Perbedaan Plak dan Karang Gigi, Lebih Bahaya yang Mana?
Sejauh mana Moms tahu tentang perbedaan plak dan karang gigi?
Keduanya memang kerap dianggap sama. Padahal, plak dan karang gigi adalah hal yang berbeda, lho, Moms.
Salah satu perbedaan plak dan karang gigi terletak pada konsistensinya.
Melansir Medical News Today, plak adalah kumpulan bakteri yang saling menempel. Biasanya, plak hidup di gigi, gusi, lidah, dan di seluruh mulut.
Sementara itu, ada sekitar 700 spesies mikroorganisme yang ada di dalam mulut, termasuk bakteri yang hidup di dalam dan sekitar gigi.
Bakteri ini kemudian bergabung untuk membentuk biofilm.
Apa itu biofilm? Ini adalah zat lengket dan tebal yang melindungi bakteri, sehingga membuatnya lebih sulit dihilangkan.
Dengan demikian, karang gigi adalah akumulasi dari plak yang tidak dihilangkan.
Jika plak dibiarkan terlalu lama pada gigi, maka akan mengeras dan menjadi karang gigi.
Karang gigi akan sulit dihilangkan. Kondisi ini hanya bisa diatasi dengan berkunjung ke dokter gigi.
Nah, agar tak salah lagi tentang perbedaan plak dan karang gigi, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: Karang Gigi Lepas Sendiri, Berbayahakah?
Perbedaan Plak dan Karang Gigi
Menukil American Dental Association (ADA), plak gigi adalah lapisan lembut dan lengket yang menumpuk di gigi setelah bercampur dengan air liur maupun makanan.
Hampir setiap orang memiliki plak gigi. Hal ini senada dengan penjelasan drg. Richard Thomas selaku Dokter Gigi Umum RS Pondok Indah – Puri Indah.
"Plak dan karang gigi adalah hal yang berbeda. Plak atau biasa dikenal dengan jigong merupakan sisa makanan yang lama-kelamaan menjadi kumpulan mikroorganisme dan membentuk biofilm yang lengket," kata drg. Richard Thomas.
"Plak dapat mudah dibersihkan dengan menyikat gigi," sambungnya.
Faktanya, plak mengandung lebih dari 500 spesies bakteri. Baik bakteri baik maupun bakteri jahat yang ada di dalam mulut.
Bakteri bisa berbahaya, karena dapat menghasilkan asam di dalam mulut. Hal ini utamanya setelah Moms mengonsumsi asupan yang mengandung gula.
Asam kemudian menyerang enamel gigi, yang menurut Office of Disease Prevention and Health Promotion bisa menyebabkan masalah serius pada gigi.
Jika plak tidak dihilangkan, lama-kelamaan akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.
Penumpukan plak dan karang gigi berisiko menyebabkan gigi menjadi lunak dan bengkak.
Kondisi inilah yang menjadi awal dari penyakit periodontal atau penyakit gusi.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Plak Gigi, Coba Yuk Moms!
Apa Itu Karang Gigi?
Seperti yang sudah disinggung di atas, karang gigi merupakan penumpukan dari plak gigi yang sudah terlalu lama berada di dalam mulut.
"Karang gigi merupakan plak gigi yang lama menetap (di dalam mulut) dan akhirnya terkalsifikasi atau mengeras," kata drg. Richard Thomas.
"Karang gigi tidak bisa dibersihkan dengan menyikat gigi saja. Harus dilakukan pembersihan ke dokter gigi," tegasnya.
Salah satu kandungan dari karang gigi adalah mineral dalam air liur yang kemudian berubah dan membentuk menjadi zat keras.
Karang gigi melapisi bagian luar gigi, bahkan bisa menetap di bawah garis gusi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), karang gigi bisa mempersulit seseorang untuk membersihkan gigi.
Baca Juga: Implan Gigi, Prosedur Pemasangan Gigi Tiruan dengan Mengganti Akar Gigi
Dampak Plak Gigi dan Karang Gigi
Perbedaan plak dan karang gigi terletak dari konsistensinya, Moms.
Plak gigi bisa dengan mudah dihilangkan dengan menyikat gigi yang benar.
Sedangkan karang gigi perlu dibersihkan di dokter gigi.
Jadi, perbedaan plak dan karang gigi sudah diketahui, ya, Moms.
Lalu, apa dampak dari kondisi tersebut?
"Plak yang merupakan kumpulan dari mikroorganisme dapat menyebabkan terjadinya radang pada gusi yang menyebabkan gusi merah, bengkak, mudah berdarah, dan sakit yang disebut dengan gingivitis," jelas drg. Richard Thomas.
Lalu, plak yang tidak dibersihkan dengan baik dan benar, akan beresiko menjadi karang gigi.
Jika karang gigi menyebar di bawah garis gusi, maka harus dibawa ke dokter gigi untuk menghilangkannya demi mencegah penyakit periodontal.
Baca Juga: Gingivitis Saat Hamil: Penyebab, Gejala, Risiko, dan Cara Mencegahnya
Penyakit periodontal di tahap awal dikenal dengan sebutan gingivitis.
Gejalanya termasuk gusi bengkak, merah, dan bisa berdarah sewaktu-waktu.
Jika periodontal tidak ditangani, maka beresiko menjadi kondisi yang lebih parah, yaitu periodontitis.
Kondisi ini menyebabkan gusi terlepas dari gigi dan menyebabkan gigi kendur.
Bahkan dalam kasus yang parah, gigi bisa rontok.
"Apabila tidak dilakukan perawatan, penumpukan plak ini akan menjalar terus hingga menyebabkan kerusakan tulang yang berakhir pada kegoyangan gigi (periodontitis)," ucap drg. Richard Thomas.
Sedangkan adanya karang gigi yang terus tumbuh akan menyebabkan prevalensi plak yang lebih cepat menempel dan mengakibatkan hal yang sama.
Apabila dilakukan pembersihan karang gigi, jumlah plak juga akan berkurang.
Baca Juga: 7 Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengatasinya, Moms Wajib Tahu!
Apakah Bisa Hilang dengan Sendirinya?
Moms sudah memahami perbedaan plak dan karang gigi.
Tentunya, Moms sudah tahu jika plak gigi bisa dihilangkan dengan menyikat gigi, bukan?
Sebaliknya, karang gigi tidak bisa hilang dengan sendirinya, sehingga membutuhkan kunjungan ke dokter gigi untuk dibantu dibersihkan dan dihilangkan.
"Plak dapat dihilangkan dengan cara menyikat gigi dengan baik dan benar menggunakan pasta gigi, membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss), serta berkumur dengan obat kumur," ungkap drg. Richard Thomas.
Lebih lanjut, drg. Richard Thomas menambahkan bahwa plak dan karang gigi tidak bisa hilang dengan sendirinya.
Terlepas dari perbedaan plak dan karang gigi, drg. Richard Thomas mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa memengaruhi dan membahayakan kesehatan bagian tubuh lainnya.
"Secara sistemik, penumpukan plak juga dapat berbahaya. Hal ini dijelaskan di beberapa jurnal bahwa bakteri pada periodontitis dapat berkaitan dengan penyakit jantung, seperti artherosclerotic cardiovascular," jelasnya.
Maka dari itu, guna menghindari berbagai macam masalah kesehatan yang bermula dari masalah gigi dan mulut, drg. Richard Thomas menyarankan untuk rutin berkunjung ke dokter gigi.
"Plak dapat dibersihkan rutin selama 2 kali sehari, yakni saat pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Rutinitas ini akan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan pembersihan gigi menggunakan dental floss setiap setelah makan. Sementara itu, untuk karang gigi dapat dibersihkan setiap 6 bulan sekali, atau paling lama 1 tahun sekali di dokter gigi," tutup drg. Richard Thomas.
Baca Juga: Punya Masalah Gigi? Ini 5 Rekomendasi Dokter Gigi Surabaya
Nah, itu dia informasi terkait perbedaan plak dan karang gigi. Jangan lagi keliru dalam membedakannya, ya, Moms!
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan gigi dengan saksama.
Hal lain yang tak kalah penting, berkunjunglah ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali.
- https://www.healthypeople.gov/2020/topics-objectives/topic/oral-health
- https://www.healthline.com/health/plaque-vs-tartar#plaque
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/plaque-vs-tartar
- https://brittdental.com/plaque-vs-tartar-whats-difference/#:~:text=Tartar%20is%20what%20accumulates%20on,with%20regular%20brushing%20and%20flossing.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.