Pink Eye pada Bayi, Penyebab dan Seberapa Bahaya?
Di hari ulang tahun ke-10 anak sulungnya, penyanyi Widi Mulia, berbagi sebuah foto di Instagram. Di kolom keterangan foto, Widi membubuhkan cerita bahwa si cikal, Widuri Putri Sasono, mengalami sejumlah penyakit saat bayi, salah satunya, pink eye.
“Waktu umur 2 minggu, mata kirinya terdiagnosa #pinkeye setelah sebelumnya bikin kami kaget karena ada darah keluar saat matanya kami bersihkan. Syukurlah perlahan sembuh setelah dirawat dengan salep antibiotik.” tulis Widi, ditambah cerita soal penyakit gerd, talasemia minor, dan flu singapura yang diderita Widuri.
Seperti apa sebenarnya gejala pink eye pada bayi, dan seberapa bahaya?
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), di Amerika Serikat pink eye adalah salah satu infeksi mata yang paling umum dialami anak dan orang dewasa. Setiap tahunnya ada 3 juta orang yang didiagnosa mata merah muda.
Pada bayi, dapat terlihat ketika matanya merah dan berair. Meskipun mata merah muda tidak nyaman dan bisa sangat menular, namun perawatan dan pengobatan di rumah pun dapat membuat pink eye segera pulih.
Apa Itu Pink Eye?
Foto: Orami Photo Stock
Mata merah muda, yang secara resmi dikenal sebagai konjungtivitis, adalah peradangan pada konjungtiva, atau selaput yang melapisi mata dan kelopak mata.
Bagian putih mata berubah menjadi merah muda atau merah - gejala yang paling menonjol dari pink eye pada bayi - karena pembuluh darah mata menjadi meradang karena infeksi, iritasi, atau alergi.
Bayi dapat memiliki mata merah muda di satu mata atau kedua mata, dan beberapa jenis bisa sangat menular.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Mata Belekan Pada Anak!
Penyebab Pink Eye pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa penyebab di balik mata merah muda pada bayi dan balita:
- Virus. Yang banyak di antaranya juga menyebabkan pilek. Oleh karenanya, banyak orangtua ketika bayi mengalami gejala pink eye ditambah pilek, maka akan dikira flu
- Bakteri. Beberapa di antaranya juga menyebabkan radang tenggorokan
- Alergen. Pemicu alergi seperti debu, serbuk sari bunga, bulu binatang, atau jamur
- Iritan. Termasuk kabut asap atau klorin
- Infeksi menular seksual (seperti gonore dan klamidia). Infeksi ini ditularkan dari ibu ke bayinya saat lahir, yang menyebabkan pink eye. Itulah kenapa semua bayi dengan pink eye, diberi resep obat tetes mata antibiotik atau salep. Tetes mata ini dapat menyebabkan mata merah muda mereda
Baca Juga: Mata Anak Sering Berair, Bagaimana Cara Mengobatinya?
Merawat Pink Eye pada Bayi Baru Lahir
Foto: Orami Photo Stock
Bagaimana perawatan mata merah muda pada bayi baru lahir?
Konjungtivitis bakteri dapat diobati dengan tetes mata antibiotik topikal dan salep, antibiotik oral, atau antibiotik intravena (diberikan melalui vena).
Kombinasi perawatan topikal dan oral, atau topikal dan intravena terkadang digunakan pada saat bersamaan. Larutan saline untuk membilas mungkin diresepkan, bagi bayi yang menderita pink eye hingga mengeluarkan nanah.
Untuk konjungtivitis klamidia pada bayi baru lahir, selain diobati bayinya, penyakit menular seks orangtua juga diobati.
Konjungtivitis gonokokal, akibat paparan gonorrhoeae pada bayi baru lahir biasanya diobati dengan intravena antibiotik. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan borok kornea dan kebutaan.
Baca Juga: Ada Lingkaran Hitam di Bawah Mata Anak, Normalkah?
Perawatan Rumahan untuk Pink Eye pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Kompres mata dengan handuk hangat, membantu meringankan pembengkakan dan iritasi. Konjungtivitis ringan, biasanya sembuh dalam 24-36 jam tanpa pengobatan.
Departemen Pediatri dan Penyakit Menular Universitas Michigan merekomendasikan pijatan lembut, jika penyebab mata merah muda tersumbat saluran air mata. Pijat lembut yang hangat antara mata dan area hidung dapat membantu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.