Senam SKJ: Pengertian, Sejarah, dan Tahapan Gerakannya

Menjadi salah satu cara olahraga yang menyenangkan
Senam SKJ: Pengertian, Sejarah, dan Tahapan Gerakannya

Foto: freepik.com

Olahraga yang menjadi pelopor untuk masyarakat Indonesia tetap sehat dan bugar adalah senam SKJ.

Senam SKJ atau Senam Kesegaran Jasmani sering kali dilakukan di sekolah-sekolah, hingga perkantoran.

Walaupun SKJ termasuk olahraga yang cukup jadul, tetapi olahraga ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan setiap kalangan masyarakat.

"Manfaat senam SKJ untuk kesehatan fisik, membuat badan bergerak aktif dengan gerakan yang sederhana dan juga dapat membantu membakar kalori," ujar Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sumatera Barat, melansir dari laman Kemenpora.

Ingin tahu informasi lebih lanjut seputar senam SKJ? Simak penjelasannya, yuk Moms!

Baca Juga: 3 Teknik Dasar Bulu Tangkis dan Penjelasan Rincinya: Teknik Memegang Raket, Footwork, dan Memukul

Pengertian SKJ

Pengertian SKJ (Freepik.com/@senivpetro)
Foto: Pengertian SKJ (Freepik.com/@senivpetro)

Secara umum, pengertian kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan ringan dan mudah tanpa merasa kelelahan yang berarti.

Makin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, maka semakin bagus pula kemampuan kerja fisiknya.

Kesegaran jasmani adalah kunci kesehatan dan ketahanan tubuh.

Oleh karena itu, beberapa orang rutin melakukan berbagai latihan dan kegiatan fisik, seperti berolahraga.

Tubuh akan menjadi lebih fit dan tidak mudah terjangkit berbagai penyakit.

Selain kondisi kesehatan yang stabil, latihan kesegaran jasmani juga akan membuat tubuh terasa lebih segar ketika beraktivitas.

Jadi, makin sering berolahraga justru membuat tubuh menjadi tidak mudah lelah.

Melansir dari buku Penjasorkes Keterampilan Olahraga dengan Permainan oleh Samsul Azhar, Senam Kesegaran Jasmani atau yang disingkat dengan SKJ merupakan senam massal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia dan diiringi oleh lagu yang berirama.

SKJ biasa dilakukan oleh sekelompok peserta dalam jumlah banyak, dan sering kali diadakan di hari-hari tertentu, seperti hari Minggu atau Jumat pagi.

Ini merupakan rangkaian gerakan senam yang disusun secara sistematis dan bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani.

Olahraga ini sangat baik dalam meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, serta merilekskan otot-otot tubuh yang tegang.

Ini sangat baik dilakukan sebelum memulai aktivitas rutin setiap hari, agar dapat lebih bersemangat belajar atau bekerja.

Baca Juga: Olahraga Golf: Definisi, Sejarah, Cara Bermain, dan Istilah Pukulan dalam Golf

Sejarah Senam SKJ

Sejarah Senam SKJ (Freepik.com/@freepik)
Foto: Sejarah Senam SKJ (Freepik.com/@freepik)

Salah satu upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru adalah pembangunan sumber daya manusia.

Untuk itu, pemerintah melakukan tindakan dengan memperbaiki pelayanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan melalui gerakan wajib belajar 6 tahun, meningkatkan gizi keluarga, serta mengajak masyarakat untuk gemar berolahraga.

Pada era tahun 80-an, pemerintah dengan giat mengkampanyekan slogan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Sebagai implementasi dari keseriusan untuk membangkitkan semangat berolahraga di seluruh tanah, maka diadakan Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983.

Adapun penetapan tanggal 9 September diambil dari tanggal yang sama dengan penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) pertama di Solo pada tahun 1948.

Sejak ada Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 1983, kegiatan olahraga di Indonesia semakin marak.

Khusus untuk masyarakat umum, pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Abdul Gafur, menyosialisasikan olahraga yang dilakukan secara massal, yaitu senam.

Olahraga ini pun dapat dijumpai dari tingkat sekolah dasar hingga di kantor-kantor pemerintahan.

Kemudian pemerintah memperkenalkan Senam Pagi Indonesia (SPI) pada akhir tahun 70-an.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1984, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) pun diperkenalkan berdasarkan Surat Perintah Menpora untuk diajarkan ke seluruh lapisan masyarakat.

Musik senam SKJ 1984 ini diciptakan oleh Nortier Simanungkalit, komponis Indonesia.

Lalu pada tahun 1988, setelah SKJ 1984 sukses menggiatkan seluruh masyarakat untuk berolahraga, versi baru SKJ kembali diperkenalkan, yaitu SKJ 88.

Musik dari SKJ 88 diaransemen oleh Januar Ishak. Ciri utama yang menjadi pengingat SKJ 88 adalah musik yang diawali dengan tiupan peluit.

Sejak saat itu, sering dilakukan pembaruan pada SKJ setiap empat tahun sekali, dan masing-masing memiliki ciri dan perbedaan masing-masing, yakni:

1. SKJ 92

SKJ 92 adalah program lanjutan empat tahunan berikutnya. Durasi pada SKJ 92 ini menjadi jauh lebih panjang dengan variasi gerakan yang lebih banyak.

Selain menggunakan lagu asli yang diciptakan oleh Januar Ishak, SKJ 92 juga memasukkan unsur-unsur lagu daerah.

Pada SKJ 92 ini juga mulai diperkenalkan gerakan peralihan, yaitu gerakan yang sama dan dilakukan setiap pergantian inti senam.

Lagu pengiring diaransemen oleh Januar Ishak, adapun lagu-lagunya, yaitu:

  • Yamko Rambe Yamko (Papua)
  • Jali Jali (Jakarta)
  • Tanduk Majeng (Jawa Timur)
  • Cing Cangkeling (Jawa Barat)
  • Rasa Sayange (Maluku)
  • Paris Barantai (Kalimantan Selatan)

2. SKJ 96

Musik iringan kembali diaransemen oleh Nortier Simanungkalit yang bekerja sama dengan Januar Ishak.

Pada seri ini tidak menggunakan lagu daerah tetapi menggunakan musik yang khusus diciptakan oleh penggubahnya.

Pada SKJ 96 usia SD ini menambahkan kumpulan gerakan, yang diberi nama gerakan menuju pendinginan, dan gerakan terakhir setelah pendinginan yaitu gerakan pelemasan.

3. SKJ 2000

Setelah SKJ 96, program empat tahunan berikutnya dilanjutkan dengan SKJ 2000 yang musiknya digubah oleh Nortier Simanungkalit.

Musik pada SKJ 2000 ini sedikit lebih minimalis jika dibandingkan dengan SKJ 96 yang cukup ramai instrumen.

Gerakan dimulai dengan pemanasan, gerakan peralihan, lima inti, dan pendinginan.

Gerakan SKJ 2000 disusun salah satunya oleh Maya Tamara, yang merupakan pimpinan dari sekolah balet Namarina.

4. SKJ 2004

SKJ 2004 masih merupakan rangkaian program empat tahunan dari Kemenpora. Musik pengiring diaransemen oleh Yan Roesly. Gerakan utama masih sama terdiri dari pemanasan, inti, dan pendinginan.

Musik SKJ 2004 ini terasa lebih kekinian dengan sentuhan modern seperti irama house dan disco, juga memasukkan unsur dangdut pada musik inti yang terakhir.

5. SKJ 2008

SKJ 2008 yang merupakan lanjutan program sebelumnya, namun terdapat perubahan besar pada nama senam tersebut.

Jika seri sebelumnya diberi nama Senam Kesegaran Jasmani, mulai dari tahun 2008 ini berubah menjadi Senam Kebugaran Jasmani.

Musik pengiringnya diaransemen oleh Yohanes Sucihandono bekerja sama dengan Yan Roesly.

6. SKJ 2012

Senam SKJ 2012 kembali diperbaharui dengan musik yang diaransemen oleh Nawawi AC dan Drs. Syaiful.

Senam ini tidak lagi diwajibkan di sekolah-sekolah, hanya diperkenalkan sebagai program resmi dari pemerintah, karena semakin banyaknya senam yang disusun oleh organisasi lain yang juga digunakan di sekolah-sekolah

7. SKJ 2018 Djadoel

Senam ini masih merupakan rangkaian program sebelumnya dari Kemenpora, hanya karena satu dan lain hal, SKJ yang seharusnya diterbitkan pada tahun 2016 ini mundur menjadi tahun 2018.

SKJ 2018 ini mengambil tema mengulangi masa lalu saat SKJ 88 diperkenalkan. Variasi musiknya terdiri dari dua jenis.

Versi pendek yang menggubah musik SKJ 88 menjadi lebih modern tetapi dengan gerakan yang sama persis dengan SKJ 88, sementara versi panjang adalah senam yang diciptakan dengan gerakan baru dan musik baru dengan durasi yang lebih panjang.

Baca Juga: Olahraga Anggar: Sejarah, Teknik Dasar Permainan, hingga Jenis Pedang yang Digunakan

Tahapan Gerak Senam SKJ

Tahapan Gerak Senam SKJ (Freepik.com/@freepik)
Foto: Tahapan Gerak Senam SKJ (Freepik.com/@freepik)

Meskipun sering mengalami pembaharuan, namun senam SKJ dominan menggunakan tahapan gerakan yang sama.

Adapun tahapan dari senam SKJ, yakni:

1. Pemanasan

Tahap awal dalam senam SKJ adalah pemanasan. Tahapan ini bertujuan untuk melemaskan otot-otot yang kaku sebelum memasuki gerakan inti dalam senam.

Selain itu, pemanasan juga dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya cedera.

Biasanya, gerakannya didominasi dengan menggerakkan kaki dan tangan.

2. Peralihan

Setelah melakukan pemanasan, tahap selanjutnya adalah gerakan peralihan. Gerakan ini dapat dilakukan dengan gerakan jalan, tepuk tangan, maju dan juga mundur.

3. Inti

Gerakan inti dalam senam dapat dilakukan dengan meluruskan dan menekuk lengan, mengayun dan mengangkat kaki, meluruskan dan menarik lengan, dan lainnya.

Pada umumnya gerakan-gerakan inti tersebut dilakukan selama 15-20 menit.

4. Pendinginan

Seperti halnya gerakan senam lain, SKJ pun juga memakai tahap pendinginan, yaitu dengan gerakan peregangan dinamis dan juga gerakan peregangan statis.

Gerakan ini bertujuan untuk melemaskan badan setelah melakukan gerakan yang lebih cepat sebelumnya pada gerakan inti.

Melakukan tahap ini membantu tubuh dalam persiapan melakukan penghentian gerakan.

Itulah Moms informasi seputar senam SKJ, coba lakukan rutin, deh, badan segar, hati pun riang!

  • https://www.google.co.id/books/edition/Penjasorkes_Keterampilan_Olahraga_dengan/PqVpEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
  • https://www.kemenpora.go.id/detail/1448/ajak-masyarakat-hidup-sehat-kemenpora-gelar-senam-skj-djadoel-di-jumat-krida

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.