07 Mei 2024

Tata Cara Takbiratul Ihram yang Benar dan Bacaannya!

Ada beberaca cara mengangkat tangan saat takbiratul ihram

Umat muslim pasti tahu soal takbiratul ihram. Tapi tahukah Moms apa maknanya?

Selain terdapat manfaat gerakan salat untuk kesehatan, ada juga fungsi lain dalam gerakanya. Salah satunya takbiratul ihram yang termasuk dalam rukun salat.

Penelitian dari Repository UIN Jakarta mengemukakan pendapat Jalaluddin Rakhmat yang mengatakan salah satu fungsi dari komunikasi non-verbal adalah repetisi.

Maksudnya, mengulang kembali gagasan yang disajikan secara verbal atau sebaliknya.

Dalam hal ini, gerakan tangan dalam takbiratul ihram merupakan repetisi dari makna verbalnya.

Takbiratul ihram memiliki fungsi repetisi dengan mengangkat kedua tangan merupakan simbol penolakan sifat kebesaran yang disandang oleh selain Allah SWT.

Baca Juga: Tata Cara dan Doa Sholat Dhuha untuk Melancarkan Rezeki, Yuk Hafalkan!

Cara Takbiratul Ihram dalam Salat

Cara Takbiratul Ihram dalam Salat
Foto: Cara Takbiratul Ihram dalam Salat (Orami Photo Stock)

Takbiratul ihram merupakan takbir pertama ketika salat.

Disebut takbiratul ihram yang artinya takbir yang mengharamkan.

Ini karena takbir ini menjadi batas diharamkannya melakukan hal lain yang tidak berkaitan dengan gerakan salat.

Berikut ini adalah cara takbiratul ihram yang benar dalam salat berdasarkan dalil yang terdapat dalam Alquran dan juga hadis.

1. Takbiratul Ihram Merupakan Rukun Salat

Ini harus dilakukan baik saat menjadi imam, makmum, maupun salat sendirian. Rasulullah SAW bersabda:

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

Artinya: “Kunci salat adalah bersuci, memulainya dengan takbir, dan mengakhirinya dengan salam.” (HR Abu Daud dan Turmudzi)

2. Bacaan Takbiratul Ihram

Gerakan yang dimaksud takbiratul ihram adalah ucapan: ‘Allaahu akbar…,’ dan bukan mengangkat tangan ketika takbir.

Sebab, mengangkat tangan saat takbiratul ihram hukumnya dianjurkan dan tidak wajib.

Imam Ibnu Utsaimin mengatakan:

رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام، وعند الركوع، وعند الرفع منه، وعند القيام من التشهد الأول سنة

Artinya: “Mengangkat tangan ketika talbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, dan ketika bangkit ke rakaat ketiga dari tasyahud awal, hukumnya sunah.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin).

Baca Juga: Sholat Qobliyah Subuh, Sunnah yang Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

3. Posisi Telapak Tangan saat Takbir

Posisi yang benar adalah elapak tangan dibentangkan secara sempurna dan tidak menggenggam.

Selain itu, jari-jari telapak tangan tidak terlalu lebar dan tidak terlalu rapat. Seperti hadits dari Abu Hurairah RA:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا

Artinya: “Rasulullah SAW ketika memulai salat, beliau mengangkat kedua tangannya dengan dibentangkan.” (HR Abu Daud dan Turmudzi 240)

Posisi telapak tangan dihadapkan ke kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga. Dari Ibnu Umar RA menceritakan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلاَةَ

Artinya: “Bahwa Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya setinggi pundak, ketika memulai salat.” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Cara Mengangkat Tangan Ketika Takbir

Cara Mengangkat Tangan Ketika Takbir (Unsplash.com)
Foto: Cara Mengangkat Tangan Ketika Takbir (Unsplash.com)

Terdapat beberapa cara, di antaranya:

Pertama, mengangkat tangan sampai pundak lalu membaca takbir. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar RA:

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا قام إلى الصلاة؛ رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه، ثم كبَّر

Artiya: “Apabila Rasulullah SAW memulai salat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga setinggi pundak, kemudian beliau bertakbir.” (HR Muslim)

Kedua, mengangkat tangan lalu sedekap bersamaan dengan takbir. Dari Ibnu Umar RA:

رأيت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افتتح التكبير في الصلاة، فرفع يديه حين يكبر

Artinya: “Saya melihat Nabi SAW memulai takbiratul ihram ketika salat, beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir.” (HR Bukhari)

Ketiga, membaca takbir, lalu mengangkat tangan. Dari Malik bin al-Huwairits,

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبر؛ رفع يديه

Artinya: “Rasulullah SAW sallam ketika usai takbir, beliau mengangkat tangan.” (HR Muslim 391)

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan, Yuk Laksanakan!

5. Perhatikan Posisi Tubuh

Takbiratul harus dilakukan dalam keadaan posisi tubuh tegak sempurna, dan tidak boleh sambil condong seperti akan ruku’.

Ini karena syarat sah takbiratul ihram dilakukan sambil berdiri bagi yang mampu.


6. Takbiratul Ihram dan Niat Salat

Al-Kasani mengatakan:

إن تقديم النية على التحريمة جائز عندنا إذا لم يوجد بينهما عمل يقطع أحدهما عن الآخر

Artinya: “Boleh mendahulukan niat dari pada takbiratul ihram menurut madzhab kami (hanafi), jika tidak ada kegiatan apapun yang menyelai antara niat dan takbiratul ihram.” (Badai as-Shanai, 1/329)

7. Takbiratul Ihram Hanya Dilakukan Sekali

Pengulangan tersebut umumnya terjadi karena was-was atau merasa ada yang kurang saat melakukannya.

8. Perhatikan Suara Saat Takbiratul Ihram

Orang yang salat sendirian atau makmum, takbirnya dibaca pelan. Hanya terdengar dirinya sendiri.

Berbeda dengan imam yang suaranya harus terdengar oleh makmumnya.

Baca Juga: Kumpulan Ayat tentang Sholat Wajib 5 Waktu dan Sholat Jumat

Makna Takbiratul Ihram

Makna Takbiratul Ihram
Foto: Makna Takbiratul Ihram (reuters.com)

Takbiratul Ihram adalah salah satu dari rukun salat.

Rukun yang berarti dasar atau pokok ini membuat takbiratul ihram tidak boleh tertinggal, baik sengaja atau lupa.

Sebab, meninggalkannya atau tidak melakukannya menyebabkan salat yang dilakukan oleh seseorang tidak sah.

Takbiratul Ihram ini merupakan rukun pertama yang dilakukan saat salat.

Bahkan, salah satu pendapat madhab menunjukkan bahwa kedudukannya yang sangat penting sebagai pembuka salat.

Lafadznya adalah اَللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar), yang artinya: ‘Allahu Maha Besar’. Tidak boleh mengucapkan dengan kalimat selainnya, seperti Allahu A’dzam, Allahu Jalla Jalaaluh, atau kata lain meski memiliki arti yang mirip.

Rasulullah SAW bersabda:

مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

Artinya: “Kunci salat adalah bersuci, pembukanya adalah takbir dan penutupnya adalah salam.” (HR. Abu Daud, al-Tirmidzi, dan Ibn Majah)

Ketika bertakbir, seseorang harus benar-benar mengucapkan “Allahu Akbar” dengan lisannya.

Kedua bibirnya dan lisannya bergerak sehingga terdengar suaranya yang minimal, bisa terdengar oleh diri sendiri.

Baca Juga: Niat Sholat Isya Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaannya

Terdapat kesalahan yang banyak dilakukan kaum muslimin saat mengucapkan takbir, yaitu memanjangkan Hamzah di “Allahu” sehingga menjadi bentuk istifham (bertanya).

Kesalahan ini sangat fatal, sebab akan merubah makna dari ‘Allah Maha Besar’, menjadi ‘Apakah Allah maha besar?’. Oleh karena itu, hal ini harus mendapatkan perhatian.

Setelah takbir, seseorang dilarang melakukan perbuatan yang sebelumnya boleh seperti makan, minum, ngobrol, dan sebagainya hingga salat selesai.

Hal penting yang sering terlewat saat bertakbir adalah memahami makna kalimat ‘Allahu Akbar’. Imam al-Ghazali menyebutkan:

“Makna takbir adalah mengagungkan Al-Baarii (Allahu) Dzat Maha Agung dan Maha Tinggi. Dia yang paling besar dan agung dari segala sesuatu. Takbir mengandung makna menyucikan Allah dari segala aib dan kekurangan.”

Imam Ghazali juga menyebutkan hikmah memulai salat dengan takbir. Yaitu seseorang menghadirkan keagungan Allah SWT yang ia berada di hadapan-Nya.

Ini dimaksudkan agar seseorang dapat melakukan salat dengan khusyuk, sehingga merasa malu jika pikirannya sibuk kepada selain-Nya saat sedang salat.

Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa seseorang tidak mendapatkan bagian dari salatnya kecuali sesuai dengan kekhusyukannya, apa yang seseorang mampu meresapinya.

Bagi seorang yang sedang salat, saat berada di hadapan Allah SWT untuk bermunajat dan beribadah kepada-Nya, maka wajib memulainya dengan kalimat takbiratul ihram.

  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21265
  • https://konsultasisyariah.com/21122-cara-takbiratul-ihram-yang-benar-dalam-shalat.html
  • https://hajinews.id/2020/10/15/hikmah-pagi-kedudukan-takbiratul-ihram-sebagai-pembuka-shalat/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.