10 Februari 2020

Apakah Perlu Ketika Moms Hamil Berhenti Bekerja?

Perhatikan beberapa pertimbangan ini ya, Moms!

Bagi sebagian besar wanita yang mendambakan kehamilan, mungkin pernah terpikir untuk berhenti bekerja agar dapat hamil.

Sebenarnya, memutuskan agar sukses hamil berhenti bekerja adalah keputusan Moms dan Dads. Termasuk perlunya mempertimbangkan masalah finansial jika ingin hamil berhenti bekerja.

Faktor yang Dapat Menurunkan Peluang Kehamilan pada Wanita Pekerja

Untuk membantu Moms dan Dads mempertimbangkan keinginan hamil berhenti bekerja, cek beberapa faktor yang dapat menurunkan peluang kehamilan pada wanita pekerja.

1. Waktu Kerja

1 Waktu Kerja.jpg
Foto: 1 Waktu Kerja.jpg

Foto: femalenetwork.com

Wanita yang memiliki waktu kerja malam hari atau melakukan kerja shift yang tidak menentu dapat mengalami penurunan kesuburan.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard University ini membagi dua kelompok perempuan yang menjalani IVF.

Para peneliti memeriksa kualitas telur 313 wanita yang telah menyelsaikan satu siklus IVF dan jumlah telur di ovarium pada 473 wanita di klinik kesuburan.

“Wanita yang memiliki jam kerja shift atau sering mengangkat berat saat kerja, memiliki lebih sedikit telur yang dapat diambil oleh spesialis kesuburan. Di antara telur yang berhasil diambil, sangat sedikit yang cukup baik untuk melanjutkan proses (IVF),” ungkap tim peneliti, Audrey Gaskins, seperti dikutip dari independent.co.uk.

Baca Juga: Mengumumkan Kehamilan di Tempat Kerja Ada Etikanya Lho, Apa Saja ya?

Dr. Gaskins menambahkan bahwa kerja shift dapat menyebabkan penurunan kesuburan, karena mengganggu ritme sirkadian yang memengaruhi produksi hormon normal dan menstruasi.

Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi Moms yang ingin hamil berhenti bekerja atau mendiskusikan dengan atasan mengenai kemungkinan bekerja di luar shift malam.

2. Stres

2 Stres.jpg
Foto: 2 Stres.jpg

Foto: verywellmind.com

Salah satu pertimbangan wanita ingin hamil berhenti bekerja, bisa jadi karena tekanan pekerjaan yang menyebabkan stres berkelanjutan.

Hal ini juga dikuatkan dengan beberapa penelitian yang menghubungkan tingkat stres wanita dengan penurunan peluang kehamilan.

Salah satunya, penelitian terhadap tingginya tingkat alfa amilase (enzim yang menandai stres) pada air liur wanita, memerlukan 29% waktu lebih lama untuk hamil dibandingkan wanita dengan kandungan alfa amilase lebih rendah.

Baca Juga: Baju Hamil Wajib Punya untuk Ibu Bekerja

“Tubuh Anda cerdas, ia tahu bahwa periode stres bukanlah waktu yang baik untuk memiliki bayi,” ungkap Direktur Eksekutif Domar Center untuk Mind/Body Health, Alice Domar, PhD, seperti dikutip dari webmd.com.

3. Minim Berhubungan Seks

3 Minim Berhubungan Seks.jpg
Foto: 3 Minim Berhubungan Seks.jpg

Foto: timesnownews.com

Mungkin inilah penjelasan yang jauh lebih sederhana mengapa beberapa wanita yang ingin hamil berhenti bekerja, yaitu stres dan kelelahan usai bekerja berat seringkali membuat jadwal berhubungan seks tidak menentu atau tidak lagi bergairah.

“Jika efek ini nyata, kemungkinan karena adanya fakta bahwa wanita kurang melakukan hubungan (seks), karena tuntutan pekerjaan mereka,” ungkap spesialis kesehatan reproduksi di Ohio State University, Columbus, Courtney Lynch, seperti dikutip dari nypost.com.

Baca Juga: Apakah Kesibukan Pekerjaan Dapat Memengaruhi Program Hamil?

Pasangan yang ingin memiliki keturunan seharusnya melakukan hubungan seksual setidaknya dua kali dalam seminggu dan tidak hanya dilakukan saat akhir pekan.

Untuk memaksimalkan kesuburan dan peluang kehamilan, pertimbangkan bagi wanita yang ingin hamil berhenti bekerja untuk menjaga berat badan sehat, olahraga ringan, dan hindari stres.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.