Ajarkan kepada Anak, Ini Proses Terjadinya Siang dan Malam
Proses terjadinya siang dan malam kerap kali menjadi pertanyaan yang ditanyakan anak kepada Moms.
Dalam satu hari, kita akan mengalami waktu malam dan siang.
Siang hari adalah waktu di mana matahari bersinar terang menerangi bumi.
Sementara malam hari adalah waktu di mana matahari tidak terlihat sehingga langit terlihat gelap dan hanya ada cahaya bintang dan bulan.
Proses terjadinya siang dan malam ini sering kali membuat orang berpikir bahwa matahari yang bergerak mengelilingi bumi.
Nah, karena itulah kita mengenal istilah matahari terbit dan matahari terbenam.
Padahal, sebenarnya pergerakan bumi yang menyebabkan terjadinya proses terjadinya siang dan malam.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Anak Tertarik pada Sains
Proses Terjadinya Siang dan Malam
Untuk proses terjadinya siang dan malam, tentu saja ada penyebabnya.
Salah satu penyebab utama dari proses terjadinya siang dan malam karena adanya pergerakan yang dilakukan oleh bumi.
Pergerakan bumi ini dinamakan dengan nama rotasi dan revolusi.
Rotasi adalah perputaran bumi pada sumbunya dengan arah dari barat menuju ke timur.
Jadi, pergerakan ini akan berlangsung secara signifikan dan terus-menerus.
Dalam satu kali rotasi, bumi memerlukan waktu sekitar 24 jam, bisa kurang atau lebih beberapa menit atau detik.
Rotasi bumi ini sering kali disebut satu hari.
Meski rotasi bumi dari arah barat ke timur, kita akan melihat matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
Rotasi bumi yang menyebabkan proses terjadinya siang dan malam ini mencapai titik terang tertinggi di siang hari karena matahari tepat berada di atas bumi.
Sedangkan ketika matahari membelakangi bumi, maka akan terjadi malam yang gelap.
Pada kenyataannya, bukan proses terjadinya siang dan malam bukan dikarenakan matahari yang bergerak, melainkan bumi yang bergerak alias berotasi.
Baca Juga: Intip 10 Rekomendasi Wisata Pemalang yang Paling Instagramable!
Mengapa Proses Terjadinya Siang Malam setiap Negara Berbeda?
Lantas, mengapa proses terjadinya siang dan malam di masing-masing negara dapat berbeda?
Di Indonesia, matahari mulai terbit sekitar pukul 06.00 dan terbenam pada pukul 18.00.
Jadi bisa dikatakan kalau waktu siang di Indonesia 12 jam, sedangkan waktu malamnya 12 jam.
Hal tersebut bisa berbeda di negara lain, terutama negara yang terletak di bagian ujung utara.
Waktu siang hari bisa lebih lama dibanding malam hari.
Hal ini dikarenakan adanya proses revolusi bumi.
Revolusi bumi adalah sebuah peristiwa di mana bumi akan mengelilingi matahari.
Jadi waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi adalah sekitar 365 hari atau disebut dengan waktu satu tahun.
Dalam satu tahun tersebut, bumi akan bergerak mengelilingi matahari sambil melakukan rotasi.
Terkadang posisi bumi ini berubah dalam lintasannya.
Meski demikian, bumi masih tetap berada dalam lintasan revolusi yang berbentuk elips.
Sedangkan matahari tetap berada pada salah satu titik fokusnya.
Kombinasi dari revolusi bumi dengan kemiringan sumbu bumi akan menimbulkan beberapa gejala alam yang berbeda.
Salah satunya adalah perbedaan panjangnya waktu siang dengan malam.
Baca Juga: Mengenal Proses Terjadinya Angin untuk Edukasi Anak
Dampak Lain dari Rotasi Bumi Selain Proses Terjadinya Siang dan Malam
Rotasi dan revolusi bumi tidak hanya menyebabkan proses terjadinya siang dan malam.
Ada beberapa dampak lain dari rotasi dan revolusi bumi, yaitu:
1. Pembagian Zona Waktu
Dampak lain dari rotasi dan revolusi bumi adalah pembagian zona waktu.
Pembagian zona waktu berbeda-beda di setiap negara tergantung lokasi negara tersebut berada.
Meski dalam satu hari terdapat 24 jam, pembagian zona waktu ini bisa berbeda-beda.
Misalkan, di Indonesia sedang berada pada pukul 06.00.
Sementara itu, di negara lain seperti negara Eropa justru sudah memasuki jam 11 .00.
Jadi, ada perbedaan waktu di masing-masing negara yang diakibatkan oleh rotasi dan revolusi bumi ini.
Baca Juga: Yuk, Ajak Si Kecil Belajar tentang Bagaimana Proses Terjadinya Salju!
2. Pembelokan Arah Arus Laut
Salah satu dampak dari rotasi bumi adalah pembelokan arah arus laut.
Pembelokan arah arus laut atau yang lebih dikenal dengan efek coriolis.
Efek coriolis ini membuat arah arus laut berubah-ubah.
Misalkan saja, arah arus laut di bumi bagian selatan berbelok searah dengan perputaran jarum jam.
Sementara itu, arah arus laut di bumi bagian utara berbelok berlawanan dengan jarum jam.
Baca Juga: Ajak Anak Mencintai Laut dengan Mengenalkan 9 Binatang Laut Ini
3. Perbedaan Ketebalan Atmosfer Bumi
Rotasi bumi juga bisa menyebabkan perbedaan ketebalan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer bumi terbentuk olah stratosfer, troposfer, mesosfer, ionosfer, termosfer, dan eksosfer.
Perbedaan ini bisa membuat kondisi iklim jadi berbeda.
Misalkan iklim antara zona kutub dan ekuatorial.
Itulah penjelasan singkat mengenai proses terjadinya siang dan malam.
Jangan lupa ajarkan kepada Si Kecil juga, ya, Moms!
- https://www.suara.com/tekno/2021/03/03/101820/bagaimana-terjadinya-siang-dan-malam
- https://tirto.id/rotasi-bumi-bagaimana-terjadinya-siang-malam-serta-perbedaan-waktu-gaQH
- https://langitselatan.com/2011/12/04/bagaimana-terjadinya-siang-malam/
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5563420/8-akibat-rotasi-bumi-pergantian-siang-dan-malam-hingga-perbedaan-waktu
- https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/10/054000669/mengapa-ada-siang-dan-malam-materi-belajar-dari-rumah-tvri-10-juni-2020
- https://muslim.okezone.com/read/2021/08/04/614/2450859/bagaimana-bisa-terjadi-siang-malam-ini-penjelasan-alquran-dan-sains
- https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/podcast/terjadinya-siang-dan-malam-dan-perbedaan-waktu/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.