10 Juni 2024

6 Rukun Haji yang Penting untuk Diketahui oleh Setiap Jamaah

Menjadi penentu mengenai sah atau tidaknya ibadah haji
6 Rukun Haji yang Penting untuk Diketahui oleh Setiap Jamaah

Foto: Freepik.com/andsx

Moms dan Dads yang hendak berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, wajib tahu apa saja rukun haji.

Rukun haji terdiri dari beberapa tahapan penting yang harus dijalankan oleh setiap jamaah haji.

Tahapan-tahapan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari niat hingga pelaksanaan tindakan konkret seperti thawaf dan sai.

Setiap rukun memiliki perannya masing-masing dalam memperkuat dan melengkapi kesempurnaan ibadah haji secara keseluruhan.

Oleh karena itu, memahami dan menjalankan setiap rukun haji dengan baik sangatlah penting bagi setiap muslim yang hendak menunaikan ibadah haji dengan sah.

Baca Juga: 6 Syarat Sah Hewan Kurban untuk Iduladha, Pahami Ya!

Rukun Haji

Haji (Orami Photo Stocks)
Foto: Haji (Orami Photo Stocks)

Dalam Islam, haji adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental.

Saat pelaksanaanya, terdapat serangkaian langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji dalam menjalankan ibadah haji atau disebut juga sebagai rukun haji.

Enam rukun haji ini harus dilaksanakan tanpa kecuali.

Rukun haji ini tidak dapat ditinggalkan sebagiannya dan digantikan dengan dam.  

Berikut ini penjelasan dari seorang ulama bernama Sayyid Bakri Syatha Ad-Dimyathi dalam kitabnya yang berjudul I‘anatut Thalibin mengenai rukun haji:

قوله: ولا تجبر أي الأركان أي لا دخل للجبر فيها، وذلك لانعدام الماهية بانعدامها، فلو جبرت بالدم مع عدم فعلها للزم عليه وجود الماهية بدون أركانها، وهو محال بجيرمي

Artinya:

“Rukun-rukun atau bagian ini tidak dapat ditambal [substitusi atau kompensasi]. Maksudnya tidak masuk pada rukun-rukun itu penambalan karena tidak ada substansi haji tanpa pelaksanaan rukun-rukun tersebut.

Seandainya rukun itu dapat diganti dengan dam tanpa mengerjakan rukun tersebut, niscaya akan wujud suatu substansi (hakikat) tanpa rukun-rukunnya, dan hal itu mustahil.

Demikian penjelasan Al-Bujairimi.” (Sayyid Bakri Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr:], juz II, halaman 331).

Lantas, apa saja yang termasuk rukun haji? Simak selengkapnya.

1. Ihram

Ihram merupakan rukun pertama dalam ibadah haji.

Ihram adalah keadaan dimana seseorang telah membulatkan niatnya untuk berhaji.

Salah satu tanda pelaksanaan ihram adalah dengan mengenakan pakaian ihram, yang terbuat dari kain putih tanpa jahitan untuk laki-laki dan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam untuk perempuan.

Saat mengenakan ihram, jamaah haji harus mengucapkan niat haji berikut:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala

Artinya: "Saya berniat haji dengan berihram karena Allah Taala".

2. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang kedua.

Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji harus berkumpul di padang Arafah untuk berdiam diri sejak tergelincir matahari hingga terbenamnya.

Wukuf di Arafah merupakan puncak dari ibadah haji, di mana jamaah haji berdoa, bertobat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Wukuf di Arafah adalah momen yang sangat istimewa bagi setiap jamaah haji, karena pada saat itu diampuni dosa-dosa mereka dan dijawab doa-doa mereka.

Dalam hal ini, jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai menjelang subuh.

Melansir laman NU Online, Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Idhah fi Manasikil Hajji, menyatakan bahwa jamaah haji yang berada di Arafah pada rentang waktu wukuf yang telah ditentukan meski sejenak, dianggap sah wukufnya dan dianggap telah melaksanakan ibadah haji.

Adapun jamaah haji yang tidak berada di Arafah pada rentang waktu yang ditentukan, bila ia luput wukuf dan maka luput pula ibadah hajinya sehingga ia tetap berkewajiban haji pada tahun-tahun yang akan datang.

Baca Juga: Serba-serbi Haji: Niat, Syarat, Hukum, dan Hikmahnya

3. Thawaf

Thawaf adalah rukun haji yang ketiga.

Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji melakukan thawaf di sekitar Ka'bah sebanyak tujuh putaran.

Thawaf adalah ungkapan cinta dan penghormatan kepada Allah SWT, serta simbol kesatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah haji.

Jamaah haji sudah boleh melakukan tawaf ifadhah mulai dari tengah malam 10 Dzulhijjah.

Kalau sebelumnya, maka tawaf ifadhahnya tidak sah. 

Thawaf dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad, yang merupakan sudut Ka'bah yang dikenal sebagai Batu Hitam.

Dalam pelaksanaannya, jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah.

Berikut bacaan talbiyah yang telah disepakati ulama dan sesuai dengan riwayat populer dari Rasulullah SAW, dilansir dari laman resmi Muhammadiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni‘mata laka wal-mulk, la syarika lak

Artinya:

"Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.

Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu.

Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan [juga milik-Mu]."


4. Sai

Ibadah Haji (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibadah Haji (Orami Photo Stocks)

Sai adalah rukun haji yang keempat.

Setelah thawaf, jamaah haji melakukan sai, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

Dengan perhitungan jalan dari Shafa ke Marwah dihitung sekali dan jalan dari Marwah ke Shafa dihitung sekali.

Jalan pertama wajib dimulai dari Shafa ke Marwah. Jika sai dimulai dari Marwah ke Shafa, maka jalan pertama tidak dihitung.

Sai harus dilaksanakan dengan 7 kali dengan hitungan yang meyakinkan. Sai tidak boleh kurang dari 7 kali.

Sai dapat dilaksanakan dengan jalan kaki.

Namun bagi lansia dan mereka yang memiliki uzur, sai dapat dilaksanakan dengan bantuan kursi roda.

Jarak kedua bukit tersebut sekitar 450 meter.

Sai menggambarkan perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail.

Sai juga mengajarkan kesabaran, keteguhan hati, dan ketulusan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Baca Juga: 7 Syarat Wajib Haji yang Wajib Diketahui, Catat Moms!

5. Tahallul

Tahallul adalah rukun haji yang kelima.

Setelah selesai melakukan sai, jamaah haji memotong atau mencukur rambutnya sebagai tanda selesainya ibadah haji.

Tahallul menandakan pembebasan jamaah haji dari ihram dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan status yang telah disucikan.

Tahallul juga menjadi simbol pemulihan spiritual bagi jamaah haji setelah menyelesaikan ibadah haji.

6. Tertib

Tertib adalah rukun terakhir dalam ibadah haji.

Tertib berarti menjalankan setiap rukun haji dengan urutan yang benar dan tertib.

Baca Juga: 10+ Oleh-oleh Haji, Ada Air Zamzam, Kurma, hingga Sajadah

Jamaah haji harus memastikan bahwa mereka menjalankan setiap rukun haji secara berurutan dan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

Dengan menjalankan rukun haji dengan tertib, ibadah haji seseorang akan dianggap sah di mata Allah SWT.

  • https://lampung.nu.or.id/syiar/ini-rukun-rukun-haji-dan-tata-cara-pelaksanaannya-QkgSv
  • https://www.nu.or.id/syariah/6-rukun-haji-yang-tidak-boleh-ditinggalkan-oxLJR
  • https://muhammadiyah.or.id/2022/06/bacaan-talbiyah-dalam-haji-dan-umroh-yang-sesuai-sunah-rasulullah-saw/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.