tata Cara Keramas yang Baik Berikut Ini!
14. Alopecia Areata
Melansir Harvard Health Publishing, alopecia areata adalah kelainan kulit yang dapat menjadi penyebab rambut rontok, paling sering terjadi di kulit kepala.
Biasanya, area botak muncul tiba-tiba dan hanya memengaruhi area terbatas.
Sekitar 60% orang yang menderita alopecia areata biasanya mengalami episode kerontokannya yang pertama di bawah umur 20 tahun.
Kemudian rambut akan tumbuh kembali dalam 12 bulan atau kurang.
Namun bagi sebagian orang, masalahnya mungkin bisa lebih lama dan lebih parah, bahkan menyebabkan kebotakan total atau rambut rontok total.
15. Kanker
Penyakit yang paling dikaitkan dengan kerontokan rambut adalah kanker.
Pasalnya hampir setiap orang yang menderita kanker pasti akan mengalami kebotakan.
Padahal sebenarnya, bukan penyakitnya lah yang menyebabkan kebotakan, tapi pengobatannya yang membuat rambut menjadi rontok permanen.
Obat kemoterapi adalah obat kuat yang menyerang sel kanker yang tumbuh cepat.
Sayangnya, obat-obatan ini juga menyerang sel-sel lain yang tumbuh cepat di tubuh kita, termasuk yang ada di akar rambut.
Kemoterapi dapat jadi penyebab rambut rontok di seluruh tubuh, tidak hanya di kulit kepala saja.
Baca Juga: 13 Dokter Saraf Terbaik di Jakarta serta Tempat Praktiknya
16. Anagen Effluvium
Anagen effluvium menjadi penyebab rambut rontok dalam jumlah besar dengan cepat selama fase anagen (pertumbuhan) dari siklus rambut.
Kondisi ini dapat menyebabkan rambut rontok dari kepala, serta dari bagian tubuh lainnya, termasuk alis dan bulu mata.
Penyebab anagen effluvium meliputi:
- Kemoterapi
- Radiasi
- Infeksi jamur
- Penyakit autoimun
Perawatan untuk kondisi ini tergantung pada penyebabnya tetapi dapat mencakup larutan minoxidil topikal.
Jika Moms memiliki anagen effluvium akibat menjalani kemoterapi, mendinginkan kulit kepala selama prosedur dapat membantu.
Rambut akan sering tumbuh kembali 3-6 bulan setelah menghentikan kemoterapi.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Rambut, Dari yang Ikal Hingga Ketombean
17. Alopecia Traksi
Traction alopecia adalah penyebab rambut rontok karena menarik rambut ke gaya rambut yang ketat, yang menyebabkannya patah dan lepas.
Gaya rambut yang terkait dengan kondisi ini meliputi:
- Kucir kuda
- Kepang
- Cornrows
- Ekstensi
Jika traksi alopecia berlanjut, Moms dapat mengembangkan bintik-bintik botak dan penipisan rambut.
18. Kurap Kulit Kepala
Kurap adalah infeksi jamur yang dapat menjadi penyebab rambut rontok parah. Gejalanya meliputi:
- Bintik kecil yang membesar, menyebabkan kulit bersisik dan botak
- Rambut rapuh dan mudah patah
- Gatal, bercak merah pada kulit di daerah yang terkena
- Mengeluarkan lepuh di kulit kepala
- Tambalan seperti cincin, dengan bagian luar merah dan bagian dalam lingkaran yang cocok dengan warna kulit
Jika kurap tidak sembuh dengan sendirinya, maka dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur atau meresepkan antibiotik, seperti griseofulvin.
19. Efek Samping Pil KB
Moms mungkin mengalami kerontokan rambut saat menggunakan pil KB.
Namun, ada yang mengalami kerontokan rambut beberapa minggu atau bulan setelah berhenti meminumnya.
Jika menggunakan pil KB, Moms dapat memilih yang memiliki indeks androgen rendah.
Ini dapat membantu menurunkan risiko penyebab rambut rontok.
Contoh pil KB dengan indeks androgen lebih rendah meliputi:
- Desogen
- Orto-Cept
- Orto-Siklus
Ovral dan Loestrin memiliki indeks androgen yang lebih tinggi.
Sebelum mengaitkan penyebab rambut rontok dengan penyakit, ada baiknya Moms konsultasikan pada dokter kulit terlebih dahulu.
Hal ini karena penyebab rambut rontok sangat luas, dan dipengaruhi berbagai faktor. Jadi temukan penyebabnya, baru kemudian sembuhkan.
Cara Mengatasi Rambut Rontok
Jika bukan karena kondisi medis tertentu, mengatasi rambut rontok dapat mencakup perubahan kebiasaan perawatan rambut dan gaya hidup.
1. Pilih Sampo dan Conditioner yang Tepat
Gunakan produk yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan rambut Moms.
Hindari sampo yang mengandung sulfat keras, karena dapat mengeringkan rambut dan kulit kepala.
2. Hindari Produk Kimia Berbahaya
Kurangi penggunaan pewarna rambut, pelurusan kimia, atau perawatan lain yang dapat merusak rambut.
3. Batasi Penggunaan Alat Pemanas
Jika Moms harus menggunakan hair dryer, catokan, atau alat pengeriting, gunakan pada suhu rendah dan selalu gunakan pelindung panas.
4. Hindari Mengikat Rambut dengan Ketat
Variasikan gaya rambut dan hindari gaya yang menarik rambut dengan kuat, seperti ponytail ketat.
5. Makanan Seimbang
Asupan nutrisi memainkan peran penting dalam kesehatan rambut.
Pastikan Moms mengonsumsi protein, zat besi, vitamin E, omega-3, dan mineral lainnya yang mendukung pertumbuhan rambut.
6. Pijat Kulit Kepala
Pijatan ringan pada kulit kepala dapat meningkatkan sirkulasi darah, yang mendukung pertumbuhan rambut.
7. Hindari Stres
Stres dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut. Cari cara untuk mengurangi stres, seperti meditasi, olahraga, atau hobi.
8. Hati-hati saat Menyisir
Gunakan sisir berujung lebar dan selalu mulai dari ujung rambut saat menyisir untuk menghindari patahnya rambut.
9. Hindari Menggosok Rambut dengan Kasar
Saat mengeringkan rambut, tepuk-tepuk dengan lembut menggunakan handuk alih-alih menggosoknya.
10. Keramas dengan Benar
Jangan keramas setiap hari. Terlalu sering mencuci dapat menghilangkan minyak alami rambut.
Penting bagi Moms untuk memperhatikan kondisi rambut.
Jika Moms merasa rambut mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, pertimbangkan untuk konsultasi dengan ahlinya.
- https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/treatment/tips
- https://www.health.harvard.edu/a_to_z/alopecia-areata-a-to-z
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5315033/
- https://www.healthline.com/health/hair-loss#causes
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/327005#causes
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.