Ternyata Suara TV Dapat Mengganggu Perkembangan Balita, Kok Bisa?
Moms, pernahkah terpikirkan tentang efek suara TV bagi perkembangan balita?
Membiarkan TV menyala di latar belakang untuk sekedar meramaikan suasana atau membantu anak tertidur memang dianggap sebagai hal sepele yang sudah biasa dilakukan.
Ups, tapi berbagai hasil penelitian yang fokus pada efek suara TV bagi perkembangan balita justru menunjukkan hasil yang mengejutkan lho, Moms.
Yuk, cari tahu bersama apa dampaknya bagi perkembangan balita jika Moms terus membiarkan TV menyala di latar belakang!
Menghambat Perkembangan Otak
Moms pasti sudah tahu kan, kalau tiga tahun pertama kehidupan anak adalah masa keemasan perkembangan balita, terutama bagi otaknya?
Di masa ini, pembentukan hubungan saraf otak balita akan semakin pesat bila ia diberikan stimulasi positif melalui berbagai aktivitas.
Moms juga harus tahu, kalau otak balita sebenarnya belum mampu melakukan multitasking, seperti mendengarkan sambil menyimak, dan sebaliknya.
Membiarkan suara TV menyala di latar belakang membuat otak balita terlalu sibuk, sehingga kesulitan untuk menyerap informasi baru dan fokus pada stimulasi. Akibatnya, perkembangan otak balita menjadi tidak optimal.
Baca Juga: Berapa Lama Durasi Anak Menonton TV?
Menghambat Kemampuan Kognitif dan Bahasa
Sebuah artikel yang dilansir dalam jurnal Child Development menyatakan bahwa paparan suara TV membuat otak anak harus bekerja ekstra keras untuk memproses informasi, belajar kosakata baru, bahkan menyusun kalimat sederhana.
Dari data yang ada, terlihat bahwa balita yang sering terpapar suara TV di latar belakang memiliki jumlah kosakata jauh lebih sedikit ketimbang balita yang berinteraksi aktif dengan orang tua tanpa gangguan.
Belum lagi, tugas mental yang harus dilakukan otak balita karena paparan suara TV juga membuatnya sulit fokus, konsentrasi, berpikir abstrak dan mengingat.
Baca Juga: Yuk Ajak Si Kecil Nonton 5 Kartun Indonesia yang Sedang Tayang di TV!
Menghambat Kemampuan Sosial Emosional
Efek suara TV bagi perkembangan balita juga bisa dilihat dari terhambatnya perkembangan kemampuan sosial emosional Si Kecil. Kok bisa?
Ternyata karena kehadiran suara TV cenderung mengurangi interaksi antara orang tua dan anak bila dibandingkan dengan saat TV mati dan suasana tenang.
Interaksi dengan orang tua yang minim atau sering terganggu akibat suara TV, akhirnya membuat balita tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional seperti:
- Mendengarkan dan bergantian berbicara.
- Mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain.
- Mengekspresikan perasaan secara sehat.
- Menggunakan imajinasi dan kreativitas dalam berkomunikasi.
Cara paling efektif untuk menghindari efek suara TV bagi perkembangan balita yang sudah disebutkan di atas adalah dengan menerapkan aturan “matikan TV jika tidak ditonton.”
Lebih baik lagi bila Moms mulai mengganti kebiasaan menonton TV atau video dengan rutinitas membaca dan bercerita.
Nah, apa Moms setuju kalau suara TV dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan balita?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.