7 Tanda Demam Berdarah atau DBD yang Patut Diwaspadai
DBD (demam berdarah dengue) adalah suatu penyakit berbahaya yang harus ditangani dengan cepat.
Karena itu, penting untuk Moms tahu tanda demam berdarah, terutama pada Si Kecil.
Penyakit ini tidak dapat menyebar secara langsung dari orang ke orang, tetapi orang yang menderita demam berdarah dapat menginfeksi nyamuk.
Seekor nyamuk menjadi terinfeksi ketika menghisap darah dari orang yang terinfeksi DBD dan menularkan virus ke orang lain saat mereka menggigit orang tersebut.
"Setelah 5-14 hari, virus akan matang di kelenjar liur nyamuk dan menularkan ke korban berikutnya saat menggigit orang lain," jelas Dr. Leong Hoe Nam, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.
Sayangnya tanda DBD ini sulit dikenali, karena tumpang tindih dengan banyak penyakit virus lainnya, seperti virus West Nile dan demam chikungunya.
Yuk, simak lebih lengkapnya mengenai demam berdarah di bawah ini!
Baca Juga: Ketahui Tempat Nyamuk Demam Berdarah Bersarang dan Cara Membasminya
Apa Itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?
Foto Nyamuk Aedes Aegypti (Orami Photo Stock)
Melansir Clinical Microbiology Reviews, demam berdarah dengue (DBD) atau yang disebut dengan dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit menular akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.
Demam berdarah dulu sempat disebut penyakit “break-bone“.
Hal ini lantaran gejalanya yang kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot yang membuat tulang terasa retak.
Demam berdarah yang bersifat ringan akan menyebabkan demam dan gejala-gejala lain yang menyerupai flu.
Namun, penyakit ini dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue dengan tingkat keparahan yang lebih serius.
Tanpa penanganan yang baik, DBD dapat mengakibatkan sindrom syok dengue dengan risiko perdarahan serius.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Merek Sepatu Olahraga yang Populer dan Nyaman untuk Aktif Bergerak
Apakah Demam Berdarah (DBD) Menular?
Foto Wanita Sedang Demam (Orami Photo Stock)
Penyakit DBD tidak dapat menular secara langsung dari satu penderita ke orang sekitarnya.
Melansir PLoS One, penularan demam berdarah hanya bisa terjadi lewat perantara nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi virus dengue.
Ketika nyamuk tersebut menggigit penderita DBD, nyamuk dapat terinfeksi virus dengue dan menyebarkan penyakit demam berdarah ketika menggigit seseorang.
Nyamuk penyebab DBD biasanya beredar di musim penghujan, wilayah yang lembap, dan padat penduduk.
Begitu digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue, penderita akan merasakan gejala demam berdarah selang empat sampai sepuluh hari kemudian.
Tanda Demam Berdarah
Foto Wanita Sedang Muntah (Orami Photo Stock)
Penyakit demam berdarah harus segera mendapat penanganan medis untuk menghindari dampak buruk.
Oleh sebab itu, baik pengidap maupun keluarga perlu mengetahui perbedaan gejala demam berdarah yang muncul dengan gejala penyakit lain, sehingga tidak mengabaikannya.
Berikut ini adalah tanda demam berdarah yang harus Moms waspadai. Disimak, yuk!
1. Tanda Awalnya Mengalami Flu
Tanda demam berdarah mempresentasikan dirinya pertama kali dengan gejala seperti flu.
Namun flu ini biasanya akan menunjukkan dirinya sekitar 1,5 - 10 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus DBD.
Jika ini merupakan kasus yang ringan, gejala akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 - 7 hari.
2. Mulai Muncul Demam Disertai dengan Gejala Lainnya
Jika flu tidak hilang, tanda demam berdarah di awal akan mulai menyebar.
Moms akan mulai mengalami demam yang diikuti dengan gejala lain, seperti:
Rasa sakit kepala, nyeri otot dan sendi-sendi lainnya, demam tinggi, timbul nyeri di belakang mata, serta mual hingga muntah.
Gelaja yang menyertainya memang sangat banyak, namun mirip-mirip.
"Ruam-ruam merah pada tubuh pun akan cenderung muncul sedikit demi sedikit pada saat sakit," kata Dr. Leong.
Namun ada juga penderita DBD yang tidak melewati fase ruam.
Namun menurut Dr. Leong, tidak adanya ruam pada tubuh justru diindentifikasi sebagai faktor risiko DBD yang parah.
Hal ini terjadi karena kegagalan dalam mengenali jenis penyakit.
Berbicara mengenai gejala DBD kategori parah, biasanya berkembang 3-7 hari setelah tanda-tana
DBD (demam berdarah dengue) yang parah berkembang 3 - 7 hari setelah tanda-tanda demam berdarah pertama muncul, kemudia mulai memburuk.
Seperti sakit perut parah, muntah secara terus-menerus, gusi mulai berdarah, pernapasan cepat, kelelahan atau gelisah, hingga muntah darah.
“Salah satu ciri khas infeksi adalah infeksi dapat menyebabkan trombosit (fragmen sel kecil yang membentuk gumpalan darah untuk menghentikan pendarahan) turun secara drastis, yang menyebabkan terjadinya pendarahan di bagian organ dalam, terutama di saluran pencernaan,” jelas Dr Leong sebagai penutup.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Salep untuk Luka Bakar yang Aman
3. Demam Tinggi Mendadak
Demam merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak penyakit.
Pada demam berdarah, demam terjadi secara mendadak.
Namun, banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.
Melansir Mayo Clinic, perbedaan yang kontras antara tanda demam berdarah dengan gejala demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 derajat Celcius.
Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk, sedangkan gejala demam pada demam berdarah tidak demikian.
Demam pada demam berdarah bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.
4. Otot Terasa Nyeri
Tak hanya demam, pengidap DBD juga cenderung akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh, misalnya otot, tulang, sendi, dan belakang mata.
Biasanya, gejala ini akan diikuti dengan tubuh yang berkeringat dan menggigil.
Durasi terjadinya gejala tersebut antara 4 hingga 10 hari ketika virus memasuki tubuh.
Nyeri otot juga terjadi bersama dengan sakit kepala dan demam tinggi.
5. Mual dan Muntah
Tanda demam berdarah lainnya yang bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa adalah mual dan muntah.
Gangguan ini juga termasuk dalam masalah pencernaan, sehingga juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut atau punggung.
Melansir Centers of Disease Control and Prevention, gejala ini dapat terjadi selama dua hingga empat hari setelah paparan virus masuk dan menyerang di tubuh.
Baca Juga: Serba-serbi Pura Mangkunegaran, Tempat Wisata yang Berusia 265 Tahun!
6. Tubuh Mengalami Kelelahan
Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat membuat nafsu makan menurun.
Akibatnya, tubuh menjadi kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.
7. Munculnya Ruam Merah
Ruam merah merupakan gejala DBD yang paling khas.
Ruam pada DBD biasanya berwarna kemerahan atau merah muda pucat yang muncul di wajah, dada, tangan, dan kaki.
Gejala DBD ini biasanya dimulai pada hari ketiga dan berlangsung selama 2–3 hari.
Baca Juga: Profil Bonge, Terkenal karena Citayam Fashion Week hingga Jadi Model di Runway!
Cara Mengobati Demam Berdarah
Foto Obat Paracetamol (Orami Photo Stock)
Tidak ada penanganan spesifik untuk penyakit, kebanyakan pasien biasanya akan pulih dalam 2 minggu.
Namun, penting untuk menangani gejala-gejala dengan tepat untuk menghindari komplikasi.
Dokter biasanya merekomendasikan pilihan pengobatan untuk DBD sebagai berikut:
1. Obat Penurun Demam
Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam.
Hindari penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan komplikasi perdarahan, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.
Untuk kasus yang lebih serius, demam berdarah dapat menyebabkan shock atau hemorrhagic fever yang memerlukan perhatian medis lebih.
2. Istirahat
Jika Moms dan keluarga sedang mengalami demam berdarah disarankan untuk beristirahat.
Dengan istirahat, pasien akan lebih cepat untuk pulih. Istirahat dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak saat terkena kondisi ini.
Dokter akan memberikan pasien beberapa obat agar cepat mengantuk sehingga bisa beristirahat sepenuhnya.
3. Minum Banyak Cairan
Perawatan di rumah sakit dengan menggunakan infus akan membantu kebutuhan cairan pasien DBD terpenuhi.
Meski begitu, Tidak selamanya seorang pasien DBD harus menjalani opname di rumah sakit.
Selama mengikuti panduan, Moms bisa merawat pasien DBD di rumah.
Dokter akan menyarankan pasien di opname atau dirawat jalan di rumah untuk mengonsumsi banyak cairan.
Tidak hanya air mineral atau infus saja, cairan bisa berupa dari makanan berkuah, buah, atau jus.
Baca Juga: 4 Silsilah Keluarga Kerajaan Inggris, Yuk Intip!
Cara Mencegah Demam Berdarah
Foto Nyamuk (Orami Photo Stock)
Setelah mengetahui tanda demam berdarah, Moms juga harus tahu cara mencegahnya.
Hal ini karena bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama jika Moms tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Pada tahun 2019, FDA menyetujui vaksin yang disebut Dengvaxia untuk membantu mencegah penyakit ini terjadi pada remaja berusia 9-16 tahun yang telah terinfeksi demam berdarah.
Namun, saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah masyarakat umum tertular.
Untuk melindungi anak-anak dan keluarga dari munculnya tanda demam berdarah, berikut ini adalah tipsnya dilansir melalui WebMD:
- Gunakan obat nyamuk, bahkan di dalam ruangan
- Saat berada di luar ruangan, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang yang dimasukkan ke dalam kaus kaki
- Saat berada di dalam ruangan, gunakan AC jika tersedia
- Pastikan tirai jendela dan pintu aman dan bebas dari lubang. Jika area tidur tidak disekat atau ber-AC, gunakan kelambu
- Jika Moms atau Si Kecil memiliki gejala demam berdarah, segera periksa ke dokter
Untuk mengurangi populasi nyamuk, singkirkan tempat-tempat di mana nyamuk dapat berkembang biak.
Ini termasuk ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang menampung air hujan.
Ganti air secara teratur di tempat mandi burung di luar ruangan dan tempat air minum hewan peliharaan.
Jika seseorang di rumah terkena demam berdarah, waspadalah terhadap upaya melindungi diri dan anggota keluarga lainnya dari nyamuk.
Nyamuk yang menggigit anggota keluarga yang terinfeksi dapat menyebarkan infeksi ke orang lain di rumah.
Selain itu, dokter dapat mendiagnosis infeksi dengue dengan tes darah untuk memeriksa virus atau antibodi terhadapnya.
Jika sakit setelah bepergian ke daerah tropis, jangan lupa untuk memberitahu dokter anak.
Ini akan memungkinkan dokter untuk mengevaluasi kemungkinan bahwa gejala penyakit tersebut adala tanda demam berdarah.
Baca Juga: Serba-serbi Gaya Sendok, Posisi Seks yang Berikan Kepuasan Maksimal
Itu dia Moms beberapa tanda demam berdarah dari yang ringan hingga terburuk.
Namun, jika Moms sudah curiga dan merasa khawatir, ada baiknya Moms segera ke ahlinya, daripada hanya menduga-duga saja.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC88892/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6728053/
- https://www.mountelizabeth.com.sg/healthplus/article/all-you-need-to-know-about-dengue
- https://www.medicinenet.com/what_are_the_warning_signs_of_dengue_fever/ask.htm
- https://www.cdc.gov/dengue/symptoms/family.html
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
- https://www.nhs.uk/conditions/dengue/
- https://www.webmd.com/a-to-z-guides/dengue-fever-reference
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.