Bikin Bau, Ternyata Ini Penyebab Telapak Kaki Bolong-bolong!
Moms mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab telapak kaki bolong-bolong?
Bahkan, kondisi ini bisa membuat telapak kaki menjadi berbau tidak sedap.
Dalam dunia medis, telapak kaki bolong-bolong disebut dengan pitted keratolysis.
Pitted keratolysis adalah infeksi kulit akibat bakteri yang biasanya muncul di telapak kaki atau telapak tangan.
Namun, kondisi ini paling umum terjadi di telapak kaki, terutama bagi orang yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan memakai alas kaki tertutup dalam waktu lama.
Baca juga: Sering Alami Kaki kesemutan, Waspada Menjadi Tanda Penyakit Kronis
Misalnya, orang yang bekerja sebagai petani atau tentara. Namun, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja.
Jika Moms sering membiarkan kaki berada dalam kondisi yang gelap dan lembap untuk waktu yang lama, ini meningkatkan risiko terjadinya telapak kaki bolong-bolong
Penyebab Telapak Kaki Bolong-Bolong
Telapak kaki bolong-bolong atau pitted keratolysis adalah infeksi bakteri yang umum terjadi pada kulit telapak kaki.
Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa terjadi pada telapak tangan.
Dibanding penyakit kulit lain, infeksi yang satu ini memang agak unik karena menyebabkan munculnya lubang-lubang kecil di lapisan atas kulit.
Ini juga membuat kaki berbau tidak sedap.
Pitted keratolysis biasanya terjadi pada orang yang memakai alas kaki hangat tertutup untuk waktu yang lama, seperti tentara, pelaut, dan atlet.
Menurut studi pada 2012 yang dipublikasikan di jurnal Dermatology Reports, kondisi ini lebih sering terjadi di daerah tropis.
Ini terutama terjadi di wilayah di mana banyak orang memiliki kebiasaan berjalan tanpa alas kaki.
Jenis bakteri penyebab telapak kaki bolong-bolong cukup banyak. Beberapa bakteri yang paling umum menyebabkan kondisi ini adalah:
- Corynebacteria
- Dermatophilus congolensis
- Kytococcus sedentarius
- Actinomyces
- Streptomyces
Berbagai bakteri tersebut biasanya tumbuh subur di lingkungan yang lembap.
Bakteri yang menyebabkan pitted keratolysis menghasilkan enzim protease yang merusak lapisan terluar epidermis, membentuk lubang kecil pada kulit.
Hal inilah yang jadi penyebab telapak kaki bolong-bolong.
Jadi, kombinasi keringat, bersama dengan kaus kaki atau sepatu yang ketat dapat menciptakan kondisi yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak.
Beberapa faktor risiko lain yang meningkatkan risiko terkena infeksi kulit ini adalah:
- Tidak mengeringkan kaki secara menyeluruh setelah mandi
- Tidak memakai kaus kaki dengan bahan yang menyerap keringat
- Berbagi handuk dengan orang lain
Selain itu, beberapa kelompok orang yang pekerjaannya dapat menjadi penyebab telapak kaki bolong-bolong adalah:
- Atlet
- Petani
- Pelaut dan pekerja perikanan
- Pekerja industri
- Orang yang bekerja di militer
Faktor risiko lain yang dapat membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan infeksi kulit ini adalah:
- Berada di daerah dengan cuaca panas dan lembap
- Banyak berkeringat di tangan atau kaki
- Memiliki kulit menebal di telapak kaki
- Menderita diabetes
- Sudah lanjut usia
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu
Baca juga: 5 Cara Mengikat Tali Sepatu Agar Penampilan Jadi Keren
Berbagai Gejala Telapak Kaki Bolong-Bolong
Setelah mengetahui penyebab telapak kaki bolong-bolong, penting juga untuk memahami gejalanya.
Seperti dijelaskan, gejala utama infeksi kulit ini adalah munculnya kumpulan lubang kecil di lapisan atas kulit di telapak kaki.
Setiap lubang biasanya berukuran 1-3 milimeter. Kulit telapak kaki mungkin juga terlihat putih atau keriput.
Lubang biasanya mengelompok di sekitar bagian depan telapak kaki, tumit, atau keduanya. Lubang-lubang ini cenderung tampak lebih menonjol saat kaki basah.
Tanpa pengobatan, lubang-lubang dapat bergabung, membentuk lesi yang mirip kawah besar.
Selain menjadi penyebab telapak kaki bolong-bolong, pitted keratolysis juga dapat menyebabkan bau yang tidak sedap pada kaki.
Akan tetapi, infeksi kulit ini tidak menyebabkan kemerahan atau pembengkakan pada kulit. Sebab pada dasarnya ini bukanlah kondisi peradangan pada kulit.
Selain pada telapak kaki, kondisi ini juga bisa muncul di telapak tangan. Namun, umumnya jarang.
Baca Juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Kaki Pecah-Pecah, Mudah!
Pengobatan Kaki Bolong-Bolong
Untuk mengatasi infeksi bakteri yang jadi penyebab telapak kaki bolong-bolong, dokter biasanya akan meresepkan krim antibiotik, seperti:
- Eritromisin
- Klindamisin
- Mupirocin
- Asam fusidat
- Benzoil peroksida
Pada beberapa kasus yang jarang, dokter mungkin juga meresepkan antibiotik oral atau yang diminum, seperti eritromisin oral atau klindamisin oral.
Jika keringat berlebih diduga menjadi pemicu, dokter juga dapat meresepkan obat untuk mengatasinya.
Menggunakan larutan aluminium klorida 20% atau penggunaan injeksi toksin botulinum yang tidak berlabel.
Pencegahan Kaki Bolong-Bolong
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi ini?
Karena infeksi bakteri penyebab telapak kaki bolong-bolong ini tumbuh subur di lingkungan yang lembap, penting untuk menjaga kaki sekering mungkin.
Lakukan tindakan pencegahan berikut untuk menjaga kaki tetap sehat dan kering:
- Hindari mengenakan sepatu tertutup untuk waktu yang lama.
- Kenakan kaus kaki yang terbuat dari bahan yang menyerap kelembapan.
- Kenakan sandal berujung terbuka sesering mungkin.
- Sering-seringlah mencuci kaki dengan pembersih antiseptik.
- Hindari berbagi alas kaki dengan orang lain.
- Jika memungkinkan, hindari berjalan berlebihan di permukaan yang keras.
Sebenarnya, pada kebanyakan kasus, kondisi telapak kaki bolong-bolong ini sangat mudah diobati dan dicegah.
Dengan menggunakan antibiotik topikal dan tindakan pencegahan lainnya, kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu sekitar 3-4 minggu.
Menurut studi yang dipublikasikan pada tahun 2015 di Canadian Medical Association Journal.
Baca juga: 12 Arti Mimpi Makan Nasi, Pertanda Datangnya Ujian Hidup?
Nah, itulah pembahasan mengenai penyebab telapak kaki bolong-bolong, dan hal penting lain yang perlu diketahui.
Infeksi kulit ini pada dasarnya dapat terjadi pada siapa saja. Namun, orang yang sering memakai alas kaki tertutup untuk waktu yang lama sangat berisiko.
Jika Moms merasa mengalami gejala infeksi kulit ini, segeralah periksakan diri ke dokter. Seperti dijelaskan tadi, infeksi kulit ini dapat diobati dengan mudah, kok.
Hindari mengatasi kondisi ini dengan sembarang produk yang tidak terjamin keamanannya, misalnya menyemprotkan aneka pewangi karena kaki jadi bau.
Hal ini justru berpotensi memperburuk infeksi.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC4212664/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC4401600/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/326911
- https://www.healthline.com/health/pitted-keratolysis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.