Bolehkah Suntik KB saat Haid? Simak Jawabannya di Sini!
Bagi Moms yang akan memilih KB suntik, ada beberapa pertanyaan yang menyertai, seperti bolehkah suntik KB saat haid?
Sebab, jika melihat kebiasaan Moms yang memilih KB IUD, pemasangannya dilakukan saat hari-hari terakhir haid karena dianggap tidak akan terlalu sakit.
Baca Juga: KB Suntik 1 Bulan: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya!
Mengenal Suntik KB
Sebelum menjawab pertanyaan tentang bolehkah suntik KB saat haid, mari lebih dulu memahami lebih lanjut tentang metode kontrasepsi ini.
Suntik KB merupakan metode pengendalian kelahiran yang dilakukan melalui suntikan.
Hormon yang digunakan, medroksiprogesteron, adalah buatan manusia dan mirip dengan hormon progesteron alami.
Biasanya, perempuan akan mendapatkan suntikan di lengan atau pantat.
Ini akan bekerja hingga 12 hingga 14 minggu dan Moms harus mendapatkannya setiap 12 minggu untuk mendapatkan perlindungan penuh.
Cara kerja suntik KB ini berlangsung di kelenjar pituitari, menyebabkan ovarium berhenti melepaskan telur.
Sebab tanpa telur, seorang perempuan tidak bisa hamil. Ini juga mengubah lapisan rahim dan lendir di leher rahim.
Ini membuat sperma lebih sulit mencapai sel telur yang mungkin dilepaskan.
Perubahan siklus menstruasi adalah efek samping yang paling umum.
Setelah satu tahun penggunaan, sekitar 50% perempuan akan berhenti mendapatkan waktu menstruasinya.
Jika ini terjadi pada Moms, siklus menstruasi akan kembali ketika Moms berhenti mendapatkan suntikan KB ini.
Namun, Moms bisa mulai mencoba hamil sekitar 3 sampai 4 bulan setelah suntikan terakhir.
Tetapi beberapa perempuan membutuhkan beberapa bulan untuk hamil setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi ini.
Baca Juga: 10+ Cara Menurunkan Berat Badan Akibat KB Suntik, Bisa Dicoba!
Meskipun secara umum suntik KB dianggap aman untuk kebanyakan perempuan. Tetapi Moms tidak boleh mendapatkannya jika memiliki:
- Pendarahan vagina tanpa penyebab yang jelas
- Penyakit hati
- Kanker payudara
- Pembekuan darah
Sebenarnya, ada beberapa risiko kecil yang harus Moms perhatikan saat memutuskan untuk mendapatkan perlindungan kehamilan dari suntik KB.
Salah satunya adalah ada risiko kecil dari infeksi di tempat suntikan.
Termasuk kasus yang sangat jarang terjadi, beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi terhadap suntikan.
Menggunakan suntik KB juga akan mempengaruhi kadar estrogen alami, yang dapat menyebabkan penipisan tulang, tetapi tidak meningkatkan risiko patah tulang.
Ini bukan masalah bagi kebanyakan perempuan, karena tulang menggantikan dirinya sendiri ketika menghentikan suntikan dan kemungkinan tidak menyebabkan masalah jangka panjang.
Terkadang dokter mungkin menyarankan Moms berhenti mendapatkan suntik KB setelah 2 tahun penggunan, sehingga tidak ada efek jangka panjang pada tulang.
Baca Juga: 10+ Cara Menurunkan Berat Badan Akibat KB Suntik, Bisa Dicoba!
Bolehkah Suntik KB saat Haid?
Dilansir National Health Service (NHS), suntik KB 99% lebih dari efektif untuk mencegah kehamilan.
Elsevier Science mencatat, hasil penelitian menegaskan bahwa suntik KB merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.
Suntik KB juga sangat cocok untuk Moms yang sedang menyusui dan bahkan bisa menjadi metode kontrasepsi juga karena menjadi pilihan populer untuk ibu menyusui di Cina.
Suntik KB dapat dilakukan selama 8 atau 13 minggu, sehingga Moms tidak perlu memikirkan kontrasepsi setiap hari atau setiap kali akan berhubungan seksual.
Ini sangat berguna bagi Moms yang sulit mengingat untuk minum pil pada waktu yang sama setiap hari.
Selain itu, suntuk KB baik untuk Moms yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Meski begitu, terdapat beberapa efek samping penggunaannya seperti mencakup penambahan berat badan, sakit kepala, perubahan suasana hati, nyeri payudara, dan haid tidak teratur.
Melihat hal tersebut, sebenarnya bolehkah suntik KB saat haid?
Sebenarnya, Moms dapat melakukan suntik KB kapan saja selama siklus menstruasi dan selama tidak hamil.
Bahkan, suntik KB saat haid pada 5 hari pertama periode menstruasi, ini akan sangat efektif untuk mencegah kehamilan.
Moms dapat memulai suntik KB kapan saja setelah melahirkan, selama Moms tidak sedang menyusui.
Jika Moms sedang menyusui, biasanya suntik KB akan diberikan setelah 6 minggu.
Jika Moms mulai suntik KB pada atau sebelum hari ke-21 setelah melahirkan, Moms akan segera terlindungi dari kehamilan.
Jika Moms memulai suntikan setelah hari ke-21, Moms harus menggunakan kontrasepsi tambahan, seperti kondom selama 7 hari berikutnya.
Perhatikan, Moms lebih mungkin mengalami pendarahan berat dan tidak teratur jika melakukan suntik KB beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
Meski begitu, secara umum suntik KB ini aman untuk Moms yang sedang menyusui.
Jika memilih kontrasepsi ini, segera konsultasi dengan dokter.
Efek Samping Suntik KB saat Haid
Moms, setiap menggunakan suntik KB tentu menimbul
1. Perubahan Pola Menstruasi
Salah satu efek samping yang paling umum dari suntik KB saat haid adalah perubahan pada pola menstruasi.
Moms bisa mengalami menstruasi yang lebih ringan atau bahkan tidak menstruasi sama sekali selama beberapa bulan.
Sementara itu, ada juga yang mengalami pendarahan atau bercak yang lebih sering dan tidak teratur.
2. Peningkatan Berat Badan
Suntik KB saat haid maupun saat tidak haid dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada beberapa wanita.
Hormon yang ada dalam suntikan KB dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan retensi air.
Hal itu dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
3. Sakit Kepala atau Perubahan Suasana Hati
Suntik KB saat haid juga menimbulkan sakit kepala dan perubahan suasana hati.
Perubahan hormonal yang disebabkan oleh KB suntik dapat mempengaruhi sistem saraf dan memicu sakit kepala atau perubahan mood.
4. Kerentanan terhadap Infeksi
Suntik KB bisa menyebabkan perubahan pada lapisan rahim, yang pada beberapa kasus dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi tertentu.
5. Gangguan Menstruasi
Perubahan menstruasi karena suntik KB merupakan salah satu efek samping yang umum. Namun, suntik KB saat haid bisa saja menyebabkan gangguan menstruasi.
Suntik KB dapat menyebabkan perubahan dalam durasi dan frekuensi periode menstruasi.
Hal ini termasuk membuat menstruasi menjadi lebih pendek, lebih panjang, atau bahkan berhenti sama sekali.
Progestogen yang diinjeksikan dapat memerlukan waktu sekitar 8-12 bulan untuk dikeluarkan dari tubuh sepenuhnya.
6. Penipisan Tulang
Menggunakan suntik KB baik selama menstruasi maupun di luar masa menstruasi bisa berdampak pada kadar estrogen alami.
Namun, efek samping ini tidak menjadi perhatian khusus karena tulang akan secara otomatis memperbaharui sel-selnya setelah penggunaan kontrasepsi suntik KB dihentikan.
Namun, penipisan tulang ini bisa menjadi perhatian khusus bagi wanita yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap osteoporosis.
Misalnya, seperti Moms yang memiliki kadar estrogen rendah atau riwayat keluarga yang menderita osteoporosis.
Baca Juga: 16 Efek Samping KB Suntik pada Wanita, Waspada Moms!
Karena pertanyaan bolehkah suntik KB saat haid telah mendapat jawaban yang jelas, Moms dapat leluasa melakukannya tanpa rasa khawatir.
- https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-injection/
- https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-depo-provera
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11024223/#:~:text=The%20results%20of%20this%20study,continuation%20rate%20can%20be%20achieved.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.