Ini 5 Tanda Tanaman Stres yang Perlu Moms Perhatikan
Tanaman stres menjadi momok mengerikan bagi Moms yang merupakan pecinta tanaman.
Bukan hanya manusia, tanaman juga bisa mengalami stres akibat lingkungan yang tidak sesuai.
Tanaman stres terjadi ketika ia tidak mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan tempat tinggal.
Padahal, menurut Journal of Physiological Anthropology, merawat tanaman di rumah atau kantor dapat membuatmu merasa lebih nyaman, tenang, dan alami.
Tak hanya itu, menurut American Society of Holticultural Science, menempatkan banyak tanaman hijau di ruangan kerja dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kemungkinan mengalami sakit.
Oleh karena itu, merawat tanaman dengan benar sangat penting untuk diterapkan.
Baca Juga: 9 Manfaat Berkebun yang Berguna untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Ciri Tanaman Stres
Umumnya, tanaman stres disebabkan oleh proses perpindahan secara mendadak.
Kekurangan nutrisi dan cuaca lingkungan yang tidak mendukung menjadi pemicunya.
Selain itu, jika Moms membeli tanaman secara online, lamanya waktu pengiriman menjadi pemicu tanaman stres.
Dilansir dari VOI, berikut ini tampilan fisik tanaman stres.
Baca juga: 7 Tanaman Hias Daun Merah yang Mudah Dirawat untuk Pemula
1. Keterlambatan Perkembangan
Salah satu tanda tanaman stres yang paling mudah dikenali adalah perkembangan yang lebih lambat ketimbang tanaman lain berusia sama.
Selain pertumbuhan terhambat, pertumbuhan cabang tanaman stres tidak sepesat lainnya.
Hal tersebut umum terjadi, terutama saat tanaman baru saja ditempatkan pada media tanam yang baru.
Kondisi tersebut dapat diatasi secara perlahan seiring dengan berjalannya waktu, dengan memberikan pupuk dan lebih telaten dalam mengurusnya.
2. Daun Terlihat Kekuningan
Tanaman yang sehat memiliki daun berwarna hijau segar. Tentu akan membingungkan jika daun tiba-tiba berubah menjadi kekuningan bukan, Moms?
Kondisi yang satu ini disebabkan oleh penyiraman tanaman yang berlebihan, sehingga terjadi pembusukan di dalam akar.
Moms tenang saja, karena masalah yang satu ini dapat diatasi dengan memastikan pot berada di area yang terkena sinar matahari.
Tujuannya adalah menjaga kelembapan tanah, sehingga air yang berlebihan tidak mengendap dalam akar dan memicu pembusukan.
Moms juga bisa memeriksa kelembapan tanah sebelum menyiramnya. Caranya dengan memasukkan jari sedalam 4 sentimeter.
Moms bisa merasakan apakah tanah masih lembap atau butuh disiram.
Selain mengatur waktu penyiraman, Moms juga bisa memperhatikan bagian bawah pot sebelum membelinya.
Agar proses penyerapan air berjalan lancar dan tidak mengendap di bagian bawah, pastikan membeli pot dengan sirkulasi yang baik.
Bawah pot harus bolong, agar air yang disiram bisa lolos melalui lubang tersebut. Lebih baik lagi jika pot diisi dengan bebatuan kecil agar air tidak menumpuk.
3. Sedikit atau Tidak Berbunga Sama Sekali
Tanda terakhir adalah sedikit atau tidak berbunga sama sekali. Jika tanaman sudah lama tidak berbunga, kondisi tersebut bisa menjadi tanda tanaman stres.
Salah satu hal yang menjadi pemicunya adalah ketidakseimbangan nitrogen. Nitrogen sendiri biasanya berasal dari pupuk.
Oleh karena itu, sebaiknya kurangi pemberian pupuk yang mengandung nitrogen ya, Moms.
Baca juga: 7 + Jenis Tanaman Merambat untuk Mempercantik Rumah, Bisa Bikin Teduh Juga!
4. Tanaman Terlihat Layu
Tanaman dapat terlihat layu meski Moms sudah merawatnya dengan maksimal.
Tandanya dapat dilihat dari tanaman yang tidak mampu berdiri tegak, cenderung menempel di tanah.
Penyebabnya sendiri adalah kelembapan di media tanam yang terlalu kering atau basah.
Untuk mengatasinya, Moms disarankan untuk mengatur ulang jadwal menyiram tanaman.
Jangan lupa untuk memastikan tanaman mendapat asupan sinar matahari yang cukup ya, Moms.
5. Daun Terlihat Kecoklatan
Tanda tanaman stres selanjutnya adalah banyaknya daun yang berubah menjadi kecokelatan.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat kurangnya kelembapan di dalam tanah akibat lupa menyiram.
Selain itu, daun yang kecokelatan bisa terjadi akibat tanaman terlalu lama berada di bawah sinar matahari, sehingga daun terbakar dan cepat kering.
Untuk mencegah tanda yang satu ini, Moms disarankan untuk menyiram tanaman secara rutin, tetapi jangan berlebihan.
Jika berlebihan, air akan menumpuk pada bagian bawah pot dan memicu pembusukan akar, yang berdampak pada daun berubah kekuningan.
Selain rutin menyiramnya, Moms juga disarankan untuk menyemprotkan air di tanaman untuk memberikan kelembapan yang dibutuhkan.
Jika kecokelatan hanya terjadi di ujung daunnya, kondisi tersebut menjadi pertanda bahwa Moms terlalu banyak menggunakan pupuk.
Baca juga: Cari Tahu Mitos Tanaman Walisongo dan Cara Menanamnya di Rumah
Tanaman stres bisa dipicu oleh berbagai faktor. Setiap faktor menimbulkan ciri fisik tertentu pada tanaman.
Jika dikenali lebih awal, gejala stres tersebut cenderung dapat diatasi dengan baik.
Dilansir dari Researchgate, stres pada tanaman merupakan kondisi saat tanaman yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat ia tinggal.
Dari perjalanan pengiriman yang membutuhkan waktu lama, hingga berganti tempat tinggal menjadi faktor pemicunya.
Ketika tanaman yang baru beli sampai di rumah, Moms pasti akan menempatkannya di pot dengan tanah yang baru.
Salah satu cara mengatasi stres akibat perpindahan tempat tersebut adalah memberi nutrisi yang tepat.
Salah satu nutrisi yang dibutuhkan adalah vitamin B1, yang dapat diperoleh dari air cucian beras.
Selain itu, Moms juga bisa membeli nutrisi khusus di toko tanaman untuk memperbaiki metabolisme tumbuhan.
Tanaman stres membuat ia tidak dapat optimal dalam berfotosintesis.
Ketika hal tersebut terjadi, tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.