8 Tahapan Menulis Anak Usia Dini serta Cara Mengajarkannya
Menulis adalah salah satu kemampuan dasar yang pelu dikenalkan dan dipelajari sejak dini. Jika ingin mengajari anak menulis, ada tahapan menulis anak usia dini yang perlu Moms ketahui.
Memang setiap perkembangan dan pertumbuhan anak bisa berbeda.
Namun, Moms bisa mengacu pada tahapan menulis anak usia dini untuk mengajarkan Si Kecil menulis.
Tahapan Menulis Anak Usia Dini
Seperti apa tahapan menulis anak usia dini? Berikut penjelasannya, Moms!
1. Tahap Pra Menulis
Melansir laman Toddle About, tahap pertama perkembangan tulisan tangan terjadi pada fase pra-menulis, biasanya antara usia 2 hingga 4 tahun.
Pada tahap ini, anak mengembangkan kemampuan motorik halus, melalui keterampilan jari.
Ini adalah saat mereka belajar menggunakan gunting, menggambar bentuk dasar, dan memegang pensil.
Kegiatan pra-menulis seperti mewarnai dan menjiplak gambar dapat membantu anak berkembang ke tahapan menulis anak usia dini selanjutnya.
2. Tahap Mencoret atau Membuat Goresan
Tahap mencoret atau membuat goresan biasanya dimulai pada usia 2,5–3 tahun.
Pada tahap ini, si kecil mulai suka mencoret-coret, baik itu di kertas, lantai, dinding, atau apa saja yang dianggapnya dapat ditulis.
Jadi, Moms, jangan herap apabila tembok rumah tiba-tiba penuh coretan, ya. Jangan lekas marah. Ini adalah salah satu tanda baik perkembangan Si Kecil.
Bantu ia dengan menyediakan peralatan untuk menulis, seperti pensil, cat, buku gambar, kertas, dan juga krayon.
Baca juga: Moms, Ini Tips Ajari Anak Cara Memegang Pensil yang Benar
3. Tahap Pengulangan Secara Linier
Tahapan menulis anak usia dini berikutnya adalah pengulangan linier yang biasanya dimulai pada usia 4 tahun.
Di masa ini, si kecil akan sering menelusuri bentuk tulisan yang horizontal. Tulisan yang dihasilkan anak seperti membuat gambar rumput.
Moms dan Dads bisa menstimulasinya dengan kegiatan yang berkaitan dengan alat tulis dan kertas.
Misalnya, anak menjadi dokter dan Moms menjadi pasien.
Dokter lantas akan berpura-pura menulis resep obat. Kegiatan tersebut akan membantu anak untuk menyenangi menulis.
4. Memahami Konsep Tulisan
Melansir laman Georgia State University, sebelum anak benar-benar belajar menulis, mereka perlu paham bahwa tulisan mengandung makna.
Ini penting untuk dipahami anak sebelum mereka merangkainya menjadi kalimat.
Kemudian setelah mereka menggunakan coretan untuk menyampaikan makna, akan perlahan menulis huruf-huruf alfabet, mempelajari bunyi huruf, hingga mengeja satu kata.
5. Membentuk Huruf
Setelah anak melewati tahap pra-menulis, anak-anak melanjutkan ke pembentukan huruf.
Pada tahap ini, mereka belajar bagaimana membentuk huruf dengan benar dan konsisten.
Ini biasanya mulai terlihat antara usia 4 hingga 7 tahun.
Menulis di papan tulis atau di pasir dapat membantu anak melatih pembentukan huruf yang benar.
6. Tahap Menulis Secara Acak
Pada tahap ini, Si Kecil belajar tentang berbagai bentuk sebagai suatu tulisan, meski huruf yang muncul masih acak.
Tahapan menulis anak usia dini ini biasanya dimulai pada usia 5 tahun.
Moms dapat menstimulasinya dengan memberikan gambar untuk dituliskan Si Kecil, meski kata yang muncul nantinya masih acak.
Contohnya, “ibu gajah”, anak bisa menulis “ib gjah”. Tidak ada yang salah. Terus picu anak untuk belajar.
7. Tahap Menulis Nama
Nah, di tahap ini, anak mulai memahami kalau kata-kata mewakili bunyi.
Mereka pun mulai menuliskan apa yang ia dengar. Tahap tersebut biasanya muncul pada usia 5,5 tahun.
Anak-anak akan menulis nama dan bunyi secara bersamaan. Misalnya, si kecil menulis “dua” dengan “duwa” atau “sekolah” dengan “skola”.
8. Tahap Menulis Kalimat Pendek
Pada umumnya, anak berusia di atas 5 tahun sudah mulai mencoba merangkai kalimat pendek, yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Misalnya, “Andi belajar” atau “mama menari”.
Baca juga: Begini Cara agar Tulisan Bagus dan Rapi, Coba Ajarkan ke Anak, Yuk Moms!
Cara Mengajarkan Tahapan Menulis Anak Usia Dini
Lantas, adakah cara untuk menstimulasi alias mengembangkan kemampuan menulis anak tersebut? Tenang Moms. Jawabannya: ada!
Di bawah ini beberapa kiat yang bisa Moms dan Dads lakukan.
1. Siapkan Perangkat Menulis
Moms dan Dads dapat menyediakan beragam perangkat menulis di rumah, misalnya pensil, cat warna, krayon, pensil warna, spidol, buku, buku gambar, dan kertas.
2. Sediakan Tempat yang Mendukung
Selain menyediakan peralatan dan perlengkapan menulis, Moms dan Dads dapat pula menyediakan tempat khusus.
Pilih tempat yang memiliki permukaan yang rata dan halus sehingga cocok untuk menulis.
Hal lain yang penting, termpat tersebut wajib punya pencahayaan yang baik.
3. Mulailah Aktivitas Menulis
Pada anak yang lebih kecil, keterlibatan Moms dan Dads mungkin lebih diperlukan. Maka, bermainlah sambil menulis dengan mereka.
Banyak permainan menulis kata yang bisa dilakukan.
Misalnya, Moms mengambil gambar gajah, lalu bertanya “ini hewan apa?” pada Si Kecil.
Setelah itu, baru contohkan bagaimana menuliskan kata “gajah” di kertas.
4. Lakukan dengan Rutin atau Sering
Pernah mendengar istilah “practice makes perfect”? Ya, ini juga berlaku untuk belajar menulis, yang pasti membutuhkan banyak latihan.
Jadi, pastikan anak tidak mudah putus asa. Ini tidak mudah!
Beri dia banyak kesempatan untuk berlatih sehingga memiliki kesempatan untuk berkembang.
5. Membaca Bersama
Yup, membaca dan menulis saling mendukung. Semakin banyak si kecil melakukanya, semakin mahir pula dia.
Selain itu, membaca juga dapat merangsang anak untuk menulis, misalnya tentang keluarga atau kehidupan sekolahnya.
Jadi, cobalah membaca bersama buku kesukaan Si Kecil yang sesuai dengan usianya, agar skill menulisnya bisa ikut distimulasi.
Baca juga: Berbagai Manfaat Menulis Tangan untuk Anak, Bisa Bikin Kreatif!
6. Siapkan Waktu untuk Melatih Anak Menulis
Selain hal-hal di atas, penting juga meluangkan waktu Moms dan Dads untuk si kecil.
Seperti sudah dijelaskan, stimulasi kemampuan menulis adalah perjalanan panjang.
Butuh latihan dan ketekunan yang terus-menerus. Si Kecil tentu butuh dampingan terbaik dari orang tuanya.
Itu sebabnya, Moms dan Dads perlu menyisihkan waktu agar dapat mendampingi anak. Jadi, sudah di mana tahap menulis Si Kecil kini?
Di tahap mana pun, stimulasi rutin dan dukungan orang tua adalah yang terpenting ya, Moms.
Ingat, setiap anak melewati tahap perkembangan menulis dengan “kecepatannya” sendiri.
Dia akan berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya bila sudah siap.
Jadi, nikmati, stimulasi, dan dorong pertumbuhannya dalam setiap tahapan menulis anak usia dini.
Jangan lupa, lengkapi kebutuhan belajar Si Kecil dengan beragam produk menarik di Orami. Selamat berbelanja!
- https://www.babycenter.com/child/learning-and-education/how-to-support-your-child-through-the-stages-of-writing-deve_40007432
- https://www.colorincolorado.org/article/helping-young-children-develop-strong-writing-skills
- https://news.gsu.edu/2020/03/03/are-we-teaching-kids-to-write-all-wrong
- https://toddleabout.co.uk/parenting/at-what-age-do-kids-learn-how-to-write
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.