26 September 2022

Cara Mengatasi Diare yang Bisa Dilakukan, Alami hingga Minum Obat!

Sebaiknya hindari makanan tinggi gula, ya, Moms!

Diare adalah salah satu penyakit paling umum yang bisa terjadi pada semua kelompok umur. Penting sekali mengetahui bagaimana cara mengatasi diare.

Penyebab diare termasuk infeksi virus dan bakteri, serta parasit, gangguan usus atau penyakit (seperti sindrom iritasi usus besar), reaksi terhadap obat-obatan, dan intoleransi makanan.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Ketika Si Kecil Mengalami Konstipasi

Cara Mengatasi Diare secara Alami

Wanita Mengalami Diare
Foto: Wanita Mengalami Diare (Healthline.com)

Gejala utama diare adalah tinja berair dan cair.

Selain itu, gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, kembung, urgensi buang air besar, dan dehidrasi.

Berikut ini cara mengatasi diare secara alami yang bisa dilakukan:

1. Minum Banyak Air Putih

Minum banyak air putih sangat penting ketika mengalami diare.

Dehidrasi akibat diare dapat berakibat fatal pada anak kecil dan dewasa.

Gunakan cairan hidrasi oral tanpa resep seperti Oralit untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Studi dari Journal of Parenteral and Enteral Nutrition menunjukkan, untuk orang dewasa dengan gejala diare ringan, minuman elektrolit juga efektif sebagai cara mengatasi diare alami.

2. Konsumsi Probiotik

Probiotik adalah sumber bakteri "baik" yang bekerja di saluran usus untuk menciptakan lingkungan usus yang sehat.

Pada dasarnya, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang ada dalam makanan tertentu, seperti:

Bakteri baik yang hidup di dalam usus diperlukan untuk fungsi normal sistem pencernaan.

Mereka memainkan peran penting dalam melindungi usus terhadap infeksi.

Konsumsi probiotik dapat membantu mengatasi diare dengan mengembalikan keseimbangan bakteri dalam usus.

Studi 2010 dalam jurnal Cochrane Library yang meninjau terhadap 63 studi tentang probiotik dengan lebih dari 8.000 peserta, menemukan, probiotik dapat mempersingkat durasi pemulihan diare.

Probiotik juga aman dikonsumsi, tanpa efek samping utama.

3. Konsumsi Makanan yang Memulihkan Diare

Saat mengalami diare, disarankan mengonsumsi makanan dalam porsi yang kecil tetapi sering.

Orang dewasa, bayi, balita, dan anak-anak yang mengalami diare harus mengikuti pola makan "BRAT" yaitu pisang (banana), nasi (rice), saus apel (apple sauce), dan roti bakar (toast).

"Diet BRAT (diet diare) adalah kombinasi makanan yang dikonsumsi untuk mengobati diare.

Jika diare disertai mual, isap es batu sampai mual berhenti sebagai cara mengatasi diare," jelas Dr. John.

Namun, penting untuk dicatat bahwa diet BRAT sangat ketat dan tidak memberikan nutrisi seimbang.

Moms bisa mengikuti diet ini sampai merasa lebih baik dan dilakukan tidak lebih dari 2 hari.

Baca Juga: Moms, Berikan 5 Makanan Ini Untuk Meringankan Konstipasi Pada Bayi

4. Menghindari Makanan Tertentu

Konsumsi Makanan Berlemak
Foto: Konsumsi Makanan Berlemak (livescience.com)

Seseorang yang sedang mengalami diare harus menghindari mengonsumsi makanan berminyak.

Ini karena makanan berminyak dapat mengiritasi atau menekan saluran pencernaan.

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi saat diare, yaitu:

Beberapa dokter merekomendasikan untuk menghindari produk susu, karena memperburuk diare pada beberapa orang, terutama mereka dengan kondisi intoleransi laktosa.

5. Makan Pisang Hijau

Secara tradisional, pisang hijau telah digunakan untuk mengobati berbagai gangguan pencernaan.

Studi dalam U.S. National Library of Medicine menunjukkan, pisang hijau dapat digunakan untuk pengobatan diare klinis dan di rumah.

Lebih banyak penelitian dapat membantu memahami peran pisang hijau dalam mengobati diare dan membangun kemanjurannya.

6. Coba Asupan Cuka Apel

Cuka apel memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri.

Namun, ini adalah pengobatan anekdot yang efeknya belum ditetapkan oleh studi klinis.

Cara menggunakannya dengan mengencerkan 1 sendok teh cuka sari apel ke dalam segelas air dan konsumsi dua kali sehari sampai kondisinya teratasi.

7. Hindari Olahraga Terlalu Berat

Kelelahan Berolahraga
Foto: Kelelahan Berolahraga (avogel.co.uk)

Olahraga terlalu berat bisa membuat kita semakin mengalami dehidrasi.

“Ini bukan waktu untuk memulai berolahraga,” kata Sean Drake, internis umum di Henry Ford Health System di Sterling Heights, Michigan.

Menurutnya, tubuh kita butuh istirahat.

Moms tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Namun, usahakan jangan mengeluarkan banyak kalori ekstra yang bisa memperparah dehidrasi.

Hindari makanan berserat tinggi yang menghasilkan gas seperti kacang-kacangan dan buah-buahan sebelum lari dan minum banyak cairan selama lari jika rentan terkena diare.

Baca Juga: Lactulax, Obat Pencahar untuk Atasi Sembelit atau Konstipasi yang Kronis

8. Minum Teh

Beberapa orang mengatakan teh chamomile sebagai obat sederhana untuk diare, tetapi buktinya tidak terlalu jelas.

Disebutkan, kombinasi ekstrak bunga chamomile, myrrh (getah pohon), dan arang kopi membantu mengatasi diare akut.

Teh serai, di sisi lain, mungkin memang bermanfaat untuk penyakit perut.

Bahan ini bisa menenangkan naluri.

Itu tidak selalu mempengaruhi diare, tapi bisa membantu mengatasi kram perut.

9. Konsumsi Jahe

Orang-orang telah beralih ke jahe selama ribuan tahun sebagai obat untuk semua jenis masalah perut, tetapi mungkin lebih efektif dalam mengobati daripada diare.

Ini biasanya digunakan dalam bentuk makanan, teh, dan suplemen untuk meringankan mabuk perjalanan, mual terkait kehamilan, dan mual setelah operasi atau kemoterapi.

Jahe adalah obat yang baik jika kita sakit perut, tetapi mungkin tidak akan banyak membantu diare.

Beberapa orang menemukan bahwa jahe dapat menyebabkan diare dan masalah pencernaan lainnya seperti gas atau perut mulas.

Tanyakan kepada dokter tentang penggunaan jahe jika menggunakan pengencer darah.

Ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat atau suplemen yang baru.

10. Asupan Larutan Rehidrasi Oral

Minum larutan rehidrasi oral membantu meredakan diare.

Ini adalah campuran garam, air, dan glukosa yang menyeimbangkan kembali kadar natrium dan air tubuh, sehingga meningkatkan fungsi pencernaan.

Cara menggunakannya dengan mencampur ½ sendok teh garam dan 6 sendok teh gula dalam 1 L air.

Baca Juga: Konstipasi pada Anak: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Anak Susah BAB

Cara Mengatasi Diare dengan Obat

Cara Mengatasi Diare -2
Foto: Cara Mengatasi Diare -2 (empr.com)

Diare bisa menjadi tidak nyaman dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Namun, sebagian besar diare bersifat jangka pendek, meski beberapa dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu.

Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi diare dengan cepat.

1. Obat Anti Diare

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), solusi mudah yang umum untuk mengurangi diare akut adalah menggunakan obat bebas (OTC), seperti:

  • Loperamide (Imodium): Obat ini memperlambat pencernaan, sehingga tubuh dapat menarik lebih banyak air dari usus. Ini membantu mengencangkan tinja dan mengurangi frekuensi buang air besar.
  • Bismut subsalisilat (Pepto-Bismol): Obat ini membantu melapisi dan membunuh beberapa bakteri penyebab diare yang mungkin dimiliki seseorang di ususnya.

Obat-obatan ini tidak cocok untuk orang yang kondisi diarenya disertai dengan gejala berikut:

  • Demam
  • Ada tanda-tanda infeksi
  • Tinja berdarah

2. Antibiotik

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu menghilangkan infeksi bakteri pada saluran gastrointestinal (GI).

Orang dapat tertular bakteri berbahaya sebagai akibat dari makan makanan yang terkontaminasi atau minum air yang terkontaminasi.

Bakteri yang biasanya menyebabkan diare antara lain:

3. Suplemen

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders , daftar suplemen berikut ini dapat membantu meringankan gejalanya dan dapat menjadi cara mengatasi diare dengan cepat:

  • Psyllium
  • Pektin
  • Kulit akar Blackberry
  • Probiotik

Psyllium, pektin, dan kandungan kulit akar Blackberry membantu memperlambat sistem pencernaan, mengurangi frekuensi dan keinginan untuk buang air besar.

Probiotik membantu mengurangi durasi diare pada anak.

Namun, orang yang mengonsumsi antibiotik harus menyelesaikan waktunya menghabiskan antibiotik sebelum mengonsumsi probiotik.

Baca Juga: Susah Buang Air Besar Bukan Hanya Karena Kurang Serat Lho, Kenali Penyebab Lainnya

Kapan Harus ke Dokter?

Cara Mengatasi Diare -3
Foto: Cara Mengatasi Diare -3 (healthily.com)

NIDDK mendefinisikan diare sebagai buang air besar encer selama tiga kali atau lebih per hari.

Berdasarkan durasinya, dikategorikan diare ke dalam tiga jenis berikut:

  • Akut: Diare yang biasanya berlangsung 1-2 hari dan hilang dengan sendirinya. Jenis ini adalah yang paling umum.
  • Persisten: Diare yang berlangsung antara 2-4 minggu.
  • Kronis: Diare yang berlangsung minimal 4 minggu. Gejalanya mungkin persisten, atau mungkin datang dan pergi.

NIDDK juga merekomendasikan agar orang dewasa menemui dokter jika diare berlangsung lebih dari 2 hari.

Anak-anak harus menemui dokter jika diare yang dirasakan berlangsung selama 24 jam atau lebih.

Orang dewasa juga harus menemui dokter jika mengalami enam atau lebih diare dalam waktu 24 jam.

Mereka juga harus menemui dokter jika diare yang dirasakan disertai dengan salah satu dari beberapa hal berikut ini:

Bayi harus menemui dokter jika mereka mengalami diare yang berlangsung 24 jam atau lebih, atau jika mengalami salah satu dari gejala berikut:

Orang dewasa dan anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah atau kondisi medis yang mendasarinya harus segera menemui dokter jika mereka mengalami diare.

Itulah beberapa cara mengatasi diare yang mudah dilakukan.

Jika diare masih berlangsung lebih dari dua hari, segera periksakan ke dokter ya, Moms.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16931613
  • https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD003048.pub3/full
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20831671/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-stop-diarrhea-fast
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/diarrhea/treatment
  • https://iffgd.org/gi-disorders/diarrhea/nutrition-strategies/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.