Pewarna Rambut Menyebabkan Kanker? Ini Penjelasannya
Banyak orang yang menggunakan pewarna rambut untuk mempercantik penampilan.
Terlebih jika rambut sudah mulai beruban dan kita merasa malu untuk tampil dengan rambut yang beruban.
Sudah pasti, pewarna rambut menjadi solusi yang efektif.
Namun, di balik tampilan yang cantik, banyak yang bilang pewarna rambut menyebabkan kanker lho Moms.
Dilansir dari National Cancer Institute, Amerika Serikat mengatakan bahwa pewarna rambut terbagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu permanen (oksidatif), semipermanen, dan sementara.
Lebih dari 5.000 bahan kimia yang berbeda digunakan dalam produk pewarna rambut, beberapa di antaranya dilaporkan bersifat karsinogenik (penyebab kanker) pada hewan.
Karena begitu banyak orang menggunakan pewarna rambut, para ilmuwan telah mencoba untuk menentukan apakah paparan bahan kimia dalam produk pewarnaan rambut dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada orang.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Ternyata Berguna Untuk Menyehatkan Rambut
Benarkah Pewarna Rambut Menyebabkan Kanker?
Foto: healthline.com
Formulasi pewarna rambut awal mengandung bahan kimia, termasuk amina aromatik yang ditemukan menyebabkan kanker pada hewan.
Namun, pada pertengahan hingga akhir 1970-an, produsen mengubah komponen dalam produk pewarna untuk menghilangkan sebagian bahan kimia ini.
Bahkan, risiko kanker saat memakai pewarna rambut akan lebih meningkat ketika kita menggunakan pewarna rambut yang bersifat permanen.
Selama bertahun-tahun, beberapa penelitian epidemiologis (populasi) telah menemukan peningkatan risiko kanker kandung kemih pada penata rambut dan tukang cukur.
Namun, peningkatan risiko kanker kandung kemih pada penata rambut dan tukang cukur ini membutuhkan penelitian lebih dalam lagi.
Laporan dari International Agency for Research on Cancer (IARC) atau Badan Internasional untuk Penelitian Kanker menyimpulkan bahwa beberapa bahan kimia yang terpapar oleh para pekerja ini adalah “mungkin bersifat karsinogen bagi manusia”.
Tak cuma itu, menurut American Cancer Society (ACS), beberapa penelitian telah menyarankan pewarna rambut sedikit meningkatkan risiko limfoma dan leukimia non-Hodgkin pada wanita yang menyebabkan kanker darah.
Walau begitu, risiko kanker darah meningkat pada wanita yang setidaknya telah menggunakan pewarna rambut selama 20 tahun atau lebih.
Baca Juga: 10 Tata Cara Keramas Mudah Untuk Dapatkan Rambut Cantik
Pewarna Rambut yang Aman untuk Tubuh
Foto: pexels.com
Alih-alih menggunakan pewarna rambut yang memiliki bahan kimia yang cukup banyak dan cukup membahayakan, kita bisa menggunakan pewarna rambut alami lo Moms.
Henna menjadi pewarna rambut yang banyak direkomendasikan karena terdiri dari bahan alami dan "hanya mampu" mewarnai rambut sekitar 6 minggu saja sebelum akhirnya memudar kembali.
Selain itu, kita juga bisa menggunakan minyak dari tanaman urang-aring yang bisa menghitamkan rambut dan teh basi yang langsung ditempelkan di rambut beruban setiap paginya yang bisa membuat rambut terlihat menjadi cokelat.
Kini, ada alternatif baru untuk mewarnai rambut kita, yakni menggunakan graphene.
Graphene diklaim tak memiliki racun apapun. Penggunaannya tinggal disemprot ke rambut menggunakan alat tertentu atau menyisirkannya langsung.
Graphene tahan lebih dari 30 kali pencucian (rambut), namun kekurangannya adalah hanya terdapat 2 warna saja, yaitu hitam dan cokelat.
Nah, itulah penjelasan tentang klaim pewarna rambut menyebabkan kanker. Lebih waspada akan kesehatan diri, ya, Moms.
Baca Juga: Ini 4 Produk Wajib Punya Untuk Rambut Sehat dan Berkilau
(SA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.