Mengenal Etilen Glikol, yang Jadi Pemicu Gagal Ginjal Akut pada Anak di Gambia
Adanya kasus gangguan gagal ginjal akut misterius yang menyerang ratusan anak Indonesia membuat nama etilen glikol ramai diperbicangkan.
Dengan banyaknya kasus gagal ginjal akut di Indonesia membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan langkah pencegahan.
Salah satunya dengan merilis beberapa nama obat sirop yang dianggap memiliki dua bahan berbahaya.
Dua bahan berbahaya yang terdapat dalam obat tersebut adalah etilen glikol dan dietilen glikol.
Dengan begitu, Kemenkes RI juga melarang sementara waktu penggunaan obat sirop pada anak.
Lantas, apa yang dimaksud dengan eliten glikol yang tengah ramai diperbincangkan?
Etilen glikol biasanya dikenal dengan sebutan EG yang biasa dipakai menjadi bahan obat-obatan sirop di Gambia, Afrika Barat.
EG dianggap sebagai salah satu bahan berbahaya karena kandungan ini jadi pemicu gagal ginjal akut di Gambia.
Menjadi informasi yang tengah hangat diperbincangkan, Moms perlu mengetahui dengan jelas apa itu etilen glikol. Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 24 Arti Mimpi Makan yang Maknanya Bisa Tak Disangka
Apa Itu Etilen Glikol?
Etilen glikol adalah senyawa organik yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan serat poliester, polietilena tereftalat (PET) pada botol plastik, dan untuk formulasi antibeku.
Secara formula, cairan ini berbentuk kental dan tidak memiliki bau, tidak berwarna, tetapi mudah terbakar.
Meski memiliki rasa yang manis, etilen glikol cukup beracun jika digunakan dengan konsentrasi tinggi.
Racun dalam senyawa ini pertama-tama mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP), kemudian jantung, dan akhirnya ginjal.
Senyawa kimia ini dikenal mudah larut dalam air, alkohol, glikol eter, dan aseton.
Kegunaan Etilen Glikol
Mengutip darihydratechfluids etilen glikol pertama kali diformulasikan pada tahun 1850-an.
Namun, kini bahan kimia senyawa ini diproduksi secara komersial melalui Ethylene Oxide dan katalis.
Sementara itu, produksi skala besar etilen glikol dimulai pada awal 1900-an di AS dan sekarang diproduksi dalam volume besar di seluruh dunia.
Cairan yang memiliki warna kuning hijau neon ini utamanya digunakan sebagai antibeku otomotif dan beberapa kegunaan lainnya seperti:
- Cairan rem hidrolik
- Tinta bantalan stempel
- Pulpen
- Pelarut, cat
- Plastik
- Film
- Kosmetik.
- Serat poliester
- Bahan tambahan makanan tidak langsung
Selain yang telah disebutkan di atas, etilen glikol digunakan sebagai zat antara kimia dalam pembuatan 1,4-dioksana, sebagai aditif untuk mencegah korosi dalam sistem pendingin cair untuk komputer.
Sebagai obat, etilen glikol telah digunakan sebagai pengobatan untuk membasmi kutu dan jamur untuk kayu.
Baca Juga: Vitamin K: Sumber Makanan dan 11+ Manfaat Penting untuk Kesehatan Tubuh
Efek Samping Etilen Glikol
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, etilen glikol merupakan senyawa kimia yang beracun.
Maka dari itu jika seseorang terkena paparan atau sampai mengonsumsi dengan jumlah yang banyak, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Efek Samping Jangka Pendek
Jika seseorang terkena paparan uap atau cairan etilen glikol, dapat mengalami keracunan dini dan beberapa efek samping, seperti:
- Keracunan
- Depresi sistem saraf pusat
- Kemabukan
- Pingsan
- Gangguan pernapasan
- Mual dan muntah dapat terjadi sebagai akibat dari iritasi gastrointestinal.
- Toksisitas yang parah dapat menyebabkan koma, hilangnya refleks, kejang (jarang), dan iritasi pada jaringan yang melapisi otak.
- Jika mata terkena uap etilen glikol dapat menyebabkan iritasi dan jika mata terkena cairan etilen, dapat menyebabkan pembengkakan kelopak mata dan kornea.
Efek Samping Jika Tertelan
Selain beberapa efek samping yang telah disebutkan di atas, terdapat efek samping lainnya jika etilen glikol tertelan dan terjadi antara 12 hingga 24 jam.
Buruknya, jika etilen glikol sampai tertelan dengan jumlah yang tinggi ini dapat terurai menjadi racun di dalam tubuh dan memengaruhi sistem saraf, jantung, ginjal, dan bahkan kematian.
Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin dirasakan setelah menelan etilen glikol.
- Penurunan tingkat kesadaran
- Pusing
- Mengantuk
- Disorientasi
- Ataksia
- Iritasi
- Gelisah
- Gerakan mata yang tidak disengaja (nystagmus)
- Mual dan muntah
- Peningkatan denyut jantung
- Peningkatan tekanan darah (hipertensi)
- Respon refleks menurun
- Kejang
- Penumpukan asam dalam darah
- Kehilangan kesadaran
- Gagal ginjal
Dengan beberapa efek samping yang cukup berbahaya, dietilen glikol sebenarnya sudah dilarang peredaran dan penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938.
Baca Juga: Obat yang Mengandung Etilen Glikol (EG) dan Bahayanya untuk Kesehatan!
Nah, itulah informasi lengkap mengenai etilen glikol yang bisa Moms ketahui. Harap lebih berhati-hati, ya Moms!
- https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750031.html
- https://en.wikipedia.org/wiki/Ethylene_glycol#Uses
- https://www.hydratechfluids.com/us/technical-blog/Ethylene-Glycol/34
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.