6 Adab Silaturahmi saat Lebaran, Jaga Sopan Santun, Ya!

Intinya Nih, Moms
- Silaturahmi saat Lebaran perlu memperhatikan etika agar tetap nyaman dan berkesan.
- Mengenakan busana sopan dan menghormati tradisi keluarga menunjukkan rasa hormat.
- Hindari topik sensitif dan jangan sibuk sendiri agar interaksi tetap menyenangkan.
- Bersikap rendah hati dan tidak memamerkan harta benda membantu menjaga keharmonisan.
- Menghindari pertanyaan pribadi dapat mencegah ketidaknyamanan dalam silaturahmi.
Adab silaturahmi saat Lebaran bersama keluarga besar dan kerabat perlu diperhatikan.
Idulfitri merupakan hari raya umat Muslim yang selalu dinantikan setiap tahunnya.
Bahkan, euforianya sudah terasa sejak bulan puasa. Momen ini menjadi kesempatan berharga untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar seperti kakek-nenek, om-tante, dan kerabat lainnya.
Sebagai bagian dari keluarga, Moms tentu ingin menjaga sopan santun, terutama kepada orang yang lebih tua.
Terkadang, karena terlalu bersemangat, kita bisa lupa menjaga ucapan atau tindakan.
Agar silaturahmi tetap berkesan dan nyaman bagi semua, berikut beberapa tips yang bisa Moms perhatikan:
Etika Silaturahmi saat Lebaran

Berikut beberapa etika silaturahmi yang perlu Moms perhatikan.
1. Memakai Busana yang Sopan
Meskipun Moms terbiasa dengan gaya kasual sehari-hari, saat bertemu keluarga besar, ada baiknya memilih busana yang lebih tertutup dan sopan.
Orang tua sangat menjunjung tinggi kesopanan dalam berpakaian.
Saat Lebaran, biasanya ada tradisi mengenakan busana dengan warna atau model tertentu. Seperti model gamis Lebaran yang simpel dan kekinian.
Jika keluarga Moms memiliki kebiasaan ini, sebaiknya ikut serta sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga besar.
2. Mencicipi Hidangan yang Disediakan
Momen kumpul keluarga saat Lebaran identik dengan berbagai hidangan lezat.
Moms sebaiknya mencicipi makanan khas Lebaran yang disediakan sebagai bentuk penghormatan kepada tuan rumah.
Tidak perlu makan berlebihan, cukup seperlunya sambil menikmati obrolan dengan keluarga.
Jangan lupa untuk memberikan pujian atas masakan yang disajikan. Meskipun sederhana, apresiasi yang Moms berikan akan membuat tuan rumah merasa dihargai.
3. Hindari Mengungkit Masa Lalu
Dalam berbicara, Moms perlu berhati-hati memilih topik obrolan. Hindari membahas hal-hal yang sensitif, seperti masa lalu seseorang.
Bagi sebagian orang, ada kenangan yang tidak ingin diungkit kembali.
Namun, jika ingin berbagi nostalgia, Moms bisa menyinggung kenangan indah, seperti kedekatan dengan seseorang di masa kecil atau momen-momen menyenangkan saat bersama keluarga.
4. Jangan Sibuk Sendiri
Saat silaturahmi, usahakan untuk berbaur dengan keluarga besar. Hindari terlalu sering mengecek gadget atau sibuk sendiri dengan media sosial.
Jika ingin mengabadikan momen, boleh saja, tapi jangan sampai membuat Moms terkesan kurang berbaur.
Sebaliknya, cobalah aktif membuka pembicaraan dan menjalin hubungan lebih erat dengan anggota keluarga lainnya.
5. Hindari Pamer
Kadang, pertemuan keluarga disalahartikan sebagai ajang pamer. Misalnya, mengenakan busana, perhiasan, atau aksesori mahal secara berlebihan.
Bahkan, tanpa sadar, Moms bisa saja membicarakan hal-hal yang terkesan menyombongkan diri.
Sebaiknya, kenakan pakaian dan aksesori yang nyaman serta tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer di antara keluarga besar.
6. Selalu Ucapkan Terima Kasih
Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah atas jamuan, waktu, dan kebersamaan yang telah diberikan.
Kata-kata sederhana seperti “Terima kasih sudah menerima kami dengan baik” bisa meninggalkan kesan positif dan menunjukkan rasa hormat Moms kepada keluarga besar.
Hindari Pertanyaan Ini saat Lebaran

Saat silaturahmi Lebaran, ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya dihindari agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Berikut beberapa contohnya:
- "Kapan nikah?" – Pertanyaan ini bisa membuat seseorang merasa tertekan, terutama jika mereka belum menemukan pasangan atau sedang menghadapi kendala dalam hubungan.
- "Kapan punya anak?" – Topik ini sensitif, terutama bagi pasangan yang sedang berusaha memiliki anak atau mengalami kesulitan dalam kehamilan.
- "Kapan nambah anak lagi?" – Tidak semua orang siap atau berencana memiliki anak lagi. Menghormati keputusan mereka lebih baik daripada bertanya hal ini.
- "Kerja di mana sekarang?" – Pertanyaan ini bisa menjadi beban bagi mereka yang sedang menganggur atau menghadapi masalah dalam pekerjaan.
- "Gajinya berapa?" – Urusan finansial adalah hal pribadi yang sebaiknya tidak dibahas, terutama dalam acara keluarga besar.
- "Kok sekarang gemukan/kurus banget?" – Komentar tentang bentuk tubuh bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung.
- "Rumahnya sudah beli sendiri belum?" – Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk membeli rumah, dan pertanyaan ini bisa terasa menyudutkan.
- "Kenapa masih sendiri?" – Menanyakan status hubungan seseorang bisa membuat mereka merasa tidak nyaman, terutama jika mereka sedang dalam proses mencari pasangan.
- "Kok anaknya belum bisa ini/itu?" – Setiap anak berkembang dengan kecepatan berbeda. Moms sebaiknya menghindari pertanyaan ini agar tidak membuat orang tua lain merasa khawatir atau dibanding-bandingkan.
- "Dulu ranking berapa di sekolah?" – Bagi anak-anak atau remaja, pertanyaan ini bisa terasa seperti tekanan. Sebaiknya fokus pada pencapaian mereka tanpa membandingkan dengan orang lain.
Sebagai gantinya, Moms bisa membuka obrolan dengan pertanyaan yang lebih ringan seperti "Bagaimana kabarnya?", "Ada rencana liburan setelah Lebaran?", atau "Apa menu favorit saat Lebaran?" agar suasana tetap hangat dan menyenangkan!
Momen silaturahmi Lebaran hanya terjadi sekali dalam setahun, jadi manfaatkan dengan baik ya, Moms!
Dengan menerapkan tips ini, suasana kumpul keluarga akan semakin hangat dan penuh kebahagiaan.
- https://kemenag.go.id/hikmah/enam-etika-silaturrahim-FKtD0
- https://smkn1klego.sch.id/adab-dan-etika-yang-harus-diperhatikan-saat-bersilaturahmi/
- https://uinsgd.ac.id/etika-silaturrahim/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.