Cara Budidaya Tanaman Nilam serta Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Perawatannya
Apakah Moms mengetahui tanaman nilam? Jika belum, Moms perlu menyimak informasi seputar tanaman nilam yang kaya manfaat ini.
Melansir laman resmi Lampung Assessment Institute for Agicultural Technology, manfaat tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah sebagai salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam (Patchouli oil).
Minyak tanaman nilam banyak dipergunakan dalam industri kosmetik, parfum, sabun, dan industri lainnya.
Dengan berkembangnya pengobatan aromaterapi, minyak nilam juga dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan fisik, mental dan emosional.
Yuk, cari tahu tentang bagaimana cara budidaya tanaman nilam dan juga perawatan yang dibutuhkannya.
Baca Juga: Cara Merawat Tanaman dalam Pot untuk Pemula, Anti Gagal!
Cara Budidaya Tanaman Nilam
Foto: herbcottage.com.au
Tanaman nilam mudah tumbuh, dengan catatan kondisi lingkungan atau perawatannya tepat. Tanaman ini berkembang di daerah yang hangat dan lembap.
Jika Moms tertarik untuk membudidayakan tanaman nilam di rumah, berikut cara menanamnya.
1. Siapkan Bibit Nilam dan Nampan Tanam
Moms bisa mendapatkan bibit bunga nilam dengan membeli benih berkualitas dari toko tanaman offline atau online. Belilah benih dengan kualitas baik karena daya hidup benih, perkecambahan, dan munculnya bibit ditentukan oleh kualitas benih.
Selain benih, Moms harus membeli baki tanam berlubang lebar dan dangkal. Sebagai alternatif, Moms juga dapat menggunakan wadah plastik daur ulang, seperti wadah yogurt dengan lubang di bagian bawah.
Baki tanam yang lebar akan mencegah tanaman dari kepadatan dan lubang di bagian bawah dapat membantu drainase.
2. Pilih Lokasi yang Cocok untuk Menanam Nilam
Tanaman ini tumbuh subur dengan baik di area yang terpapar sinar matahari penuh hingga sebagian (teduh). Jadi, pilihlah tempat tumbuhnya bunga nilam yang menawarkan sinar matahari dan naungan.
Nilam juga cocok sebagai tanaman rumah. Coba letakkan di ambang jendela atau di bawah lampu neon agar tanaman mendapatkan kehangatan yang cukup dan tetap lembap.
3. Gunakan Campuran Tanah yang Sesuai
Tanam nilam akan tumbuh dengan subur di tanah yang lembap dan berdrainase baik. Nilam rentan terhadap nematoda sehingga perlu menjaga tanah tetap lembap dan tidak tergenang air.
Patut diketahui, pH tanah antara 5,5 dan 6,2-7 sangat ideal untuk proses pertumbuhan nilam. Jadi, Moms sebaiknya melakukan uji tanah untuk memastikan tingkat pH sebelum menanam.
Moms juga dapat menggunakan campuran tanah dari lumut gambut, vermikulit, dan perlit dengan 1 atau 2 sendok teh kapur sehingga tanah yang digunakan sebagai media tanam memiliki pH sekitar 7.
4. Tanam Biji Nilam
Berikut langkah-langkah menanam biji nilam:
1. Isi baki tanam dengan tanah atau campuran media tanam yang telah dipersiapkan. Letakkan di tempat yang hangat seperti di depan jendela, atau di bawah lampu tanam.
2. Taburkan benih bunga nilam di atas permukaan nampan agar jatuh di tanah. Tekan perlahan benih hingga hampir tertutup tanah. Beri air menggunakan penyemprot tanpa mencabut benih dari tanah.
3. Letakkan bungkus plastik di atas nampan benih untuk menciptakan lingkungan yang lembap.
4. Sirami benih nilam setiap kali tanah terasa kering. Uji kekeringan tanah dengan memasukkan jari satu inci ke dalam tanah.Jika terasa kering, tanaman Moms perlu disiram.
5. Pastikan nampan diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penyakit.
6. Setelah perkecambahan benih yang akan memakan waktu kira-kira antara 1 hingga 3 minggu, pindahkan bibit ke dalam pot empat inci.
Biarkan tanaman nilam tumbuh sampai mereka mengisi pot dengan akar, Moms dapat melihat akar melalui lubang air di bagian bawah pot.
7. Bibit nilam pun siap untuk dimasukkan ke dalam pot yang lebih besar atau di tanah di luar.
5. Siapkan Lahan Sebelum Tanam (untuk Penanaman di Luar Ruangan)
Foto: lush.com
Jika Moms ingin menanam nilam di luar ruangan, inilah hal-hal yang perlu dilakukan:
1. Persiapkan tanah sebaik mungkin. Bisa dilakukan dengan membajak dan menggali. Tambahkan juga pupuk kandang atau kompos selama persiapan lahan.
2. Tambahkan juga nematisida yang sesuai. Ini untuk memberantas nematoda atau hama cacing dan aduk rata ke dalam tanah beberapa hari sebelum tanam.
3. Tata lahan menjadi guludan (tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur) setinggi 20 - 25 cm dan lebar 18 - 22 cm dengan jarak antar baris 60 cm.
4. Lakukan pengairan tanah sehari sebelum memindahkan bibit nilam.
6. Tanam Bibit Nilam (Jika Tumbuh dalam Ruangan/Wadah)
Sementara jika Moms ingin menanam nilam di dalam pot dan menjadikannya tanaman indoor, berikut cara menanamnya:
1. Periksa kedalaman wadah tempat bibit tumbuh dan gali lubang di tanah yang setara dengan ukurannya.
2. Keluarkan bibit nilam dengan hati-hati dari wadah dan letakkan di lubang yang telah Moms gali sebelumnya.
3. Oleskan lapisan tipis mulsa di sekitar tanaman untuk mempertahankan kelembapan.
Tanaman nilam umumnya cepat tumbuh, jadi selalu disarankan untuk memiliki pot berukuran besar yang akan memberikan cukup ruang bagi tanaman untuk tumbuh.
7. Rawat Tanaman Nilam
Siram tanaman setiap hari selama 3 - 4 hari pertama setelah tanam hingga 10 - 15 hari berikutnya. Memberikan kelembapan yang cukup pada tahap awal pertumbuhan tanaman adalah cara yang baik untuk kelangsungan hidup tanaman nilam.
Kemudian, siram sesering mungkin sampai tanaman tumbuh. Selanjutnya, Moms hanya perlu menyiram 1 atau 2 kali seminggu selama jangka waktu 3 minggu.
Namun, ini akan tergantung pada kondisi cuaca yang ada serta kemampuan tanah untuk menahan air.
Nilam membutuhkan pakan seimbang yang tepat untuk mendapatkan hasil dan kualitas minyak yang optimal. Jadi, berilah pupuk dengan takaran yang sesuai.
Selain itu, jaga tanaman nilam bebas dari gulma selama 2 - 3 bulan pertama pertumbuhan tanaman, baik dengan penyiangan tangan atau dengan 2 - 3 kali cangkul roda (untuk tanaman di luar ruangan).
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Nilam rentan terhadap serangan Root-knot Nematode (Meloidogyne Incognita). Tanaman yang terinfeksi menunjukkan gejala seperti pertumbuhan kerdil dan layu. Tanaman yang terinfeksi kemudian terkulai dan mati dalam waktu 2 - 3 bulan.
Moms dapat mengaplikasikan insektisida-nematisida pada tingkat yang direkomendasikan dalam mengatasi infeksi.
Terkadang, Moms juga mungkin menemukan lalat putih pada tanaman nilam. Dalam kasus serangan serangga yang ringan, sirami tanaman dengan semburan air yang kuat untuk membersihkan serangga.
Jika infeksi berlanjut, semprot tanaman dengan semprotan sabun insektisida sampai daun benar-benar tertutup cairan insektisida. Oleskan kembali semprotan setiap kali serangga kembali.
Hawar Daun (Cercospora sp) juga termasuk penyakit yang sangat umum muncul pada tanaman ini.
Tanaman yang terinfeksi akan menunjukkan tanda-tanda, seperti munculnya bintik-bintik coklat di dekat tepi atau di daerah apikal daun ketika berumur hampir satu tahun.
Bintik-bintik ini membesar tidak beraturan, menyatu, dan menutupi seluruh lamina dan daun berangsur-angsur mengering. Untuk mengendalikan infeksi, gunakan dua semprotan fungisida.
9. Memanen Daun Nilam
Foto: musensia.com
Moms bisa mulai panen daun nilam pada 4 - 6 bulan setelah tanam dengan interval panen berikutnya sekitar 3 - 4 bulan tergantung pada kesuburan tanah, iklim, dan praktik pengelolaan.
Panen tanaman di pagi hari, setelah embun mengering ketika minyak esensial telah mencapai puncaknya untuk mendapatkan manfaat maksimal dari tanaman.
5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Merawat Tanaman Nilam
Foto: hortzone.com
Inilah panduan cara merawat tanaman nilam yang tepat, yang sebaiknya Moms pahami sebelum menanamnya di rumah.
1. Cahaya
Tanaman nilam biasa tumbuh pada lingkungan yang teduh. Tanaman ini berkembang dalam kehangatan yang mengandalkan banyak sinar matahari sore yang intens.
Cahaya ini dimanfaatkan oleh tanaman nilam untuk proses pertumbuhannya.
2. Tanah
Meskipun bunga nilam dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, mereka membutuhkan drainase yang baik. Tanaman nilam dapat tumbuh subur dalam kondisi lembap.
Jadi, Moms perlu menambahkan bahan organik ke tanah yang kurang subur. Selain itu, tanaman ini juga membutuhkan tingkat pH yang sedikit asam.
Baca Juga: 7 Tanaman yang Ditakuti Ular, Ternyata Ada di Sekitar Kita Lho, Moms!
3. Pengairan
Foto: everfumed.com
Bunga nilam memang lebih nyaman di kondisi lembap, tetapi pengairan atau penyiramannya perlu dilakukan dengan tepat, karena akarnya rentan busuk jika dibiarkan di tanah berawa dan tergenang air.
Tanaman yang ditanam di wadah akan membutuhkan penyiraman lebih sering, terutama saat suhu tinggi atau panas matahari sedang terik-teriknya.
Moms pun harus memeriksa wadah setiap hari untuk memastikan tanaman nilam tidak mengering.
4. Suhu dan Kelembapan
Tanaman nilam berkembang di daerah yang hangat dan lembap sehingga sangat cocok dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Namun, pastikan tanaman ini ditanam pada tanah yang subur dan memiliki drainase baik di area yang terkena sinar matahari penuh hingga sebagian (teduh).
Baca Juga: 12 Tanaman Apotik Hidup dan Manfaatnya untuk Kesehatan, Cocok Ditanam Di Rumah
5. Pupuk
Tanaman nilam membutuhkan pupuk untuk membantu mereka tumbuh dengan baik.
Namun, jangan berikan pupuk secara berlebihan karena bisa merusakan tanaman. Moms cukup memberikan pupuk dengan formula cair setiap satu atau dua bulan sekali selama musim tanam.
Itulah penjelasan mengenai manfaat, cara menanam, dan perawatan tanaman nilam. Apakah Moms tertarik untuk menanamnya?
- https://lampung.litbang.pertanian.go.id/eng/index.php/berita/4-info-aktual/632-budidaya-tanaman-nilam
- https://www.thespruce.com/patchouli-flower-plant-care-and-growing-guide-5082880
- https://www.hortzone.com/blog/growing-patchouli/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.