02 Juli 2024

7 Permainan Tradisional Sunda untuk Dikenalkan pada Si Kecil

Membantu mengasah soft skill anak, lho!
7 Permainan Tradisional Sunda untuk Dikenalkan pada Si Kecil

Foto: Foto: salamadian.com

Bermain game online saat ini sudah biasa. Namun, pernahkah mengenalkan anak dengan permainan tradisional Sunda?

Faktanya, permainan tradisional tidak hanya mengasah motorik tapi juga beragam soft skill anak.

Yuk, kenali apa saja permainan tradisional Sunda yang bisa Moms ajarkan!

Baca Juga: Mengenal Permainan Engklek yang Baik untuk Latih Fisik Anak

Daftar Permainan Tradisional Sunda

Melansir dalam Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, berikut ini permainan tradisional Sunda yang seru dan banyak membawa manfaat untuk Si Kecil, yaitu:

1. Oray-orayan

Permainan oray-orayan adalah salah satu yang sering kali dimainkan.

Permainan ini mirip dengan permainan ular naga.

Oray sendiri artinya ular, jadi permainan ini dimainkan dengan posisi menyerupai ular yang jalan meliuk-liuk.

Biasanya permainan akan dimainkan secara berkelompok sekitar 10-20 orang.

Anak-anak ini akan berbaris dari depan ke belakang sambil memegang pundak temannya yang ada di depan.

Mereka jalan meliuk-liuk layaknya ular sambil menyanyikan lagu sebagai berikut:

Oray-orayan luar leor ka sawah

Entong kasawah parena keur sedeng beukah

Oray-orayan luar leor ka kebon

Entong ka kebon di kebon loba nu ngangon

Mending ka leuwi di leuwi loba nu mandi

Saha anu mandi? Anu mandina pandeuri

Selain ada yang menjadi ular, ada 2 orang yang akan membuat seperti terowongan dengan menyatukan kedua tangan mereka.

Biasanya selain tangan, banyak juga yang menggunakan sarung yang direntangkan.

Nantinya, ketika lagunya habis, mereka akan menangkap orang yang terakhir melewati terowongan tersebut.

Permainan ini melatih kecekatan, kepemimpinan, ketaatan, dan keterampilan.

Baca Juga: 5 Permainan Tradisional Jawa Tengah dan Cara Memainkannya

2. Sasalimpetan

Sasalimpetan adalah permainan yang menggunakan lagu saat memainkannya.

Para pemainnya akan berpegangan tangan satu dengan lainnya.

Kemudian, nantinya tiap orang akan masuk pada ruang di bawah tangan di antara pemain yang berpegangan tangan.

Ini kemudian disusul dengan pemain selanjutnya sehingga terlihat, seperti pola spiral.

Berikut lagu yang biasa dinyanyikan saat bermain permainan tradisional Sunda satu ini.

Sasalimpetan jajahan aing nu panjang, hey hey

Aki janggotan tumpak kuda heheotan

Sasalimpetan jajahan aing nu panjang, hey hey

Aki janggotan tumpak kuda heheotan

Tumpak kuda heheotan

Tumpak kuda heheotaaaaan

Tumpak kuda heheotan

3. Paciwit-ciwit Lutung

Permainan ini merupakan permainan saling mencubit punggung tangan hingga membentuk tumpukan/susunan tangan yang bertingkat.

Biasanya permainan tradisional Sunda ini dilakukan secara berkelompok sebanyak 4-6 orang.

Pada permainannya, tangan mereka dipusatkan di tengah sambil mereka berdiri melingkar.

Kemudian, tangan dari tiap pemain akan disusun ke atas dengan mencubit satu sama lain dan tak boleh terputus.

Berikut lagunya: paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur, paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur.

Permainan ini melatih konsentrasi dan kesabaran para pemainnya.

4. Slep Dur

Permainan ini dimainkan secara berkelompok oleh 7-10 anak yang berbaris.

Ada 2 anak yang membuat sebuah terowongan untuk dilewati teman yang lainnya.

Permainan tradisional Sunda satu ini membutuhkan kekompakan dan kecepatan dalam pergerakan secara bersama-sama agat tidak terkena runtuhan terowongan di akhir lagu.

Selain mengasah kekompakan dan kecepatan, permainan ini juga mengasah kerja sama, kekuatan fisik, dan sportivitas.

Seperti permainan lainnya, ada lagu yang mengiringi permainan satu ini, yaitu:

Slep dur, slep dur

Dilas dipan dipan debur

Kahijina kaduana Katiluna kaopatna

Kalimana kagenepna

Katujuhna nu pandeuri

Baca Juga: Permainan Bola Bekel: Sejarah, Aturan Main, dan Manfaatnya

5. Perepet Jengkol

Permainan perepet jengkol termasuk permainan tradisional yang seru dan bisa dimainkan oleh laki-laki atau perempuan sebanyak 3 orang atau lebih.

Mereka akan membentuk lingkaran tapi berpegangan tangan dengan menghadap ke belakang.

Kemudian, kaki kanan dari para pemain ini diangkat ke betis pemain satu dan lainnya sehingga saling menindih.

Namun, tidak boleh ada yang jatuh dan harus bertahan sampai semua pemain mengaitkan kakinya sehingga seperti anyaman.

Nantinya, masing-masing tangan akan dilepaskan dan meloncat-loncat memutar ke arah kiri sambil bertepuk tangan.

Permainan ini melatih ketahanan tubuh, keseimbangan, dan kejujuran anak.

Baca Juga: 10 Permainan Tradisional Jawa Barat dan Cara Memainkannya

6. Cingciripit

Cingciripit adalah permainan tradisional Sunda yang fungsinya mirip seperti hompimpa.

Biasanya dilakukan sebelum bermain permainan kucing-kucingan atau petak umpet.

Pertama, anak-anak akan berkumpul dalam posisi melingkar.

Kemudian, salah seorang anak biasanya akan membuka telapak tangannya untuk dijadikan sebagai "mangkuk".

Lalu, anak-anak lain akan meletakkan telunjuknya ke tengah telapak tangan yang berperan jadi "mangkuk" tersebut sambil bernyanyi:

Cing ciripit

Tulang bajing kacapit

Kacapit ku bulu paré

Bulu paré sesekeutna

Jol pa dalang mawa wayang

Jrék-jrék nong, Jrék-jrék nong

Nantinya, di akhir lagu si pemilik "mangkuk" ini akan menangkap jari-jari dari pemainnya.

Siapa yang tertangkap itu dia yang kalah atau harus berjaga untuk bermain petak umpet.

Cingciripit melatih konsentrasi, ketelitian, dan kesabaran.

Wah, menarik bukan?

7. Endog-endogan

Endog-endogan adalah permainan tradisional Sunda yang dapat dimainkan beberapa orang.

Permainan ini dilakukan dengan cara mengepalkan tangan, lalu menumpuk tangan yang dikepal dengan tangan pemain lainnya dan disusun meninggi ke atas.

Nantinya tangan ini akan dipecahkan satu per satu layaknya telur.

Berikut lagu yang biasa dimainkan dalam permainan tradisional satu ini.

Endog–endogan peupeus hiji pre

Endog–endogan peupeus hiji pre

Endog–endogan peupeus hiji pre

Endog–endogan peupeus hiji pre

Goleang-goleang mata sapi bolotot

Baca Juga: Cara Bermain Congklak, Permainan Tradisional yang Tak Boleh Punah

Dampak Positif Permainan Tradisional Sunda

Anak-anak Bermain
Foto: Anak-anak Bermain (Freepik.com/jcomp)

Permainan tradisional Sunda memiliki banyak dampak positif bagi perkembangan anak-anak. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Pengembangan Keterampilan Motorik dan Kognitif

Permainan tradisional seperti Ucing Sumput (Petak Umpet) membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar.

Ucing Sumput, di sisi lain, melibatkan berlari dan bersembunyi, yang membantu anak-anak meningkatkan kelincahan dan ketangkasan mereka.

2. Pembelajaran Nilai-Nilai Sosial

Melalui permainan seperti oray-orayan (Ular-Ularan) dan Sasalimpetan, anak-anak belajar tentang pentingnya kerja sama dan sportivitas.

Dalam oray-orayan, anak-anak harus bekerja sama untuk membentuk barisan panjang dan bergerak sebagai satu kesatuan, sementara sasalimpetan mengajarkan mereka untuk bernyanyi bersama dan bergantian dalam permainan.

Nilai-nilai seperti kejujuran, saling menghormati, dan kerjasama sangat penting dalam permainan ini dan membantu anak-anak membangun hubungan sosial yang sehat.

3. Meningkatkan Konsentrasi dan Kesabaran

Permainan seperti endog-endogan, di mana anak-anak harus membawa telur dengan sendok tanpa menjatuhkannya, melatih konsentrasi dan kesabaran.

Anak-anak belajar untuk fokus pada tugas mereka dan mengendalikan gerakan mereka dengan hati-hati.

Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk menunggu giliran dan menyelesaikan tugas dengan penuh perhatian, keterampilan yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

4. Memperkuat Interaksi Sosial

Permainan tradisional sering dimainkan dalam kelompok, yang membantu anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan bekerja sama dalam tim.

Ini membantu mereka membangun keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal.

Interaksi sosial yang terjadi dalam permainan ini juga membantu anak-anak mengembangkan rasa empati dan pengertian terhadap teman-teman mereka.

5. Membantu Pelestarian Budaya

Bermain permainan tradisional membantu anak-anak belajar tentang warisan budaya mereka dan menghargai tradisi yang telah ada sejak lama.

Ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tentang sejarah dan budaya, tetapi juga membantu melestarikan permainan tersebut untuk generasi mendatang.

Baca Juga: Serunya 11 Permainan Tradisional Lampung yang Masih Eksis hingga Kini

Dengan memahami dan menghargai permainan tradisional, anak-anak dapat merasa lebih terhubung dengan identitas budaya mereka.

Nah, itulah beragam permainan tradisional Sunda yang bisa dikenalkan pada anak.

Yuk, ajarkan Si Kecil melestarikan kebudayaan Indonesia!

  • https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/499/pdf
  • https://www.researchgate.net/publication/324846764_PERMAINAN_TRADISIONAL_SUNDA_SEBAGAI_PENGEMBANGAN_KARAKTER_BANGSA_Studi_Etnografi_Pada_Komunitas_Hong_Dago_Bandung/fulltext/5ae7dc1baca2725dabb34954/PERMAINAN-TRADISIONAL-SUNDA-SEBAGAI-PENGEMBANGAN-KARAKTER-BANGSA-Studi-Etnografi-Pada-Komunitas-Hong-Dago-Bandung.pdf
  • http://repository.upi.edu/28329/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.