5 Perubahan yang Akan Terjadi di Tahun Pertama Pernikahan

Moms, dalam setahun pernikahan ada banyak sekali hal yang terjadi. Tentu saja pernikahan berbeda saat masih pacaran, sebab saat sudah menikah, Moms akan menghabiskan waktu dengan seseorang selama 24 jam tanpa henti.

Untuk itu, sebenarnya hal yang wajar apabila Moms merasakan adanya perubahan dalam setahun pernikahan.

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology, ada “masalah besar” yang terjadi pada tahun pertama pernikahan Moms.

Perubahan bukan pada apa yang Moms lakukan, beli, atau penampilan, tetapi lebih kepada siapa diri Moms sebenarnya.

Perubahan di Tahun Pertama Pernikahan

Lantas, apa saja perubahan pada tahun pertama pernikahan?

1. Dalam Arti yang Baik, Pernikahan Terasa Berbeda dari Berpacaran

Foto: pixabay.com

Meskipun tidak ada yang berbeda dari perspektif luar seperti Moms masih bersama-sama dengan Dads, punya pekerjaan yang sama, dan tinggal di kota yang sama, tetapi kebanyakan pasangan yang sudah menikah setuju bahwa memanggil seseorang sebagai suami atau istrinya akan sangat berbeda.

“Anda akan merasa lebih tenang, lebih damai, lebih solid selama tahun pertama pernikahan. Dan ini merupakan hal bagus,” ujar Claudia Six, Ph.D., seksolog klinis dan penasihat hubungan.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Gairah dalam Pernikahan, Agar Hubungan Tidak Terasa Hambar

2. Menggabungkan Keuangan Bukan Hal Mudah

Foto: Pixabay.com

Saat berpacaran dulu, mungkin Moms dan Dads membagi sebagian besar tanggung jawab keuangan dengan cara tertentu dan tidak pernah benar-benar memiliki percakapan mendalam tentang keuangan.

Dalam hubungan pun, karakter dua orang bisa berbeda, mungkin ada yang penabung atau pemboros atau satu orang ingin mengendalikan keuangan dan yang satu lagi tidak ingin uangnya dikenadlikan.

Untuk itu, Paulette Sherman, Psy.D., psikolog dan direktur My Dating & Relationshop School mengatakan, “Anda mungkin perlu memutuskan apakah akan menggabungkan pendapatan secara total atau apakah akan memiliki akun bersama atau memiliki akun terpisah.”

3. Belajar Bernegosiasi dengan Keluarga Besar

Foto: pexels.com

Menghabiskan waktu bersama keluarga besar setiap minggunya tentu berbeda ketika masih berkencan dulu.

Setelah menikah, hubungan Moms dan Dads dengan keluarga besar akan semakin mendalam, entah jadi lebih baik atau lebih buruk.

Untuk itu, Moms mungkin perlu berdiskusi dengan Dads tentang berbagai nilai, kepercayaan, dan preferensi Moms dan Dads sebagai satu kesatuan keluarga kecil.

Mungkin diperlukan juga batasan atau upaya ekstra untuk menjembatani perbedaan pemahaman di tahun-tahun pertama. Batasan ini nantinya akan jadi fondasi dan harapan bagi Moms dan Dads di masa depan.

Baca Juga: Meski Sudah Berkeluarga, Ini 5 Hal yang Tak Boleh Moms Lupakan Pada Orang Tua

4. Kehidupan Sosial Jadi Agak Berkurang

Foto: pexels.com

Meskipun berkurang, bukan berarti ini hal yang buruk, ya Moms. Setelah tahun pertama pernikahan, biasanya Moms dan Dads akan lebih banyak fokus pada hubungan dan mengurangi tingkat keterlibatan sosial lainnya.

Setelah menikah, kehidupan sosial jadi agak berkurang sebab Moms dan Dads memilih berkomitmen untuk menghabiskan waktu bersama lebih banyak.

Maka, tak heran dan sangat wajar apabila setelah tahun pertama pernikahan Moms jadi jarang hang out bersama teman-teman lain.

5. Butuh Lebih Banyak Me Time

Foto: pixabay.com

Setelah menikah dan selalu melakukan hal bersama-sama, sangat normal apabila Moms dan Dads merasa membutuhkan lebih banyak me time.

Menurut dr. Sherman, kadang-kadang secara psikologis, orang yang sudah menikah dan menjadi “kita” bisa membuat seseorang merasa seolah-olah kehilangan dirinya sendiri. Untuk itu, dibutuhkan waktu untuk memperkuat jati dirinya kembali.

Baca Juga: Happy Mom 101: Pentingnya Me-Time untuk Kebahagiaan Moms

Moms, itulah perubahan-perubahan yang terjadi pada tahun pertama pernikahan. Semoga perubahan yang terjadi pada pernikahan Moms dan Dads mengarah pada hal yang lebih positif dan baik, ya. Supaya pernikahan bisa tetap berkembang, tumbuh, dan langgeng.