10+ Cara Melindungi Anak dari Bahaya Predator Seksual
Belakangan ini mungkin Moms sering mendengar berita tentang predator seksual dan penangkapan pedofilia yang sedang marak terjadi.
Mulai dari terungkapnya grup pedofilia di Facebook, organisasi perdagangan balita, hingga grup predator di Whatsapp.
Hal ini tentu sangat berbahaya dan meresahkan ya, Moms?
Tenang, adapun berbagai cara melindungi anak dari serangan predator seksual. Yuk, ketahui bersama!
Baca Juga: 7 Dampak Memukul Anak pada Kondisi Mentalnya saat Dewasa
Cara Melindungi Anak dari Predator Seksual
Sebagai orang tua, kita dituntut untuk bersikap lebih awas dan waspada demi melindungi anak, terutama saat di luar rumah.
Hal ini agar tidak menjadi sasaran para pelaku pedofil dan predator seksual ini.
Yang jadi pertanyaan penting, apakah Moms sudah tahu cara yang untuk dalam melindungi Si Kecil dari bahaya predator seks?
Jika belum tahu dan tidak mengerti caranya, yuk lakukan cara berikut ini!
1. Jangan Anggap Seks Sebagai Hal yang Tabu
Di masyarakat Indonesia, ada satu nilai dan kebiasaan yang sebenarnya kurang biasa dibicarakan secara terbuka.
Banyak orang tua yang menganggap bahwa segala hal tentang seks merupakan hal yang tabu dan kurang pantas dibicarakan dengan anak-anak.
Padahal, banyak psikolog yang menyarankan orang tua untuk mengajarkan pendidikan seks pada anaknya sejak dini.
Dengan begitu, mereka akan menyadari bahwa ada batasan yang tidak boleh dilewati oleh orang lain.
Si Kecil juga nantinya akan mengerti dan melihat seks sebagai pengetahuan hidup, bukan sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.
2. Jelaskan Tentang Bagian Pribadi
Menjelaskan bagian tubuh yang bersifat pribadi merupakan hal yang penting dan krusial untuk menjaga Si Kecil dari predator seksual.
Katakan padanya bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, kecuali ditemani oleh Moms sebagai orang tua.
Ajarkan untuk bilang “TIDAK” secara lantang jika ada orang yang mencoba menyentuh bagian pribadi tersebut.
Selain itu, Moms juga sebaiknya mengajarkan Si Kecil untuk senantiasa menjaga setiap bagian tubuhnya.
Jangan biarkan orang lain menyentuh rambut atau tubuhnya tanpa izin, terutama orang yang tidak dikenalnya.
Baca Juga: 8 Sekolah Anak Artis Terbaik dengan Harga Fantastis, Kualitasnya Keren Banget!
3. Kenali Kondisi Lingkungan Sekitar
Menurut riset yang dilakukan oleh Child Maltreatment pada tahun 2011, sekitar 80% lebih pelaku predator seksual merupakan orang yang dekat atau termasuk keluarga.
Karena itulah, mengenali lingkaran sosial di sekitar lingkungan Si Kecil merupakan satu hal yang wajib kita lakukan demi melindunginya.
Kenali dengan betul tetangga dan orang-orang yang ada di sekitar rumah.
Tanyakan juga pada anak secara rutin siapa saja orang yang dekat dengannya, baik anak seumurannya ataupun orang dewasa.
Moms juga harus waspada pada orang baru yang ada di lingkungan bermainnya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
4. Ajarkan untuk Lari Berteriak dan Minta Tolong
Berteriak dan minta tolong merupakan senjata utama yang bisa digunakan Si Kecil jika berhadapan dengan predator seksual.
Ajarkan padanya 2 hal ini jika ada orang yang mencoba memaksa menyentuh bagian pribadinya.
Hal ini baik orang yang dikenalnya maupun orang asing. Bilang padanya untuk jangan takut untuk berteriak, lari, dan meminta tolong.
Jelaskan pada anak agar berani berteriak di umum, supaya orang di sekitar dapat mendengar dan segera menolong.
5. Hindari Area yang Berbahaya
Selain melindungi buah hati dari bahaya predator seksual, tentu kita juga harus mencegah balita bermain di lingkungan yang salah.
Jangan biarkan dia berada diluar rumah sendirian atau tanpa pengawasan. Penting juga untuk mengenali orang-orang yang ada di lingkungan bermainnya.
Usahakan untuk Si Kecil selalu dalam pantauan keluarga ataupun orang terdekatnya ya, Moms.
Perhatikan juga waktu bermain anak, misalkan hanya sampai sore hari dan tidak terlalu malam.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Mainan Anak 2 Tahun yang Mengedukasi, Si Kecil Pasti Suka!
6. Cerdas Bermain Gadget
Salah satu cara predator menjalin hubungan dengan anak-anak adalah dengan melakukan chatting melalui internet.
Karena itu, cara melindungi anak yang tepat yakni membatasi penggunaan gadget.
Di era modern seperti ini, hampir setiap anak cukup pandai dalam mengoperasikan gadget. Namun, kadang mereka tak memahami adanya ancaman yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Yuk, gunakan children mode apabila gadget yang dimiliki memadai fitur tersebut, Moms!
7. Selalu Terbuka dengan Masalah
Child Mind Institute memaparkan bahwa keterbukaan salah satu cara melindungi anak dari predator seksual.
Kebanyakan pelaku seks akan memberitahu anak untuk merahasiakan pelecehan seksual tersebut.
Bayangkan saja, apabila Si Kecil menerima hal tercela tersebut sendirian?
Tentu ini akan berdampak buruk bagi psikologis anak.
Sehingga, mari ajarkan Si Kecil agar lebih terbuka dengan orang tuanya terhadap masalah yang dimilikinya.
Jangan sampai kita tak tahu apa yang sedang anak hadapi sendirian.
8. Hindari Menyalahkan Si Kecil
Moms, sebagai orang tua tentu tak luput dari rasa marah ketika anak berbuat kesalahan atau hal yang membuat kesal.
Meski begitu, hal ini perlu ditahan agar Si Kecil tak merasa selalu disalahkan di setiap kondisi.
Apabila terjadi kekerasan dari predator seksual, hal ini tentu akan membuat anak sulit untuk terbuka dengan orang tua.
Menghakimi anak tanpa alasan jelas dapat berdampak pada psikologisnya. Bahkan, hingga ia beranjak dewasa, lho.
Untuk itu, mari mulai sekarang hindari menyalahkan atau menghakimi perilaku anak ya, Moms.
9. Tidak Membuat Janji Temu Sembarangan
Bicaralah dengan anak Si Kecil tentang pentingnya mendapatkan persetujuan sebelum pergi ke luar.
Hal ini terutama bagi anak-anak yang sudah sekolah dan mengenal teman baru, Moms.
Jelaskan bahwa bertemu secara langsung tanpa tujuan jelas dapat membahayakan dirinya.
Jika anak ingin bermain dengan temannya, pastikan orang tua tahu orang yang ditemuinya.
Baca Juga: Cerita Pinokio: Kisah Seorang Anak yang Suka Berbohong
10. Jangan Membagikan Data Diri
Sama pentingnya untuk memastikan bahwa Si Kecil tidak sembarang membagi data diri kepada orang lain.
Hal ini meliputi nama lengkap, nomor telepon, alamat rumah dan sekolah, serta hal lainnya.
Jelaskan bahwa predator seksual dapat menggunakan informasi ini untuk menemukan ia dengan mudah.
Apalagi di era modern seperti ini, data diri banyak disalahgunakan untuk scam dan hal buruk lainnya.
11. Mengajarkan Anak Melawan
Meski anak-anak belum mampu melawan diri sendirian, tak ada salahnya untuk mengajarkannya, Moms.
Ini bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya untuk berlari kencang apabila ada seseorang mencoba menyentuhnya.
Membiasakan anak untuk membawa barang-barang pelindung bisa jadi alternatifnya.
Beberapa barang yang bisa jadi perlindungan seperti:
- Serbuk lada
- Parfum
- Lampu laser dan lain-lain
Pastikan bahwa Si Kecil telah paham cara menggunakannya, ya, Moms!
Baca Juga: Anak Bertanya tentang Seks? Ini 10+ Jawaban Mudah yang Bisa Diberikan!
Demikian informasi penting mengenai cara melindungi anak dari predator seksual.
Mulai sekarang, ajarkan edukasi seks dan cara melawan agar Si Kecil terhindar dari keganasan predator seksual, ya, Moms!
- https://www.acf.hhs.gov/sites/default/files/documents/cb/cm11.pdf
- https://childmind.org/article/10-ways-to-teach-your-child-the-skills-to-prevent-sexual-abuse/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.