08 Februari 2024

Fungsi 12 Saraf Kranial di Otak yang Mengatur Panca Indra

Tidak hanya mengatur penglihatan, pendengaran, serta penciuman, tapi juga ekspresi

Saraf kranial merupakan salah satu bagian yang penting pada bagian sistem saraf pada otak.

Seperti yang semua orang ketahui, otak adalah salah satu organ vital pada manusia.

Maka dari itu, sangat penting untuk tahu selengkapnya tentang saraf kranial dan berbagai bagian dari saraf tersebut beserta fungsinya.

Untuk lebih lengkapnya, simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Mengenal Anatomi Organ Reproduksi Pria Bagian Luar dan Dalam

Apa Itu Saraf Kranial?

Saraf Kranial
Foto: Saraf Kranial (medicalnewstoday.com)

Menurut studi tahun 2019 di jurnal Insights into Imaging, tubuh manusia memiliki 12 saraf kranial yang mengontrol fungsi motorik dan sensorik di bagian kepala serta leher.

Anatomi saraf kranial sangat kompleks, dan disfungsinya dapat disebabkan tumor, infeksi, atau cedera traumatis.

Untuk mendapatkan gambaran pencitraan lengkap mengenai saraf kranial dapat menggunakan prosedur Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography (CT)

Bagian otak ini terdiri dari 12 saraf yang memiliki nama sesuai fungsi dan strukturnya.

Saraf ini dapat membantu seseorang untuk mengecap rasa, mencium, mendengar, melihat dan kemampuan lainnya.

Bahkan, saraf ini dapat membantu seseorang untuk membuat ekspresi wajah, mengedipkan mata, hingga menggerakkan lidah.

Baca Juga: Fakta-Fakta Anencephaly, Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala yang Utuh

Mengenal 12 Saraf Kranial dan Fungsinya

Setiap bagian dari saraf kranial memiliki angka Romawi antara I hingga XII. Hal ini berdasarkan lokasi saraf tersebut yang terletak dari depan ke bagian belakang otak.

Untuk fungsinya, saraf ini mengatur fungsi sensorik dan motorik. Saraf sensorik berhubungan dengan indra, seperti penciuman, pendengaran, dan sentuhan.

Lalu, saraf motorik berguna mengontrol gerakan dan fungsi otot atau kelenjar.

Berikut ini 12 bagian dari saraf kranial dan fungsinya yang perlu diketahui seperti dilansir dari Cleveland Clinic.

1. Saraf Penciuman (I)

Bagian saraf kranial yang pertama adalah saraf penciuman. Saraf ini dapat mengirimkan informasi sensorik ke otak berhubungan dengan bau yang masuk ke hidung.

Saat menghirup molekul aromatik, bau tersebut masuk ke epitel penciuman. Hal ini merangsang reseptor yang menghasilkan impuls saraf pada bagian penciuman.

Lalu, sinyal dikirim ke otak yang berhubungan dengan memori dan pengenalan bau.

2. Saraf Optik (II)

Saraf kranial yang berhubungan dengan penglihatan adalah saraf optik. Cahaya masuk ke mata dan bersentuhan dengan reseptor.

Informasi yang diterima reseptor itu ditransmisikan dari retina ke saraf optik.

Setelah itu, impuls dari saraf tersebut mencapai korteks visual, yang mampu memproses informasi terkait penglihatan. Korteks visual sendiri terletak di bagian belakang otak.

Baca Juga: 12 Arti Kedutan Bibir Kanan Bawah Menurut Medis, Bisa Jadi Tanda Gangguan Saraf, Lho!

3. Saraf Okulomotor (III)

Saraf okulomotor juga termasuk saraf kranial yang membantu untuk mengontrol gerakan otot mata.

Saraf ini berada pada bagian depan di otak tengah dan merupakan bagian dari batang otak.

Bagian ini memiliki 2 fungsi motorik berbeda, seperti fungsi otot dan respon dari pupil.

Berikut penjelasan tentang fungsinya:

  • Fungsi otot: Saraf okulomotor memberikan fungsi motorik pada empat dari enam otot di sekitar mata. Otot-otot ini mampu membantu mata untuk bergerak serta fokus pada objek yang dilihat.
  • Respon pupil: Bagian ini dapat membantu untuk mengontrol ukuran pupil yang merespons cahaya.

4. Saraf Troklearis (IV)

Saraf Troklearis
Foto: Saraf Troklearis (nerslicious.com)

Saraf ini mengontrol otot oblik superior yang berfungsi untuk menggerakkan mata. Sama seperti saraf okulomotor, saraf troklearis berasal dari otak tengah, tetapi bagian belakang.

Dengan adanya otot ini, kekuatan pada otot oblik tersebut dapat membuat mata mampu melihat sesuai ke arah yang diinginkan.

5. Saraf Trigeminal (V)

Saraf trigeminal merupakan saraf kranial terbesar dibandingkan yang lainnya. Saraf ini memiliki fungsi sensorik dan motorik.

Fungsi motoriknya dapat membantu untuk mengunyah dan mengatupkan gigi.

Saraf ini memiliki 3 bagian pengaturan, yaitu:

  • Oftalmik: Untuk memberikan sensasi pada berbagai bagian mata, termasuk kornea, mukosa di hidung, kelopak mata, hingga dahi.
  • Rahang atas: Bagian ini dapat mengkomunikasikan informasi sensorik di bagian tengah wajah, seperti pipi, bibir atas, gigi atas, kelopak mata bawah, serta rongga hidung.
  • Mandibula: Bagian ini dapat memberikan sensasi di sepertiga bagian bawah wajah, lidah, dan gigi bawah.

Gangguan paling umum yang rentan terjadi pada saraf trigeminal adalah neuralgia trigeminal.

Masalah ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan tic fasialis pada wajah.

Tic fasialis adalah gerakan tiba-tiba yang berulang dan terjadi pada bagian wajah, leher dan kepala.

Baca Juga: 4 Tahapan Perkembangan Motorik Anak SD, Catat!


6. Saraf Abducens (VI)

Saraf abducens merupakan bagian dari saraf kranial yang mengontrol otot rektus lateral.

Rektus lateral merupakan bagian dari otot ekstraokular atau otot utama penggerak bola mata.

Otot ini terlibat dalam gerakan mata ke luar, seperti saat melihat ke samping.

Saraf abducens dimulai pada pons batang otak, lalu memasuki area yang disebut kanal Dorello dan berjalan melalui sinus kavernosus, akhirnya pada otot rektus lateral di dalam orbit tulang.

7. Saraf Wajah (VII)

Bagian dari saraf kranial ini terdiri dari 4 inti yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:

  • Gerakan otot untuk menghasilkan ekspresi wajah.
  • Pergerakan kelenjar lakrimal, submaxillary, dan submandibular.
  • Sensasi pada telinga luar.
  • Sensasi terkait rasa.

Salah satu gangguan umum yang terjadi pada saraf wajah adalah Bell's Palsy.

Gangguan ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah dan bahkan kehilangan sensasi perasaan.

8. Saraf Vestibulokoklearis (VIII)

Saraf ini terlibat dengan pendengaran dan keseimbangan seseorang.

Ada 2 komponen fungsi dari saraf ini, yaitu:

  • Dapat membantu tubuh merasakan perubahan posisi kepala sehubungan dengan gravitasi untuk menjaga keseimbangan.
  • Saraf koklea pada bagian ini dapat membantu pendengaran. Sel rambut di telinga akan bergetar sebagai respons terhadap suara dan menentukan frekuensi dan besaran suara.

Baca Juga: Fungsi Pons pada Otak: Mengatur Ekspresi hingga Keseimbangan Tubuh

9. Saraf Glosofaringeal (IX)

Saraf Glosofaringeal
Foto: Saraf Glosofaringeal (mediaperawat.id)

Saraf kranial ini memiliki fungsi terkait indra perasa dan kemampuan menelan.

Beberapa fungsi motorik dan sensorik dari saraf ini, termasuk:

  • Mengirimkan informasi sensorik dari sinus, bagian belakang tenggorokan, bagian telinga dalam dan bagian belakang lidah.
  • Memberikan rasa pada bagian belakang lidah.
  • Merangsang gerakan dari otot di belakang tenggorokan (stylopharyngeus).

Saraf ini terletak di bagian batang otak yang disebut dengan medula oblongata. Bagian ini juga meluas ke daerah leher dan juga tenggorokan.

10. Saraf Vagus (X)

Bagian saraf kranial ini memiliki fungsi sensorik dan motorik, seperti:

  • Mengomunikasikan informasi sensasi dari saluran telinga dan bagian tenggorokan.
  • Mengirimkan informasi sensorik dari organ-organ di dada dan batang tubuh, seperti jantung dan usus.
  • Memungkinkan kontrol motorik otot di tenggorokan.
  • Merangsang otot-otot organ di dada dan batang tubuh, termasuk yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan (peristaltik).
  • Memberikan rasa dekat akar lidah.

Dari semua saraf kranial, saraf vagus adalah bagian yang memiliki jalur terpanjang.

Saraf ini memanjang dari kepala di bagian batang otak yang disebut medula hingga ke perut.

Baca Juga: 8 Makanan Pantangan Rematik yang Harus Dihindari, Catat!

11. Saraf Aksesori (XI)

Bagian saraf kranial ini mampu mengontrol otot-otot di leher. Otot-otot ini mampu memutar, melenturkan, dan memperpanjang leher serta bahu.

Saraf ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tulang belakang dan tengkorak.

Kedua bagian tersebut bersinggungan sebentar sebelum bagian saraf tulang belakang bergerak untuk memasok otot-otot leher, sementara bagian kranial mengikuti saraf vagus.

12. Saraf Hipoglosus (XII)

Saraf kranial yang terakhir ini berguna untuk pergerakan sebagian besar otot di lidah. Bagian ini dimulai dari medula oblongata dan bergerak turun ke rahang hingga mencapai lidah.

Jika saraf ini terganggu, kelumpuhan lidah dapat terjadi dan paling sering terjadi di satu sisi.

Baca Juga: 11+ Penyebab Mual Setelah Makan, Bukan Hanya karena GERD!

Itulah fungsi dari saraf kranial, bagian vital dalam otak kita.

Dengan mengetahuinya, kita tentu akan semakin menjaga kesehatan otak dan seluruh tubuh kita agar saraf tersebut dapat terus berfungsi dengan baik.

  • https://www.healthline.com/health/12-cranial-nerves#xii-hypoglossal-nerve
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326621#hypoglossal
  • https://my.clevelandclinic.org/health/body/21998-cranial-nerves
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6420596/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.