4+ Jenis Perundungan pada Anak, Cegah Sedini Mungkin
Perundungan atau bullying menjadi kasus yang tengah marak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.
Tak hanya terjadi pada orang dewasa, beberapa waktu belakangan, kasus bullying juga tengah marak terjadi pada sekelompok anak-anak di sekolah
Seperti dilansir dari Stopbullying.gov perundungan adalah sebuah perilaku agresif dengan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata.
Hal ini dilakukan oleh sekelompok orang atau individu kepada lainnya yang dapat menyebabkan trauma kepada korban perundungan.
Dengan begitu, bullying bagai mimpi buruk bagi sebagian anak-anak. Mimpi ini menghasilkan dampak buruk untuk kesehatan mental, bahkan fisik bagi anak-anak.
Maka dari itu, para orang tua disarankan untuk mengetahui dan mengawasi kehidupan Si Kecil di luar rumah.
Tak ada salahnya untuk bertanya mengenai kegiatan sehari-hari anak di sekolah untuk menghindari atau mencegah hadirnya kasus intimidasi pada Si Kecil.
Nah, untuk menghindari dampak buruk bullying, kenali tanda-tanda Si Kecil menjadi korban bullying pada anak.
Baca Juga: 13 Cara Alami Mengatasi Cacar Air pada Anak yang Bisa Dicoba
Cara Membedakan Bercanda dan Perundungan pada Anak
Anak pasti pernah mengalami saat dimana ia digoda oleh teman-temannya dan umumnya hal ini dilakukan dalam konteks bercanda.
Namun, saat perlakukan tersebut berubah menjadi menyakiti secara perkataan maupun fisik dan berlangsung secara terus menerus, hal tersebut telah masuk ke ranah bullying dan harus segera dihentikan.
Bullying adalah perlakuan menyakiti seseorang dengan melakukan kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis secara sengaja.
Tindakan kekerasan sudah dapat dikatakan termasuk bullying apabila:
- Mendorong, meninju, atau menekan
- Menyebut nama panggilan atau menyebarkan rumor
- Menyakiti lewat media sosial, internet, dan ponsel atau disebut cyberbullying
Baca Juga: 9 Tips Memberikan Makanan untuk Anak Diare, Simak di Sini!
Tanda-Tanda Si Kecil Jadi Korban Perundungan
Setiap orangtua pasti tidak menginginkan anaknya menjadi korban perundungan di sekolah.
Dengan begitu, Moms perlu memerhatikan tanda jika anak menjadi korban perundungan.
Menurut Dr. Joel Haber, pakar bullying dan penulis Bullyproof Your Child for Life, terdapat beberapa tanda Si Kecil menjadi korban bullying, seperti:
- Enggan atau menolak untuk pergi ke sekolah
- Menolak untuk mendiskusikan kegiatan di sekolah
- Tidak mau mengikuti kegiatan sepulang sekolah atau bermain dengan teman lama
- Tampak lebih lapar dari biasanya sepulang sekolah
- Menunjukkan tanda-tanda tekanan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau mual
- Prestasi di sekolah tiba-tiba menurun
- Bersikap cemberut, marah, dan sering ingin ditinggal sendiri
- Tidak seperti biasanya menggunakan bahasa yang buruk
- Mulai meminta lebih banyak makan siang atau uang transportasi tanpa alasan jelas
- Memiliki memar atau cedera yang tidak dapat dijelaskan
Baca Juga: Lingkar Kepala Bayi Normal Usia 0-2 Tahun dan Cara Ukurnya
Jenis-Jenis Perundungan
Perudungan tak hanya terjadi secara fisik saja Moms.
Terdapat pula beberapa jenis perundungan non fisik.
Seperti yang dilansir dari Verywellmind, berikut tanda-tanda perundungan pada anak:
1. Perundungan Fisik
Jenis pertama adalah perundungan fisik, yang paling mudah ditemukan.
Pada jenis ini, biasanya ditandai dengan adanya aktivitas fisik yang mengancam korban, seperti:
- Pemukulan atau kekerasan
- Mencuri atau menghancurkan barang-barang korban
2. Perundungan Verbal
Jenis bullying selanjutnya adalah perundungan verbal.
Sesuai dengan namanya, pada jenis bullying ini biasanya menggunakan verbal atau kata-kata, misalnya:
- Kata-kata yang tidak sopan
- Kata yang menyakitkan
- Labelling
- Ancaman
Dalam jurnal Enviromental Research and Public Health ditemukan, hinaan adalah bentuk intimidasi verbal yang paling umum dialami anak-anak berusia 7-10 tahun
Baca Juga: 15 Program Bank Tabungan Pendidikan Anak, Yuk Persiapkan!
3. Perundungan Siber
Perundungan siber menjadi salah satu jenis bullying yang memiliki dampak berbahaya bagi anak-anak.
Umumnya, bullying siber terjadi melalui perangkat elektronik, seperti:
- Komputer
- Ponsel pintar
- Tablet
Bentuk bullying siber dapat terjadi melalui:
- Pesan teks
- Media sosial
- Aplikasi
- Forum online
Biasanya, bullying ini terjadi dengan adanya unggahan atau pengiriman konten berbahaya yang menyebabkan penghinaan.
4. Perundungan Relasional
Jenis bullying terakhir yang kerap ditemukan adalah perundungan relasional.
Bullying ini juga kerap disebut agresi relasional atau intimidasi sosial.
Jenis bullying ini umumnya bertujuan merusak reputasi korban dengan cara:
- Mempermalukan korban di depan umum
- Menyebarkan kabar tidak benar
- Mengucilkan mereka
Baca Juga: Apakah Car Seat Bayi Perlu Digunakan? Ini Penjelasannya!
5. Perundungan Seksual
Jenis perundungan pada anak lainnya adalah perundungan seksual.
Perundungan seksual pada anak adalah salah satu bentuk perundungan yang sangat serius dan berbahaya.
Perundungan seksual terjadi ketika anak atau remaja mengalami perilaku atau komentar yang tidak pantas secara seksual oleh teman sebayanya, yang bisa termasuk anak-anak lain atau remaja.
Hal ini bukan hanya melanggar norma sosial tetapi juga hukum, dan bisa memiliki konsekuensi jangka panjang yang parah bagi kesehatan mental dan fisik korban.
Bentuk perundungan seksual pada anak-anak bisa meliputi berbagai bentuk perilaku, antara lain:
- Komentar atau lelucon seksual
Menggunakan bahasa yang mengandung konotasi seksual atau membuat lelucon seksual yang tidak diinginkan dan tidak pantas.
Baca Juga: Masalah Kesehatan Akibat Tas Anak Terlalu Berat, Cek Moms!
- Penyebaran rumor
Menyebarkan rumor tentang kehidupan seksual seseorang atau menggambarkan korban dengan cara yang seksual tanpa persetujuan.
- Pemaksaan untuk melakukan aktivitas seksual
Memaksa korban untuk melakukan tindakan seksual atau partisipasi dalam aktivitas seksual sebagai bagian dari pengucilan sosial atau ejekan.
- Penyiksaan fisik berkonotasi seksual
Sentuhan, cubitan, atau bentuk kontak fisik lainnya yang memiliki unsur seksual.
- Eksploitasi melalui media digital
Mengambil atau menyebarkan foto atau video yang menggambarkan korban dalam kondisi tidak memakai pakaian atau setengah telanjang, atau dalam posisi lainnya.
Selain itu, yang perlu diperhatikan juga dampak dari perundungan yang terjadi pada anak.
Dampak dari perundungan seksual bisa sangat menghancurkan, diantaranya:
- Trauma Psikologis
Korban sering mengalami stres, depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
- Pengaruh pada Perilaku dan Prestasi Akademik
Anak-anak yang dirundung secara seksual mungkin mengalami kesulitan konsentrasi di sekolah, menunjukkan penurunan prestasi akademik, atau menghindari situasi sosial.
Baca Juga: Bantu Anak Capai Potensi Prestasi dengan Makanan Bergizi dan Stimulasi yang Tepat
- Masalah Kesehatan Fisik
Stres berat dan kecemasan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, dan gangguan tidur.
- Pengaruh Jangka Panjang
Efek dari perundungan seksual dapat berlangsung lama, mempengaruhi hubungan sosial dan romantis korban di masa depan dan berpotensi menyebabkan masalah kepercayaan dan citra diri yang buruk.
Penyebab Perundungan pada Anak
Faktor penyebab bullying bisa datang dari lingkungan sosial, keluarga, hingga diri sendiri.
Sebelum terlambat, berikut adalah berbagai penyebab terjadinya bullying yang perlu Moms ketahui.
1. Anak meniru
Untuk seorang anak, melakukan bullying mungkin disebabkan karena anak itu meniru orang lain.
Namun, karena mereka tidak paham bahwa tindakan bullying bisa menyakiti orang lain, mereka asal meniru, karena melihat orang lain melakukannya.
2. Pernah Dibully
Penyebab anak-anak melakukan bullying selanjutnya adalah kemungkinan anak tersebut juga sudah penah di-bully sebelumnya oleh orang lain.
Dengan begitu, ia melakukan hal yang sama kepada orang lain lagi sebagai wujud pelampiasan traumanya itu.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Toilet Training Untuk Bayi, Cek Ya!
3. Kurangnya Hubungan dengan Orang Tua
Memiliki hubungan atau komunikasi yang buruk dengan orang tua dipercaya dapat membuat seorang anak berisiko melakukan tindakan bullying.
Dengan memiliki hubungan yang erat dengan orang tua, Si Kecil diharapkan dapat memiliki rasa empati dan mengenal rasa kasih sayang.
Dengan begitu, dirinya dipercaya tidak akan melakukan tindakan perundungan.
4. Tidak Dibekali Pendidikan Empati
Minimnya bekal pendidikan empati dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya bullying.
Tanpa empati, anak tidak bisa atau bahkan tidak mau mengerti apa yang dirasakan oleh orang lain.
Mereka pun bisa menyalahkan korban-korbannya.
Kurangnya rasa empati ini dapat membuat anak-anak merasa bahwa tindakan bullying-nya hanyalah candaan semata, di saat orang lain merasa sakit hati akibat tindakan tak terpuji itu.
Baca Juga: Ini Angka Tekanan Darah Normal pada Anak, Yuk Ketahui!
Dampak Perundungan bagi Anak-Anak
Menjadi sebuah tindakan agresif, bullying memiliki efek jangka panjang yang dapat memengaruhi semua orang.
Khususnya para korban bullying di bawah umur, Moms.
Dampak terbesar dari terjadinya kasus bullying adalah adanya gangguan atau masalah kesehatan mental yang harus dirasakan.
Mengutip Stopbullying.gov anak-anak yang menjadi korban intimidasi umumnya dapat mengalami berbagai masalah, seperti:
- Kesehatan fisik
- Masalah sosial
- Gangguan emosional
- Masalah akademik
- Mental yang negatif
Berikut ini beberapa dampak bullying yang kerap terjadi pada anak-anak:
- Depresi dan kecemasan
- Keluhan kesehatan
- Penurunan prestasi akademik
Baca Juga: Gagal Ginjal pada Anak, dari Penyebab hingga Cara Mengobati
Cara Mencegah Perundungan pada Anak
Tak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi korban bullying.
Moms tak perlu terlalu khawatir, karena bullying pada anak bisa dicegah.
Terdapat beberapa langkah-langkah mencegah bullying yang dapat dilakukan oleh orang tua.
Dalam jurnal Newfoundlad Labrador Canada disebutkan terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua, seperti:
- Mengajari anak-anak untuk peduli pada orang lain
- Membantu anak mengatasi perasaan marah dan bersikap tegas tanpa menjadi agresif dalam membela diri sendiri
- Dorong anak-anak untuk berbicara tentang apa yang terjadi di sekolah
- Dengarkan setiap cerita yang diutarakan Si Kecil
- Tawarkan bantuan atau perlindungan saat situasi mencekam bagi Si Kecil
Baca Juga: 15+ Obat Batuk Alami untuk Anak yang Mudah dan Ampuh!
Nah, Moms itulah pembahasan lengkap mengenai perundungan pada anak.
Semoga Si Kecil terhindar dari kasus bullying ya, Moms!
- https://www.verywellmind.com/what-are-the-different-types-of-bullying-5207717#citation-8
- https://www.mdpi.com/1660-4601/10/12/6820
- https://afineparent.com/strong-kids/stop-bullying.html
- https://www.stopbullying.gov/bullying/what-is-bullying
- https://www.gov.nl.ca/education/k12/bullying/whattodo/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.