07 Juni 2022

Wisata ke Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, Menyimpan Banyak Sejarah!

Pulau idaman yang pernah jadi penjara dan sanatorium

Pulau Onrust adalah salah satu pulau yang termasuk dalam Kepulauan Seribu.

Pulau ini menyimpan banyak sekali sejarah karena dulunya pernah digunakan untuk beragam hal pada zaman kolonial Belanda.

Awalnya, pulau ini memiliki luas sekitar 12 hektar, tapi sekarang luasnya hanya sekitar 3,5 km2.

Hal ini dikarenakan ternjadinya penyusutan akibat erosi air laut dan efek meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Meski sekarang ukurannya tidak seluas dulu, pulau ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Moms bisa melakukan wisata sejarah, wisata alam, dan wisata instagramable di Pulau Onrust.

Baca Juga: Nikmati Liburan Indah ke Pulau Ayer, Wisata Alam di Kepulauan Seribu

Pulau Onrust, Rebutan Banyak Negara dan Kerajaan

Pulau Onrust
Foto: Pulau Onrust (www.mitramuseumjakarta.org)

Foto: mitramuseumjakarta.org

Pulau Onrust awalnya merupakan tempat peristirahatan keluarga Istana Kesultanan Banten.

Lalu, pulau ini menjadi sengketa antara Kerajaan Banten dan Jayakarta.

Kerajaan Jayakarta menganggap kalau Pulau Onrust termasuk dalam salah satu wilayah mereka.

Sebab, lokasinya yang berdekatan alias di hadapan Kota Jayakarta atau Batavia.

Menjadi pulau yang paling bersinar di gugusan Kepulauan Seribu membuat perebutan kepemilikannya tak berujung hingga datanglah kolonial Belanda dengan bendera VOC yang jatuh hati dengan Pulau Onrust.

Pada tahun 1610, VOC membuat kesepakatan dengan penguasa Kesultanan Banten untuk diizinkan menebang pohon-pohon yang ada di Pulau Onrust untuk dijadikan sebagai kapal.

Baca Juga:5 Aktivitas Seru di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu, Bisa Snorkeling dan Camping!

Sejak saat itu, pulau ini selalu menjadi persinggahan kapal-kapal yang akan menuju ke Jayakarta.

Berhubung letaknya yang strategis, pihak VOC pun enggan menyerahkan pulau tersebut ke Kesultanan Banten hingga terjadinya pertikaian dikarenakan perebutan pulau Onrust.

Pulau Onrust berhasil dikuasai oleh VOC dan mulai dibangun untuk dijadikan sebagai pangkalan militer sekaligus benteng Belanda untuk lini depan pertahanan sebelum memasuki Jayakarta.

Pembangunan Pulau Onrust terbilang sangat cepat sehingga membuat sekitar 148 tentara VOC dan 200 orang budak tinggal di pulau tersebut pada tahun 1695.

Lalu, pada tahun 1775, jumlahnya bertambah hingga 1.200 orang tentara VOC dan keluarganya serta 300 orang budak.

Perebutan Pulau Onrust rasanya tak pernah berhenti, di tahun 1800 ketika Inggris mulai memasuki Indonesia, tentara Inggris juga mengincar Pulau Onrust dan berhasil menguasainya dari VOC.

Perubahan kepemilikan ini berlangsung selama 16 tahun hingga tahun 1816.

Saat dipegang oleh Inggris, Pulau Onrust menjadi rusak karena hampir seluruh bangunannya dihancurkan. Lalu pulau ini pun kembali dibangun VOC.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Wisata Pulau Bintan yang Bertabur Pantai Cantik dan Harga Paket Wisatanya

Pulau yang Sempat Dijadikan Sanatorium hingga Penjara

Pulau Onrust
Foto: Pulau Onrust (wonderin.id)

Foto: wonderin.id

Pulau Onrust bisa dikatakan sebagai pulau yang multifungsi.

Inilah salah satu alasan mengapa pulau ini dinamai dengan nama Pulau Onrust.

Kata ‘onrust’ dalam bahasa Belanda memiliki arti yang tak pernah beristirahat.

Pulau ini sempat menjadi pelabuhan untuk kapal berlabuh sebelum memasuki kawasan Jayakarta.

Pulau Onrust juga pernah menjadi tempat karantina haji di tahun 1911-1933.

Tujuan karantina haji ini dimaksudkan untuk mencegah ancaman penyebaran penyakit menular yang mungkin dibawa jamaah haji sekembalinya dari Mekkah.

Baca Juga: Pulau Biawak, Hidden Gem di Utara Indramayu yang Penuh Pesona

Setelah tahun 1933, pulau ini beralih fungsi lagi menjadi tempat tawanan para pemberontak yang terlibat dalam peristiwa kapal tujun atau lebih dikenal dengan nama peristiwa Zeven Provicien.

Tidak hanya menjadi penjara bagi pemberontak, Pulau Onrust juga menjadi penjara bagi penawanan warga sipil berkebangsaan Jerman. Penggunaan pulau ini sebagai penjara berakhir pada tahun 1940-an.

Lalu di tahun 1945 hingga 1960-an, Pulau Onrust berubah fungsi menjadi rumah sakit atau sanatorium untuk karantina bagi penderita penyakit menular.

Setelah wabah penyakit menular menurun, pulau ini dimanfaatkan menampung gelandangan dan pengemis yang ada di Batavia dan sekitarnya.

Pulau Onrust baru beristirahat pada tahun 1972.

Sebab, pada masa itu Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin telah menetapkan pulau ini sebagai pulau bersejarah dan menjadi cagar budaya sehingga tidak boleh dipergunakan untuk hal lainnya kecuali sebagai tempat wisata sejarah.

Baca Juga: Pulau Biawak, Hidden Gem di Utara Indramayu yang Penuh Pesona

Cara ke Pulau Onrust

Pulau Onrust
Foto: Pulau Onrust (instagram.com/moccatravel)

Foto:instagram.com/moccatravel

Bagi yang ingin pergi berwisaya ke Pulau Onrust, caranya tidaklah sulit.

Moms hanya perlu menyebrang ke pulau ini dari Pantai Muara Kecil, Dermaga Marina Ancol, atau Pelabuhan Tanjung Pasir menggunakan speed boat.

Perjalanan menyebrang dari Dermaga Marina Ancol ke Pulau Onrust hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

Sedangkan jika menyebrang Pantai Muara Kecil atau Pelabuhan Tanjung Pasir maka waktu tempuhnya bisa mencapai 20-25 menit.

Untuk harga naik speed boat menuju ke Pulau Onrust memang terbilang cukup mahal karena harus merogoh kocek sekitar Rp75.000-Rp100.000 per orangnya.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk

Pulau Onrust
Foto: Pulau Onrust (instagram.com/explorer.idn)

Foto: instagram.com/explorer.idn

Untuk jam bukanya, Moms tidak bisa sembarangan datang karena tempat wisata ini hanya dibuka mulai pukul 08.00-17.00.

Meski dikatakan buka hingga pukul 17.00, tapi biasanya wisatawan disarankan untuk pulang pada pukul 15.00.

Hal ini dilakukan oleh pihak pengelola agar wisatawan yang menyebrang pulang bisa aman dari terjangan ombak.

Perlu Moms ketahui kalau ombak yang ada di sekitar Pulau Onrust terbilang cukup kuat di sore hingga malam hari.

Jadi, agak berbahaya jika menyebrang saat hari sudah menjelang senja.

Meski harga speed boat untuk menyebrang terbilang mahal, tapi harga tiket masuk ke Pulau Onrust ini sangat murah.

Moms cukup membayar Rp5.000 per orangnya untuk dapat memasuki kawasan pulau ini.

Jika datang dalam bentuk rombongan minimal 30 orang, maka tiket masuknya bisa menjadi Rp3.750.

Sementara untuk rombongan anak-anak hingga pelajar hanya dikenakan Rp1.500 saja.

Setelah mengetahui sejarah tentang Pulau Onrust yang penuh dengan perjalanan lika-liku, apakah tertarik untuk mengunjunginya saat berlibur ke Kepulauan Seribu?

  • https://www.pesisir.net/pulau-onrust-jakarta
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Onrust
  • https://voi.id/memori/5574/riwayat-pulau-onrust-sebagai-pertahanan-pertama-belanda-saat-jajah-indonesia
  • https://tirto.id/pulau-onrust-permata-masa-lalu-kepulauan-seribu-csRX
  • https://www.mitramuseumjakarta.org/history/onrust
  • https://pulauseribu.co.id/jangan-sampai-menyesal-inilah-misteri-pulau-onrust-yang-menarik/
  • https://travel.kompas.com/read/2019/10/11/200300727/kisah-pulau-onrust-pulau-yang-tak-pernah-beristirahat?page=all

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.