7 Manfaat Inulin bagi Kesehatan, Baik untuk Pencernaan dan Jantung
Moms mungkin masih asing dengan nama “inulin”, tetapi familiar dengan istilah serat makanan, bukan? Nah, inulin adalah salah satu jenis serat makanan yang sering Moms konsumsi selama ini.
Sama seperti kebanyakan jenis serat lain, senyawa ini juga memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh.
Terutama bagi kesehatan pencernaan dan usus. Serat ini secara alami terkandung dalam tumbuhan, Moms.
Namun, beberapa produsen juga sering menambahkan bentuk sintetiknya ke dalam makanan olahan.
Ingin tahu lebih lanjut tentang inulin dan manfaatnya bagi kesehatan? Yuk simak pembahasannya, Moms!
Apa Itu Inulin?
Foto: Orami Photo Stock
Inulin adalah jenis serat larut yang ditemukan di banyak tanaman. Ini juga merupakan oligosakarida yang disebut fruktan.
Sama halnya seperti fruktan lainnya, senyawa ini adalah prebiotik, yang berarti bermanfaat dalam memberi makan bakteri baik di usus.
Sementara fruktan adalah rantai molekul fruktosa. Molekul-molekul tersebut saling terhubung sedemikian rupa sehingga usus kecil tidak dapat memecahnya.
Sebaliknya, mereka melakukan perjalanan ke usus bagian bawah, lalu memberi makan bakteri baik di usus.
Kemudian, bakteri di usus mengubah inulin dan prebiotik lainnya menjadi asam lemak rantai pendek. Ini menyehatkan sel-sel usus besar dan memberikan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Selain ditemukan secara alami dalam tanaman, produsen juga sering menambahkan inulin ke produk makanan olahan, dengan tujuan:
- Meningkatkan kandungan prebiotik dalam makanan
- Menggantikan lemak dalam makanan
- Menggantikan gula dalam makanan
- Mengubah tekstur makanan
- Meningkatkan manfaat kesehatan dari makanan, terutama untuk kesehatan usus
Baca juga: Ketahui Jenis Karotenoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Makanan Mengandung Inulin
Foto: Orami Photo Stock
Seperti disebutkan tadi, inulin secara alami terdapat di banyak tanaman. Namun, beberapa produsen juga dapat memodifikasinya untuk penggunaan komersial.
Ada sekitar 36.000 jenis tanaman yang mengandung inulin. Namun, sumber terkaya dari serat makanan ini ada pada akar chicory.
Banyak tanaman hanya mengandung sejumlah kecil inulin, sementara yang lain merupakan sumber yang sangat baik.
Berikut ini beberapa makanan sumber inulin dan kadarnya dalam 3,5 ons, atau 100 gram:
- Akar chicory: sekitar 35,7–47,6 gram
- Artichoke yerusalem: 16–20 gram
- Bawang putih: 9–16 gram
- Asparagus mentah: 2-3 gram
- Bubur bawang mentah: 1,1–7,5 gram
- Gandum: 1-3,8 gram
- Barley mentah: 0,5-1 gram
Inulin juga tersedia dalam bentuk suplemen dalam:
- Snack atau protein bar
- Sereal batangan
- Yoghurt dan produk susu lainnya
- Minuman berserat
- Makanan yang dipanggang
- Makanan penutup
Sementara, inulin yang diproduksi terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
- Chicory inulin yang merupakan ekstrak dari akar chicory
- Inulin berperforma tinggi (HP)
- Oligofruktosa atau suplemen serat yang terkait erat dengan inulin
Baca juga: 10+ Makanan yang Mengandung Mineral, Baik untuk Tumbuh Kembang Anak
Manfaat Inulin untuk Kesehatan Tubuh
Selain tinggi serat, inulin juga rendah kalori. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari asupan senyawa ini adalah:
1. Membuat Kenyang Lebih Lama
Foto: medicalnewstoday.com
Serat bergerak melalui usus dalam kondisi utuh dan berlanjut ke usus besar untuk menjadi makanan bagi bakteri di sana.
Serat memiliki nilai kalori yang rendah, tetapi sangat penting untuk kesehatan.
Serat dalam senyawa ini bersifat larut, yang berarti larut dalam air. Serat jenis ini dapat larut di perut dan kemudian membentuk zat agar-agar yang bermanfaat untuk:
- Memperlambat pencernaan
- Membuat kenyang lebih lama
- Mengurangi penyerapan kolesterol saat melewati saluran pencernaan
2. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Foto: Orami Photo Stock
Di usus, terdapat sekitar 15.000 dan 36.000 spesies bakteri. Hanya sebagian kecil bakteri dalam tubuh yang berpotensi berbahaya, sisanya adalah bakteri baik.
Bakteri baik ini dapat memberikan banyak manfaat kesehatan.
Nah, inulin dapat merangsang beberapa bakteri tersebut untuk tumbuh.
Zat ini dapat membantu pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus, terutama bakteri Bifidobacteria dan Lactobacilli.
Bakteri tersebut memiliki fungsi untuk:
- Menangkis patogen yang tidak diinginkan (bakteri jahat)
- Mencegah infeksi
- Merangsang sistem kekebalan tubuh
Selain itu, inulin juga dapat menambah jumlah kotoran atau feses dan meningkatkan frekuensi buang air besar.
Moms mungkin jadi lebih sering buang air besar, tetapi hal ini tidak berbahaya, karena senyawa ini memperlambat pencernaan secara keseluruhan.
Hal ini memungkinkan tubuh untuk lebih menyerap nutrisi dari makanan yang dimakan.
Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Menurunkan Risiko Inflamasi, Cari Tahu Yuk Moms!
3. Mengontrol Gula Darah
Foto: Orami Photo Stock
Seperti disinggung tadi, inulin dapat memperlambat pencernaan, termasuk pencernaan karbohidrat.
Ini memungkinkan gula dilepaskan secara perlahan tanpa lonjakan, yang meningkatkan kadar gula darah yang sehat.
Studi pada 2015 di jurnal Annals of Nutrition & Metabolism mengungkapkan, senyawa ini mungkin bermanfaat bagi penderita pradiabetes.
Ini dapat bertindak sebagai penstabil gula darah potensial ketika dikonsumsi secara teratur dalam jangka waktu yang lama.
4. Menurunkan Risiko Kanker Usus Besar
Foto: Orami Photo Stock
Asupan serat makanan yang tinggi, seperti inulin, dikaitkan dengan penurunan risiko kanker.
Hal ini diungkapkan dalam penelitian pada 2015 di The American Journal of Clinical Nutrition.
Para peneliti secara aktif melakukan eksplorasi terhadap penggunaan senyawa ini untuk mencegah kanker.
Sebagai penguat sistem kekebalan tubuh, ini juga bisa menjadi suplemen pencegahan yang baik terhadap kanker sistem pencernaan.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum klaim kuat dapat dibuat tentang efek inulin pada kanker usus besar.
Baca juga: 4 Fakta Unik Panjang Usus Manusia, Menakjubkan!
5. Meningkatkan Penyerapan Mineral dan Kesehatan Tulang
Foto: Orami Photo Stock
Sebuah riset pada 2016 di jurnal Food & Function mengungkapkan, inulin juga dapat memungkinkan tubuh untuk menyerap kalsium dengan lebih baik.
Perlu diketahui bahwa kalsium adalah salah satu nutrisi penting untuk memperkuat tulang dan gigi.
Menurut tinjauan US Food and Drug Administration (FDA), bukti ilmiah yang ada mendukung gagasan bahwa fruktan tipe inulin, dapat bermanfaat bagi kepadatan mineral tulang.
6. Mendukung Kesehatan Jantung
Foto: Orami Photo Stock
Inulin secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan jantung lho, Moms.
Hal ini karena serat makanan seperti senyawa ini dapat menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, yang menjadi salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular.
7. Meredakan Gejala Penyakit Peradangan Usus
Foto: Orami Photo Stock
Sebagai prebiotik yang tinggi serat, selain menurunkan risiko kanker usus besar, inulin juga bisa membantu meredakan gejala penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease/IBD).
Meskipun demikian, belum ada bukti kuat bahwa serat makanan jenis ini bisa dijadikan pengobatan untuk penyakit peradangan usus.
Jadi, pengobatan medis tetap tidak boleh dikesampingkan, ya.
Adakah Efek Sampingnya?
Foto: Orami Photo Stock
Terutama yang alami, inulin pada dasarnya aman untuk dikonsumsi, bahkan dalam jumlah cukup banyak. Sangat kecil kemungkinan serat makanan jenis ini untuk memicu reaksi alergi.
Karena tinggi serat, pastikan Moms mengimbangi asupan senyawa ini dengan minum air putih yang cukup. Hal ini untuk menghindari gangguan pencernaan seperti sembelit.
Selain itu, berhati-hatilah juga dalam mengonsumsi senyawa ini dalam bentuk suplemen. Bila dosisnya kurang tepat, ada beberapa risiko yang mungkin muncul, seperti:
- Perut kembung
- Sembelit
- Diare
Baca juga: Sering Disajikan di Peyek dan Gudeg, Simak 6 Manfaat Kacang Tolo untuk Kesehatan!
Namun, risiko ini bisa diminimalisir dengan memperbanyak asupan cairan dan memulai konsumsi suplemen inulin dalam dosis rendah.
Agar lebih aman lagi, Moms sebaiknya berkonsultasi pada dokter, untuk menanyakan dosis yang tepat sebelum mengonsumsi suplemen inulin.
- https://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2016/FO/C6FO00140H
- https://doi.org/10.1159/000441626
- https://doi.org/10.3945/ajcn.115.113282
- https://www.healthline.com/health/food-nutrition/top-inulin-benefits
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/318593
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.