3 Tantangan Terbesar Ibu Zaman Sekarang yang Tidak Dirasakan Ibu Zaman Dulu

Sebagai seorang ibu, tentunya Moms selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga kan? Tapi ada saja rintangan dan hambatan yang akan Moms temui di perjalanan.

Menurut psikolog anak Vera Itabiliana, M.Psi, saat ditemui di acara diskusi Lazada bertajuk Tantangan Ibu Baru, memang ibu zaman sekarang memiliki hambatan yang berbeda dengan ibu zaman dulu.

Apa saja tantangan terbesar ibu zaman sekarang yang tidak dirasakan ibu zaman dulu?

1. Stres yang tinggi karena punya banyak peran

Berbeda dengan ibu zaman dulu yang kebanyakan fokus untuk mengurus anak dan rumah tangga, ibu zaman sekarang memiliki lebih banyak peran.

Menurut Vera, ibu zaman sekarang memiliki stres yang lebih tinggi karena harus bekerja sekaligus mengurus anak.

“Baik ibu yang bekerja di luar rumah atau di rumah, keduanya dituntut harus bisa berkarya tapi juga mengurus anak,” ujar Vera.

Dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari yang semakin tinggi, kadang ibu juga harus bekerja untuk menambah penghasilan suami.

“Beberapa ibu juga membantu suami dari segi finansial karena tuntutan hidup yang lebih besar dibanding zaman dulu,” lanjutnya.

Agar bisa mengatasi tekanan dan stres, Vera menyarankan agar ibu tetap punya me time untuk relaksasi.

Moms bisa jalan-jalan bersama teman atau sekadar menonton serial TV favorit tanpa diganggu Si Kecil.

Hal ini bisa Moms lakukan bergiliran dengan suami, atau titipkan anak ke orang tua Moms supaya tetap ada yang menjaga Si Kecil saat Moms atau suami beristrirahat.

Baca Juga: 3 Cara Menjadi Ibu yang Bahagia, Bisa Ditiru!

2. Anak lebih kritis

Ibu zaman sekarang memiliki pengetahuan yang lebih luas dibanding ibu zaman dulu. Pengetahuan itu mereka dapatkan dari artikel-artikel di internet atau ketika saling bertukar informasi dengan sesama ibu.

Dengan banyak informasi ini, ibu pun jadi mengajarkan banyak hal pada anaknya, sehingga anak pun jadi kritis dan tidak cepat puas akan jawaban yang diberikan orangtuanya.

“Anak zaman sekarang sangat kritis karena punya logika berpikir yang lebih bagus. Mereka akan banyak bertanya ‘Kenapa?’ dan kita harus siap menjawabnya,” jelas Vera.

Baca Juga: 3 Cara Hadapi Anak Tertutup yang Tidak Mau Berbagi Cerita dengan Orang Tua

3. Anak terlalu terpaku dengan teknologi

Akibat teknologi yang semakin maju, anak pun jadi terlalu terpaku dengan gadget. Sebenarnya teknologi bagus untuk menambah wawasan anak, tapi kalau terlalu sering, anak akan jadi susah bersosialisasi bahkan terlambat berbicara.

Tetapkan waktu khusus untuk anak bereksplorasi secara bebas di dunia terbuka. Cukup berikan batasan waktu 1-2 jam untuk anak memegang gadget, selebihnya siapkan aktivitas-aktivitas menarik supaya ia mau memainkan permainan lain selain di gadget.

Apakah Moms juga mengalami tantangan-tantangan ini?

(INT)