Tak Hanya Mencegah Kanker, Ini 4 Manfaat Lain Rajin Mengonsumsi Bawang
Bawang hampir selalu ada di berbagai makanan Indonesia. Bahan masakan yang satu ini tak hanya sekedar untuk menambah cita rasa masakan lho Moms!
Banyak sekali manfaat dari bawang yang jarang diketahui oleh banyak orang. Semua varietas bawang menawarkan manfaat kesehatan yang mengesankan.
Tahukah Moms, kalau mengonsumsi bawang secara rutin bisa mencegah kanker. Selain itu, apalagi ya kemampuan hebat bawang untuk kesehatan kita?
Melindungi dari Kanker
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti melihat seberapa sering orang di Italia dan Swiss memakan bawang dan bawang putih.
Kesimpulannya, mereka yang lebih banyak makan bawang, baik bawang maupun putih, semakin rendah risiko kankernya.
Tingkatkan Kepadatan Tulang
Sebuah studi yang mengamati wanita Kaukasia perimenopause dan pascamenopause berusia 50 dan yang lebih tua, menemukan hubungan antara konsumsi bawang dan kesehatan tulang.
Wanita yang mengonsumsi bawang merah lebih sering, memiliki kepadatan tulang yang lebih baik, dan menurunkan risiko patah tulang pinggul lebih dari 20% dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah makan bawang.
Baca Juga : Kenali 3 Cara Penting Cegah Kanker
Kaya Akan Antioksidan
Bawang mungkin tidak banyak mengandung vitamin dan mineral, tapi kaya akan antioksidan. Bawang menyediakan lusinan jenis yang berbeda, termasuk quercetin, senyawa antiinflamasi yang kuat. Lapisan terluar dari bawang merupakan antioksidan terbesar.
Menjaga Pencernaan Lebih Sehat
Inulin yang terkandung pada bawang, adalah sejenis serat yang bertindak sebagai prebiotik. Singkatnya, prebiotik berfungsi sebagai makanan untuk probiotik, dan membantu mikroba baik.
Inulin juga membantu mencegah sembelit, memperbaiki regulasi gula darah, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mendukung kepadatan tulang yang sehat. Kemungkinan inulin juga dapat mendukung penurunan berat badan dengan membatasi nafsu makan.
Turunkan Kolesterol
Penelitian terhadap wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan sindrom ovarium polikistik. Dalam uji klinis terkontrol acak ini, pasien ditugaskan untuk diet tinggi bawang (terdiri dari bawang merah mentah) atau diet bawang rendah.
Setelah delapan minggu, para peneliti menemukan penurunan kadar kolesterol pada kedua kelompok, tetapi penurunan lebih besar (termasuk penurunan kolesterol "jahat" LDL) terjadi pada orang yang makan bawang lebih banyak.
Penelitian lain melacak 24 wanita dengan kolesterol ringan dan menemukan bahwa mereka yang minum jus bawang setiap hari selama delapan minggu mengalami penurunan kadar kolesterol total, LDL, dan pinggang dibandingkan dengan mereka yang meminum plasebo.
Jadi tak ragu lagi kan Moms untuk mengonsumsi bawang secara rutin?
Ditinjau oleh: dr. Iin Reza Warisman
Sumber : meetdoctor.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.