Ini Jenis Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Payudara, Sudah Dilakukan?
Pemeriksaan kanker payudara bisa dilakukan sendiri lho, Moms. Sebelum berkonsultasi ke dokter, Moms dapat melakukan pemeriksaan sendiri atau SADARI, yang juga dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Kanker payudara sendiri termasuk dalam jenis kanker yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia.
Data Global Cancer Observatory 2018 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan kanker payudara paling banyak menyerang pria dan wanita dari ragam usia, dengan angka 58.256, atau 16,7 persen dari total 348.809 jiwa.
Dari angka ini, sangat penting bagi Moms untuk mendeteksi kanker payudara sebelum stadiumnya berada di tahapan yang parah.
Baca Juga: Apa Saja Makanan untuk Mencegah Kanker Payudara?
Pemeriksaan Kanker Payudara yang Dijalani
Foto: Orami Photo Stock
Dalam American Journal of Nursing, karena wanita dan usia lanjut jadi faktor risiko kanker payudara, skrining dianggap sebagai bagian penting dari perawatan kesehatan wanita.
Skrining digunakan untuk mendeteksi kanker payudara dan kondisi payudara prekanker pada tahap paling awal dan yang paling dapat diobati, sebelum tanda dan gejala penyakit lain muncul.
Berikut ini pemeriksaan kanker payudara yang disarankan menurut dokter ahli.
1. Pemeriksaan Sendiri (SADARI)
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi, RS Pondok Indah - Puri Indah, dr. Kristina Maria Siswiandari, Sp. B (K) Onk, menjelaskan bahwa pemeriksaan kanker payudara pertama yaitu dengan pemeriksaan sendiri atau SADARI.
"Pemeriksaan SADARI ini sangat mudah dan dapat dilakukan semua wanita. SADARI dilakukan setiap satu bulan sekali pada hari ke-2 sampai ke-3 usai selesai menstruasi bersih (bila masih dalam periode usia produktif)," jelasnya.
Mengutip situs Kementerian Kesehatan RI, berikut ini langkah melakukan SADARI:
- Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jika bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris, tak usah cemas, karena hal ini biasa.
- Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.
- Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada.
- Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.
- Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter jika hal itu terjadi.
- Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
Baca Juga: Yuk Moms Pelajari Jenis-jenis Kanker Payudara
2. Pemeriksaan Penunjang
Foto: Orami Photo Stock
Apabila diketahui ada kecurigaan dari pemeriksaan mandiri, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah konsultan bedah onkologi.
"Pemeriksaan penunjang terdiri dari pemeriksaan radiologi ultrasonografi payudara dan mammografi, khusus untuk wanita dengan usia di atas 40 tahun," terang dr. Kristina.
Selain itu, ia menambahkan bahwa Moms juga dapat melakukan pemeriksaan 3D sonomammogram dan MRI breast dengan kontras apabila ditemukan benjolan khas atau benjolan tertentu.
Baca Juga: Mengenal IVF dan Kanker Payudara
Periode Melakukan Pemeriksaan Kanker Payudara
Foto: Orami Photo Stock
Setelah mengetahui jenis dari pemeriksaan kanker payudara, Moms mungkin bertanya-tanya tentang seberapa sering untuk melakukan pemeriksaan sendiri atau SADARI ini.
Menurut dr. Kristina, lakukan SADARI sekali dalam sebulan. Pemeriksaan oleh dokter spesialis bedah konsultan bedah onkologi dapat dilakukan setiap enam bulan sekali, dan pemeriksaan radiologi dapat dilakukan sekali dalam setahun.
Itu dia Moms, jenis pemeriksaan kanker payudara dan seberapa sering pemeriksaan dapat dilakukan untuk dapat mengatasi masalah kanker sebelum menuju stadium akhir.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.