Mengenal Sakit Kuning Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Pernahkan Moms mendengar istilah penyakit jaundice? Mungkin Moms akan lebih familiar dengan nama sakit kuning. Seperti namanya, penyakit ini menyebabkan beberapa bagian tubuh menjadi berwarna kuning, dari kulit, mata hingga mulut. Mengapa bayi baru lahir dapat menderita sakit kuning atau jaundice? Mari kita simak penjelasannya berikut!
Mengenal Sakit Kuning Pada Bayi
Ketika lahir Si Kecil mengandung banyak zat kimia, bilirubin salah satunya. Bilirubin ini memerlukan waktu beberapa hari untuk diuraikan oleh hati, dimana jika terjadi penumpukan bilirubin di dalam darah dan jaringan-jaringan tubuh lain makan akan menyebabkan sakit kulit tersebut.
Sejak dalam kandungan, janin telah memiliki bilirubin namun tubuh Moms dapat mengeluarkannya melalui plasenta. Setelah lahir, mereka tak dapat melakukannya dengan sempurna dikarenakan organ hati belum sepenuhnya berkembang. Dengan kata lain, pembuangan bilirubin yang seharusnya dilakukan saat buang air besar atau kecil menjadi terhambat.
Hal ini sebenarnya banyak terjadi, dimana rata-rata setelah 24 jam lahir bayi akan menguning dan kemudian memburuk selama 4 hari. Setelahnya kondisi akan kembali membaik sekitar pada waktu satu minggu setelah kelahiran.
Selain penumpukan bilirubin pada darah, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan jaundice atau sakit kuning. Di antaranya infeksi virus, pendarahan internal, kerusakan hati, kekurangan enzim, masalah sistem pencernaan hingga adanya ketidakcocokan rhesus dan golongan darah antara Moms dan bayi. Kondisi ini juga banyaknya menerang bayi yang lahir prematur atau yang sulit mengonsumsi ASI.
Baca Juga: Apa Penyebab Kaligata Pada Balita?
Mengatasi Sakit Kuning
Mengatasi jaundice atau sakit kuning sebenarnya kembali pada kadar bilirubin itu sendiri, jika kadarnya tak terlalu tinggi maka biasanya penyakit ini tanpa pengobatan apapun juga akan sembuh.
Dokter akan melakukan pemeriksaan melalui tekanan pada bagian dada bayi, bila daerah bekas tekanan berwarna kuning maka dapat dipastikan memang Si Kecil menderita sakit kuning. Tak perlu khawatir karena dokter akan terus melakukan pemantauan hingga kadarnya kembali normal.
Ada cara lain yang sebenarnya dapat ditempuh untuk mengatasinya, namun dokter jugalah yang akan memutuskan apakah langkah ini diperlukan atau tidak.
Tindakan yang bisa diambil adalah fototerapi, yaitu sebuah tindakan medis dengan cara meletakkan Si Kecil dalam sebuah kotak yang disinari cahaya ultraviolet. Metode ini akan membuat bilirubin pada jaringan kulit Si Kecil menjadi larut dalam air sehingga dapat dibuang melalui urine.
Pada umumnya juga, Si Kecil yang menderita sakit kuning disarankan untuk dijemur di bawah sinar matahari antara pukul 7-9. Namun, saat menjemurnya, jangan lupa untuk menutupi bagian matanya serta perhatikan kulitnya jangan sampai menjadi iritasi. Terakhir, teruslah memberikannya ASI sesering mungkin.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.