Siasat Sukses Menyusui
Setiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil sejak dini, misalnya dengan memberikan ASI yang begitu berharga. Namun tampaknya tidak semua ibu bisa beruntung memberikan ASI dengan lancar. Ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan bagi ibu untuk memberikan ASI dengan optimal. Kondisinya beragam, mulai dari masalah pelekatan, produksi ASI tidak mencukupi–yang biasanya paling banyak terjadi pada ibu dengan anak kembar–melahirkan dalam usia lanjut, hingga kasus ibu sama sekali tidak bisa memberikan ASI karena penyakit yang dideritanya. Tiga kiat berikut bisa dipertimbangkan jika Anda menemui kendala dalam menyusui.
Pembagian Tugas dengan Suami
Banyak para ibu baru yang harus melakukan banyak penyesuaian waktu tidur dengan waktu menyusui di tengah malam. Akibatnya apalagi kalau bukan kurang tidur, bukan?
Tips: Berbagi tugaslah dengan pasangan. Siapkan ASI perah dalam botol untuk diberikan kepada bayi oleh pasangan Anda saat sesi pemberian susu di malam hari. Anda bisa menggunakan Philips Avent 1 Bottle Natural untuk wadah penyimpanan ASI yang higienis dan berkualitas. Katakanlah misalnya jadwal pembagian tugas giliran Anda terakhir menyusui si Kecil sebelum tidur adalah jam 23.00, lalu giliran pasangan memberi ASI perah pada jam 02.00. Pada pukul 05.00 Anda bisa menyusui si Kecil lagi setelah tidur selama 6 jam tanpa terganggu. Atau aturlah jam menurut kebiasaan si kecil yang terbangun minta disusui, karena bisa saja si Kecil terbangun 2-3 kali setiap malam.
Kombinasi antara Menyusui dan Memerah ASI
Biasanya, semakin sering Anda menyusui, akan semakin banyak ASI yang diproduksi. Namun jika banyak kendala yang ditemui, mencukupi kebutuhan ASI bisa menjadi suatu tantangan besar. Sheela Geraghty, MD, direktur medis Cincinnati Children’s Center for Breastfeeding Medicine menyarankan agar Anda memompa payudara sebelum menyusui untuk meningkatkan persediaan ASI dan membuat persediaan ASI perah dalam botol. Philips Avent Manual Breast Pump akan membantu Anda untuk memompa ASI dengan teknologi terdepan hingga membuat Anda bisa tetap nyaman dan praktis.
Tips: Menyusui tentunya akan lebih efektif merangsang produksi ASI dibandingkan dengan memompa, jadi penting untuk melakukannya walaupun membutuhkan usaha lebih keras. Dr. Geraghty menyarankan Anda agar menyiapkan beberapa botol kecil untuk persediaan ASI perah. Lebih baik sediakan beberapa botol kecil ASI perah yang bisa dihabiskan anak, daripada menampungnya dalam botol lebih besar tapi ASI perah tersebut nantinya tersisa dan terbuang. Begitu bayi mengisap botol, susu yang tersisa harus dibuang. Jika Anda menyusuinya dengan botol, mulailah dengan ukuran dot terkecil seperti Pigeon Peristaltic Plus Nipple S untuk melatih bayi Anda agar terbiasa.
Manajemen ASI Perah
Banyak para ibu sering memutuskan untuk menyapih saat mereka kembali bekerja. Padahal ini juga bisa disiasati. Susui si Kecil sebelum Anda pergi ke kantor dan setelah Anda pulang. Untuk siang hari, bekali pengasuh anak dengan botol-botol berisi ASI perah untuk diberikan kepada si Kecil.
Tips: Jika Anda merasa payudara penuh dan nyeri saat di kantor, gunakan tangan atau pompa manual Pigeon Manual Breast Pump untuk memompa ASI, misalnya saat jam makan siang. Ini akan membuat tekanan pada payudara mereda. Jangan lupa bekali diri dengan pompa payudara, botol-botol atau kantung ASI perah dan cooler box untuk menyimpan hasil perahan ASI Anda jika di kantor tidak ada lemari es.
Tertarik, Mommies? Temukan koleksi lengkapnya di sini
Foto: shanghaimamas
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.