6 Mitos dan Fakta Tanda Hamil Anak Perempuan
Moms, teman dan keluarga pasti mulai menerka-nerka tanda memiliki anak perempuan atau laki-laki, tapi sebagian besar mungkin didasari oleh mitos dan bukan sains.
“Ultrasonografi pada usia 20 minggu setelah hamil adalah cara yang paling dapat diandalkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi,” kata ahli gizi kehamilan dan gaya hidup bersertifikat, Rebecca Malach, B.Sc, dilansir dari momjunction.
Baca Juga: Ini Dia Posisi Tidur Ibu Hamil yang Paling Baik
Di sisi lain, beberapa orang tua pun memilih untuk menggunakan teknologi berbasis DNA, yang dikenal sebagai uji prenatal harmoni, sejak minggu ke-10 untuk mengungkapkan jenis kelamin dengan akurasi 99%.
Walaupun begitu, ada beberapa tanda yang dipegang secara tradisional bahwa seseorang sedang hamil anak perempuan, serta apakah mereka memiliki bukti ilmiah untuk mendukung mereka. Mari simak beberapa mitos dan fakta tanda hamil anak perempuan di bawah ini!
1. Mual Pagi yang Parah
Moms, apakah mengalami morning sickness yang ekstrem. Nah, itu bisa jadi tanda hamil anak perempuan.
Beberapa orang berpikir bahwa mual di pagi hari adalah tanda memiliki seorang gadis.
Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa merasa sakit selama kehamilan mungkin terkait dengan jenis kelamin bayi.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa wanita yang membawa anak perempuan mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalan tubuh mereka terpapar bakteri dibandingkan dengan mereka yang membawa anak laki-laki.
Perbedaan ini dapat berdampak pada cara perempuan membawa anak perempuan mengalami mual di pagi hari. Mereka mungkin merasa lebih tidak sehat daripada mereka yang membawa anak laki-laki.
2. Tingkat Stres
Jika Moms memiliki tingkat stres yang tinggi sebelum hamil, kemungkinan tanda hamil anak perempuan lebih besar dibanding anak laki-laki.
Tingkat stres wanita sebelum hamil dapat memengaruhi jenis kelamin bayi. Sebuah studi tahun 2012 menemukan hubungan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran pria dan wanita.
Dalam studi ini, wanita dengan tingkat kortisol yang tinggi secara statistik lebih mungkin untuk memiliki anak perempuan.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa dalam dua tahun setelah gempa bumi di pulau Yunani Zakynthos, tingkat kelahiran pria turun.
Para peneliti menduga bahwa peningkatan tingkat stres di komunitas pulau itu memengaruhi rasio kelahiran.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Madu Bagi Ibu Hamil Yang Tidak Banyak Diketahui
3. Berat Badan Pasangan Bertambah
Moms pernah mendengar jika ayah dari anak yang belum lahir bertambah berat badan selama kehamilan pasangannya, maka pasangan tersebut memiliki anak perempuan?
Meskipun tidak ada banyak fakta ilmiah yang mendukung teori ini, sebuah penelitian di Denmark mengungkapkan beberapa hasil menarik.
Peneliti Denmark mempelajari 100 calon ayah dan menemukan bahwa mereka yang memiliki anak perempuan bertambah berat badan selama kehamilan daripada mereka yang memiliki anak laki-laki.
4. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem
Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Beberapa orang berpikir bahwa wanita yang membawa anak perempuan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dan lebih moody sebagai hasilnya. Namun, penelitian tidak mendukung teori ini.
Tingkat hormon naik selama kehamilan dan jatuh setelah melahirkan terlepas dari apakah bayinya laki-laki atau perempuan.
Baca Juga: Telinga Berdenging Saat Hamil, Kenapa Bisa Terjadi?
5. Berat Badan Bertambah di Tengah
Jika Moms menambah berat badan di sekitar pertengahan tubuhnya selama kehamilan, beberapa orang berpikir ini menjadi tanda hamil anak perempuan.
Mereka mungkin juga percaya bahwa kenaikan berat badan hanya di bagian depan tubuh mengindikasikan seorang anak laki-laki.
Sekali lagi, bukti ilmiah tidak mendukung teori ini. Di mana seorang wanita bertambah berat dalam kehamilan tergantung pada tipe tubuhnya.
6. Kulit Berminyak dan Rambut Kusam
Beberapa orang percaya bahwa memiliki kulit berminyak dan rambut kusam dapat berarti tanda hamil anak perempuan.
Hal ini disebabkan mitos bahwa calon bayi perempuan mencuri penampilan ibu mereka di dalam rahim.
Namun, keyakinan ini tidak berbasis ilmiah. Di sisi lain, perubahan dalam produksi minyak atau penampilan rambut selama kehamilan mungkin berhubungan dengan perubahan hormon atau perubahan dalam diet.
Meskipun Moms memiliki peluang 50-50 untuk menebak jenis kelamin bayi dengan benar, hal itu hanyalah menebak.
Yang benar adalah, intervensi medis semacam itu diperlukan untuk secara akurat memprediksi jenis kelamin bayi Anda.
Jadi, Moms harus menunggu sampai usia kehamilan yang cukup untuk mengungkapkan salah satu kejutan terbaik dalam hidup.
(WAR/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.