Benarkah ASI Eksklusif Cegah Stunting? Ini Penjelasannya!
Informasi mengenai pemberian ASI eksklusif cegah stunting mungkin sering Moms dengar. Cari tahu penjelasannya berikut ini, yuk!
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak karena gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Anak-anak mengalami stunting jika tinggi badan mereka dilihat dari usianya berada lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Stunting dapat terjadi dalam kehidupan awal Si Kecil, terutama pada 1000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia pertumbuhan dua tahun.
Baca Juga: 5 Adab Menyusui Bayi Menurut Islam, Salah Satunya Baca Basmalah Sebelum Menyusui
Dampak Stunting
Akibat dari stunting akan merugikan dan bisa berdampak bahkan hingga ia dewasa.
Masalah stunting bukan hanya masalah tinggi badan saja, tapi kurangnya nutrisi juga dapat berpengaruh pada kognisi yang buruk dan rendahnya produktivitas.
Hal ini diketahui melalui penelitian yang diterbitkan dalam STRADA: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 yang membahas tentang Exclusive Breastfeeding with Stunting.
Disebutkan bahwa stunting juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan di masa anak-anak, serta meningkatan risiko penyakit kronis yang berhubungan dengan gizi dalam kehidupan orang dewasa.
Pada akhirnya, stunting secara luas akan menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan sosial.
Nah, karena itulah penting sekali memperhatikan kecukupan nutrisi Si Kecil, bahkan saat ia masih di dalam kandungan sekalipun.
Ketika hamil, makanlah makanan seimbang dan rutin periksakan diri ke tenaga medis.
Ketika Si Kecil lahir, usahakan juga untuk memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan, dilanjutkan hingga usianya dua tahun.
Baca Juga: 12 Tanda Gangguan Kecemasan pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Benarkah ASI Eksklusif Cegah Stunting?
Hingga saat ini, pencegahan stunting di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah setiap pemangku kepentingan.
Pasalnya, angka stunting di Tanah Air masih cukup tinggi sehingga mengkhawatirkan.
Salah satu cara yang digalakkan untuk menghindari risiko stunting pada anak ialah dengan memberikan ASI. Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun merekomendasikan pentingnya pemberian ASI eksklusif cegah stunting.
Menurut Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 33 Tahun 2012, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sejak lahir sampai usia enam tahun bulan tanpa makanan atau minuman tambahan atau pengganti.
Gagasan bahwa ASI ekslusif cegah stunting ini muncul karena air susu ibu memiliki ragam manfaat untuk bayi selama tumbuh kembangnya.
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 17 no. 2 yang diterbitkan pada Agustus 2022 pun menyebutkan bahwa, ASI mengandung zat gizi makro, mikronutrien, dan zat bioaktif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak balita sekaligus bertindak sebagai anti infeksi.
Proses menyusui yang tidak optimal menyebabkan anak memiliki asupan gizi dan imunitas tubuh yang tidak adekuat sehingga dapat menyebabkan malnutrisi dan stunting.
Selain ASI, faktor penyebab stunting pada anak lainnya dapat meliputi nutrisi ibu yang tidak memadai, pola asuh yang buruk dan pengetahuan orang tua, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), imunisasi tidak lengkap, dan layanan perawatan antenatal dan postnatal terbatas.
Sanitasi rumah yang buruk, akses terbatas ke air minum, akses yang tidak memadai ke makanan bergizi, serta pendapatan keluarga juga dapat memengaruhi kejadian stunting.
Jadi, meskipun ASI eksklusif cegah stunting telah terbukti efektif, Moms dan Dads tetap perlu memperhatikan faktor lainnya agar proses tumbuh kembang Si Kecil berjalan optimal sesuai dengan usianya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kursi Menyusui yang Nyaman
Alasan Pemberian ASI Eksklusif Cegah Stunting
Lantas, apa yang menyebabkan pemberian ASI eksklusif cegah stunting? Hal ini karena manfaat air susu ibu sangat luar biasa bagi bayi.
Lebih lanjut, berikut beberapa kegunaan ASI selama proses menyusui Si Kecil sehingga bisa melewati masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat berdasarkan usianya.
1. ASI Menyediakan Nutrisi yang Dibutuhkan Bayi
Salah satu alasan mengapa ASI eksklusif cegah stunting, yaitu karena air susu ibu menyediakan seluruh nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil dalam porsi tepat.
Komposisi ASI bahkan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan bayi seiring perubahan usianya, terutama selama bulan-bulan pertama kehidupan.
Pada hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara Moms akan menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum.
Kolostrum ini sangat kaya akan protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat.
Jadi, ASI benar-benar makanan bayi yang luar biasa dan tidak dapat diganti dengan susu formula.
Kolostrum adalah susu pertama yang ideal dan dapat membantu saluran pencernaan bayi baru lahir yang belum berkembang dengan matang.
Setelah beberapa hari pertama, payudara Moms akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak seiring dengan pertumbuhan perut bayi.
Tidak main-main, ASI mengandung zat gizi makro (protein, karbohidrat, lemak, karnitin), zat gizi mikro (vitamin dan mineral), serta zat bioaktif yang dibutuhkan oleh bayi dan anak balita.
2. ASI Mengandung Antibodi Penting untuk Bayi
Tidak hanya dapat mencukupi nutrisi yang bayi butuhkan, ASI juga diperkaya dengan zat antibodi guna melindungi tubuh Si Kecil dari infeksi maupun penyakit.
Kandungan antibodi paling baik untuk bayi ini terdapat pada ASI pertama setelah melahirkan yang disebut juga sebagai kolostrum,
Kolostrum menyediakan imunoglobulin A (IgA) dalam jumlah tinggi, serta beberapa antibodi lainnya.
Imunoglobulin tersebut dapat melindungi bayi agar tidak sakit dengan membentuk lapisan pelindung di bagian hidung, tenggorokan, hingga sistem pencernaan bayi.
Studi di Journal of Human Lactation pun menyebutkan bahwa bayi yang tidak disusui dengan ASI dapat menjadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
Baca Juga: 7 Vitamin untuk Anak Stunting, Yuk Penuhi Kebutuhannya!
3. Menyusui dapat Mengurangi Risiko Penyakit pada Bayi
ASI eksklusif cegah stunting itu benar adanya, Moms. Hal ini karena menyusui dapat mengurangi risiko penyakit pada bayi.
Jadi, buah hati dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga terhindar dari risiko stunting.
Tidak tanggung-tanggung, ada banyak penyakit yang bisa dicegah dengan menyusui Si Kecil, berikut di antaranya yang dikutip dari Healthline:
- Infeksi telinga tengah.
- Infeksi saluran pernapasan.
- Pilek dan infeksi.
- Infeksi usus.
- Kerusakan jaringan usus.
- Sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
- Penyakit alergi.
- Penyakit usus.
- Diabetes.
- Leukemia masa kanak-kanak.
4. ASI Menjaga Berat Badan Bayi Secara Sehat
Seorang anak dapat dikatakan mengalami stunting apabila berat badannya kurang dari ukuran normal atau idealnya.
Oleh sebab itu, Moms perlu rutin memeriksa kenaikan berat badan bayi.
Nah, dengan pemberian ASI eksklusif, berat badan bayi dapat terus meningkat secara sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.
Bayi yang disusui dari payudara Moms secara langsung akan memiliki jumlah bakteri usus menguntungkan yang lebih tinggi, sehingga dapat memengaruhi penyimpanan lemak.
Pemberian ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistem pencernaannya.
Leptin merupakan hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak dalam tubuh.
Selain itu, menyusui dapat membantu bayi untuk mengatur sendiri asupan makanan yang masuk.
Dengan begitu, bayi dapat lebih mudah untuk mengembangkan pola makan yang sehat.
Baca Juga: Gizi Buruk, Waspadai Risiko Busung Lapar dan Stunting pada Anak!
5. Menyusui dapat Meningkatkan Perkembangan Otak Bayi
Memang benar apabila pemberian ASI eksklusif cegah stunting pada bayi efektif dilakukan.
Namun tidak hanya itu, menyusui langsung dari payudara Moms juga dapat meningkatkan perkembangan otak Si Kecil, lho.
Journal of Breastfeeding and Child Cognitive Development menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi.
Pemberian ASI juga dapat menurunkan risiko masalah perilaku pada anak, seperti kesulitan belajar seiring bertambahnya usia.
Efek menyusui pada perkembangan otak bayi ini paling terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah perkembangan.
Intinya, proses menyusu langsung pada bayi memberikan dampak yang positif bagi tumbuh kembang otaknya hingga jangka panjang.
- https://sjik.org/index.php/sjik/article/view/454
- https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/44016
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19759351/
- https://www.healthline.com/health/breastfeeding/11-benefits-of-breastfeeding
- https://jamanetwork.com/journals/jamapsychiatry/fullarticle/482695
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.