12 Imunisasi Lanjutan untuk Si Kecil, Jangan Terlewat Moms!
Moms, imunisasi sangat penting diberikan bagi bayi baru lahir hingga beranjak anak-anak. Biasanya imunisasi ini disebut dengan imunisasi lanjutan.
Seperti yang Moms ketahui, imunisasi tidak hanya diberikan satu kali saja, ada imunisasi lanjutan yang perlu diperoleh oleh Si Kecil. Pengulangan vaksin ini bertujuan agar sistem kekebalan tubuh terbentuk secara sempurna.
Jika Si Kecil tidak mendapatkan imunisasi lanjutan, maka risiko akan penularan penyakit masih tinggi, lho Moms!
Baca Juga: Jadwal Imunisasi Dasar untuk Anak 0-18 Tahun yang Lengkap dan Wajib Diberikan
Mengapa Harus Mendapatkan Imunisasi Lanjutan?
Nah, seperti yang sudah dipaparkan di atas, jika Si Kecil tidak mendapatkan imunisasi lanjutan, maka sistem kekebalan tubuh tidak sepenuhnya sempurna.
Sedangkan, imunisasi berfungsi untuk mencegah Si Kecil dari berbagai penyakit infeksi yang mungkin berisiko di masa pertumbuhannya.
Terlebih sistem kekebalan tubuh bayi memang dikenal belum sekuat tubuh orang dewasa, sehingga bayi termasuk ke dalam kelompok rentan akan penularan agen penyakit.
Imunisasi sendiri bekerja dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan atau virus mati ke dalam tubuh.
Ketika virus lemah dan mati tersebut masuk ke dalam tubuh, maka hal ini yang akan menjadi bekal bagi antibodi Si Kecil dalam melawan infeksi.
Baca Juga: Imunisasi BCG untuk Bayi: Usia Ideal, Efek Samping, dan Biayanya
Pada dasarnya banyak jenis vaksin yang harus selalu diulang dan tidak bisa jika hanya mendapatkan satu kali. Sebab, 1 kali saja tidak cukup untuk melawan agen penyakit.
Ketika Si Kecil mendapatkan suntikan pertama, seiring berjalannya waktu, respon imun akan menurun.
Maka, dengan Imunisasi lanjutan bisa membantu meningkatkan respon imun yang lebih baik sekaligus memberikan perlindungan tambahan bagi Si Kecil.
Hal ini pun senada dengan Dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
"Vaksinasi tidak hanya anak dapatkan satu kali, ada imunisasi lanjutan yang perlu anak terima. Beberapa vaksin memberi tingkat perlindungan yang rendah setelah satu kali pemberian," jelas Dr. Matheus.
Tentunya lebih baik mendapatkan vaksin daripada harus menghadapi penyakit, ya Moms!
Jenis Imunisasi Lanjutan yang Perlu Didapatkan
Berdasarkan jadwal imunisasi lanjutan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terbaru tahun 2020, berikut imunisasi lanjutan untuk anak.
1. DPT
Imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi ini anak dapatkan sebanyak 5 kali dengan jadwal seperti berikut:
- Usia 2 bulan atau paling cepat pada usia 6 minggu
- Usia 4 bulan
- Usia 6 bulan
- Usia 18 bulan
- Usia 5 tahun
Setelah itu, anak mendapatkan vaksin Td atau Tdap pada usia 10-12 tahun sebagai booster untuk melindungi anak dari tetanus dan difteri. Selanjutnya, imunisasi booster anak ulangi setiap 10 tahun.
Baca Juga: Kenali Vaksin DPT yang Mampu Mencegah Tetanus pada Anak
2. Hepatitis B (HB)
Imunisasi ini Si Kecil harus menerimanya sebanyak 3 kali untuk mencegah anak dari penyakit hepatitis B dengan rincian berikut:
- Kurang dari 24 jam jam setelah Si Kecil lahir
- Bayi berusia 1-2 bulan
- Bayi usia 6-18 bulan
- Jika vaksin hepatitis B bersamaan dengan DPT, pemberian imunisasi ini bisa bayi dapatkan saat berusia usia 2, 3, dan 4 bulan.
3. Polio
Vaksin polio berfungsi untuk mencegah penyakit polio pada anak yang pemberiannya sebanyak 4 kali. Pemberian pertama vaksin polio segera setelah bayi lahir.
Setelah itu, vaksin kedua, ketiga, dan keempat saat bayi usia 2, 3, dan 4 bulan. Pada usia 18 bulan, imunisasi polio lanjutan bisa Si Kecil dapatkan untuk mendapat kekebalan tubuh yang sempurna dari penyakit polio.
Baca Juga: Imunisasi IPV: Jenis, Aturan, Manfaat, dan Efek Sampingnya
4. Pneumokokus (PCV)
Vaksin PCV untuk melindungi Si Kecil dari bakteri penyebab meningitis dan pneumonia. Pemberian vaksin PCV sebanyak 4 kali sesuai kelompok usia.
Pada anak usia kurang dari 1 tahun, pemberian PCV setiap 2 bulan, seperti pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian keempat vaksin PCV ini pada bayi usia 12 sampai 15 bulan.
5. Campak
Vaksin campak tentunya untuk mencegah penyakit campak dan pemberian pertama kali pada bayi usia 9 bulan.
Setelah itu, imunisasi campak lanjutan pada usia 18 bulan dan pemberian ketiga pada usia 6-7 tahun atau saat Si Kecil baru masuk sekolah.
Vaksin campak kedua tidak perlu diberikan jika Si Kecil sudah mendapatkan vaksin MMR.
6. MMR
Imunisasi lanjutan lainnya adalah vaksin MMR membantu untuk mencegah Si Kecil mengalami penyakit mumps (gondong), measles (campak), dan rubella (campak jerman).
Jika anak sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, pemberian vaksin MMR diberikan saat anak berusia 15 bulan (minimal jarak pemberian 6 bulan dari vaksin campak).
Pemberian imunisasi MMR lanjutan saat anak berusia 5 tahun.
7. Rotavirus
Imunisasi rotavirus berfungsi untuk mencegah Si Kecil terkena penyakit infeksi karena rotavirus, seperti sakit diare.
Vaksin rotavirus monovalen terdiri dari 1 jenis virus dengan pemberian 2 kali, yaitu pada usia bayi 6-14 minggu dan setelah 4 minggu dari pemberian pertama.
Sementara itu, vaksin rotavirus pentavalen yang terdiri dari beberapa jenis virus dengan pemberian 3 kali, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
8. Varisela
Vaksin ini untuk mencegah penyakit cacar air, Si Kecil perlu mendapatkan vaksin varisela sesuai jadwal dari IDAI yaitu setelah berusia 1 tahun.
Berdasarkan catatan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin varisela bisa memberikan perlindungan sebesar 90-97 persen selama 7-10 tahun.
Jika Si Kecil pernah mendapatkan vaksin varisela, kemungkinan terkena cacar air semakin kecil. Jika terinfeksi, Si Kecil hanya merasakan gejala ringan yang tidak mengganggu.
Baca Juga: Perbedaan Flu Singapura dan Cacar, Jangan Sampai Salah!
9. Hepatitis A
Imunisasi lanjutan yang perlu Si Kecil dapatkan adalah hepatitis A untuk mencegah infeksi virus hepatitis lewat makanan dan feses penderitanya.
Si Kecil harus menerima imunisasi hepatitis A sebanyak 2 kali dengan jeda 6 sampai 12 bulan setelah suntikan pertama.
Pemberian pertama kali adalah saat Si Kecil berusia 2 tahun dan imunisasi lanjutan 6 sampai 12 bulan kemudian.
10. Influenza
Vaksin influenza bisa Si Kecil dapatkan saat berusia 6 bulan dan pemberiannya bisa kapan saja, tidak ada jadwal pasti.
Hal yang terpenting, Si Kecil sudah berusia 6 bulan. Imunisasi influenza lanjutan bisa diberikan setiap satu tahun sekali.
Meski flu adalah penyakit umum, imunisasi flu bisa mencegah anak terkena penyakit meski cuaca sedang tidak menentu.
11. Tifoid
Imunisasi lanjutan tifoid berfungsi untuk mencegah infeksi bakteri salmonella typhii, yakni penyebab penyakit tifus.
Si Kecil akan menerima vaksin tifoid pertama kali saat anak berusia 2 tahun. Imunisasi tifoid lanjutan bisa didapatkan setiap 3 tahun sekali.
Imunisasi ini bisa melindungi Si Kecil dari tifus sekitar 50-80 persen. Namun Moms dan Dads tetap harus menjaga pola makan Si Kecil agar tidak tertular penyakit ini.
Baca Juga: 13 Cara Alami Mengatasi Cacar Air pada Anak
12. Japanese encephalitis (JE)
Penularan penyakit lewat nyamuk tidak hanya pada demam berdarah, lho Moms! Tetapi juga penyakit japanese encephalitis (JE).
Seperti namanya, penyakit ini pertama kali hadir di Jepang pada tahun 1871 dengan sebutan summer encephalitis.
Imunisasi JE bisa Si Kecil dapatkan saat berusia 12 bulan. Sementara itu, imunisasi JE lanjutan pada rentang waktu 1-2 tahun berikutnya.
Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Imunisasi Lanjutan?
Sebelum memberikan imunisasi lanjutan pada Si Kecil, ada beberapa hal penting yang perlu Moms perhatikan untuk memastikan vaksinasi berjalan dengan aman dan efektif, yaitu:
1. Kondisi Kesehatan Anak
Pastikan anak dalam keadaan sehat sebelum menerima imunisasi. Jika anak sedang sakit atau memiliki gejala infeksi, seperti demam, sebaiknya imunisasi ditunda hingga kondisinya membaik.
2. Riwayat Alergi atau Efek Samping
Beritahukan dokter jika anak memiliki riwayat alergi terhadap vaksin atau bahan tertentu. Ini penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dan menentukan jenis vaksin yang tepat.
3. Usia yang Tepat
Imunisasi lanjutan diberikan pada usia tertentu sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan. Pastikan Moms mengikuti jadwal yang telah ditentukan untuk mendapatkan manfaat vaksin secara maksimal.
4. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum melakukan imunisasi lanjutan, pastikan Moms berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai vaksin yang akan diberikan dan memastikan bahwa anak siap untuk menerima vaksin tersebut.
5. Kondisi Gigi dan Mulut
Untuk beberapa vaksin yang diberikan melalui mulut, pastikan anak tidak sedang mengalami gangguan mulut atau pencernaan yang dapat mempengaruhi penyerapan vaksin.
Manfaat Imunisasi Lanjutan
Imunisasi lanjutan adalah langkah penting untuk melindungi anak dari penyakit serius setelah imunisasi dasar.
Dengan memberikan vaksin tambahan, Moms dapat memastikan bahwa kekebalan tubuh Si Kecil terus terjaga seiring bertambahnya usia, melindungi mereka dari penyakit menular yang berbahaya.
Berikut ini beberapa manfaatnya:
1. Meningkatkan Perlindungan Anak
Imunisasi lanjutan memberikan perlindungan lebih terhadap penyakit tertentu yang mungkin tidak tercakup oleh imunisasi dasar. Dengan vaksin tambahan, kekebalan tubuh anak dapat dipertahankan lebih lama.
2. Pencegahan Penyakit Menular
Beberapa penyakit berbahaya, seperti campak, tetanus, atau meningitis, masih dapat menyerang anak setelah imunisasi dasar.
Imunisasi lanjutan membantu mencegah infeksi penyakit menular yang lebih kompleks dan berisiko tinggi.
3. Meningkatkan Imunitas Jangka Panjang
Imunisasi lanjutan mendukung penguatan sistem kekebalan tubuh anak, menjaga agar mereka tetap terlindungi dari penyakit saat mereka tumbuh dan berkembang hingga usia dewasa.
4. Melindungi Komunitas (Herd Immunity)
Dengan melakukan imunisasi lanjutan, tidak hanya anak yang dilindungi, tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok, yang melindungi orang-orang yang tidak bisa divaksinasi, seperti bayi di bawah usia vaksin atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
5. Mencegah Komplikasi Serius
Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi lanjutan bisa menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Dengan vaksinasi lanjutan, Moms dapat melindungi Si Kecil dari risiko tersebut.
Bagaimana Jika Terlambat 2 Tahun dalam Imunisasi Lanjutan?
Melansir dari Healthline, melewatkan vaksin tidak berdampak buruk terhadap Si Kecil. Namun akan berdampak buruk jika menghentikan vaksin sepenuhnya.
Termasuk jika tidak mendapatkan vaksin sama sekali akan berdampak bahaya pada kesehatan Si Kecil. Menurut WHO, bahwa imunisasi bisa mencegah kurang lebih 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.
Kemudian, menurut Dr. Matheus, apabila anak terlewat vaksinasi hingga 2 tahun lamanya, Si Kecil tidak perlu mengulang vaksin.
Moms bisa segera membawa Si Kecil untuk mendapatkan dosis vaksin yang tertinggal. Beri jeda kurang lebih 1 bulan antar vaksin untuk mengejar ketertinggalan, ya Moms!
Itu dia informasi seputar imunisasi lanjutan yang perlu diberikan seiring Si Kecil berkembang. Dengan memberikan vaksin rutin dan lengkap, Si Kecil bisa terhindar dari penyakit.
Meskipun tidak sepenuhnya terhindar dari penyakit, setidaknya tubuh Si Kecil bisa mengurangi gejala yang parah.
- https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
- https://www.healthline.com/health/vaccinations#if-we-stopped
- https://www.cdc.gov/chickenpox/index.html#:~:text=Chickenpox%20is%20very%20contagious.,people%20with%20weakened%20immune%20systems.
- https://www.who.int/features/factfiles/immunization/facts/en/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.