Suami Mulai Berperilaku Kasar, Apa yang Harus Dilakukan?
Setiap orang pasti mendambakan hubungan yang harmonis dengan pasangan. Tetapi, bagaimana jika terlihat perilaku suami kasar?
Kondisi ini tentu menjadi beban dan bahkan dapat merusak rumah tangga Moms.
Darlene Lancer, JD, LMFT, seorang hipnoterapis mengungkapkan lebih dari tiga juta kasus kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan di Amerika.
Baca Juga : Mengungkap Fenomena Pelakor, Kenapa Suami Selingkuh?
Menurut Lancer, suami kasar yang sudah menunjukkan tanda-tanda awal sebaiknya perlu diwaspadai.
Sebab, banyak orang yang menganggap remeh perilaku kasar yang sebenarnya jika dibiarkan berdampak serius.
Ada kecenderungan bahwa korban menutupi apa yang terjadi dan menganggap hal tersebut hanya luapan emosi sesaat.
Kriteria yang Harus Diwaspadai Jika Suami Mulai Berperilaku Kasar
lifepersona.com
Moms perlu mewaspadai jika perilaku suami kasar tersebut sering terjadi. Apalagi jika suami mulai menyalahkan Moms dan tidak mau minta maaf akan kesalahan yang dibuat.
Kekerasan secara fisik juga umumnya didahului dengan kekerasan verbal. Moms perlu curiga jika suami mulai menjauhkan Moms dari teman atau kerabat.
Bisa jadi sikap suami yang berusaha menjauhkan Moms dari orang terdekat untuk mencegah Moms menceritakan banyak hal yang jadi kesalahannya pada orang lain.
Perilaku suami kasar ini juga biasanya disebabkan oleh keinginan untuk menguasai Moms.
Munculnya keinginan untuk dihormati dan tidak terbantahkan bisa jadi dorongan sehingga suami kerap menggunakan kekuatan fisiknya.
Terlihat sering cemburu, mudah mengucapkan kata kasar serta menjauhkan Moms dari orang sekitar, sudah menjadi tanda suami yang berperilaku kasar.
Baca Juga : Tak Cuma Laki-laki, Perempuan Juga Mengalami Puber Kedua, Lho. Ini Tanda-tandanya
Cara Mengatasi Suami yang Berperilaku Kasar
businessinsider.sg
Sebelum terjadi hal yang tidak menyenangkan dan lebih parah, Moms bisa melakukan beberapa cara. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi perilaku suami kasar sejak dini.
Langkah pertama tentunya mencari sosok yang dapat dipercaya. Moms bisa berbagi dengan teman, kerabat, ahli atau pemuka agama.
Lakukan hal ini sejak suami mulai berubah sikap atau kerap melontarkan kata-kata kasar.
“Segera bangun sistem pendukung yang kuat jika melihat adanya indikasi kekerasan,” ujar Dr. Marie Hartwell-Walker, seorang psikolog dan konseling pernikahan.
Support system akan membuat Moms jadi jauh lebih percaya diri dan bisa menyelamatkan Moms di kala keadaan darurat. Moms juga memiliki pandangan lain jika ada perilaku suami yang di luar batas.
Jika Moms melihat ada indikasi perilaku suami kasar, cobalah untuk membantu suami menyadari apa yang dilakukan.
Kelly McDaniel seorang konselor mengatakan beberapa pelaku kekerasan mungkin tidak menyadari bahwa perilaku mereka kasar.
Baca Juga: Suami Tak Sesuai Ekspektasi, Ini 4 Langkah agar Tetap Harmonis
Ada faktor lain dari dalam diri seseorang yang menyebabkan mereka berperilaku kasar misalnya tekanan pekerjaan dan masalah lain. Ajak pasangan untuk bertukar cerita atau bila perlu gunakan bantuan ahli.
Bagaimana jika suami tidak bisa berkompromi? Moms sendiri juga perlu mendapatkan konseling. Banyak dari korban kekerasan dalam rumah tangga tidak menghargai dirinya sendiri.
Moms perlu mencari tahu apakah pernikahan yang dijalani masih sehat atau justru malah berdampak buruk bagi masa depan Moms dan pasangan.
Berkonsultasi dengan ahlinya bisa membantu Moms untuk membuat keputusan sebelum bercerai. Jika Moms menghadapi perilaku suami kasar, apa yang akan dilakukan?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.