6 Cara Belajar Mengenal Warna yang Menyenangkan dan Mudah Dihafalkan!
Selama minggu-minggu awal kehidupan, bayi hanya dapat melihat benda-benda yang sangat kontras dengan jarak dekat. Bukan sebuah kebetulan bahwa begitu banyak mainan bayi memiliki pola grafik dan hitam-putih. Jadi kapan bayi mulai belajar mengenal warna?
Sebuah penelitian Scientific American menjelaskan, para peneliti di Jepang memantau aktivitas otak bayi ketika mereka melihat bentuk-bentuk geometris warna yang berbeda dan menemukan mirip dengan orang dewasa yang juga mereka lacak.
Ketika warna berubah, peneliti melihat peningkatan aktivitas di area otak yang memproses rangsangan visual. Ketika tetap konstan, tingkat aktivitas stabil.
Namun, untuk mengetahui apakah bayi benar-benar belajar mengenal warna, membutuhkan banyak waktu.
Lantas, bagaimana cara belajar mengenal warna yang mudah dipahami anak? Yuk simak penjelasannya di sini.
Baca Juga: 7 Tips Mendampingi Anak Belajar, Salah Satunya Pelajari Gaya Belajar Anak!
Cara Belajar Mengenal Warna
Sebenarnya, Moms tidak memerlukan flash card atau gadget khusus untuk mengetahui apakah bayi sudah belajar mengenal warna atau belum.
"Sangat penting bagi orang tua untuk mendorong anak menggunakan penglihatan mereka dengan hanya berinteraksi dengan mereka," kata Charline.
Berikut ini cara belajar mengenal warna yang bisa Moms terapkan pada Si Kecil.
1. Mengamati Lingkungan Sekitar
Salah satu media pembelajaran anak adalah lingkungan sekitar.
Melansir American Academy of Pediatrics (AAP) untuk merangsang kognitif anak agar belajar mengenal warna bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti berjalan-jalan dan menunjuk benda-benda asing di lingkungan.
Moms bisa mengajak Si Kecil jalan-jalan sore sambil belajar mengenal warna di sekitarnya. Misalnya, menunjuk daun yang berwarna hijau atau warna baju yang digunakan orang-orang.
Agar Si Kecil tidak bingung, Moms bisa ajarkan warna-warna dasar yaitu merah, kuning dan biru terlebih dahulu.
2. Gunakan Alat Bantu
Cara belajar mengenal warna selanjutnya adalah melalui alat bantu, seperti origami, crayon, maupun pensil warna.
Sebuah penelitian Proceedings of the 3rd International Conference on Education Innovation menunjukkan bahwa, penerapan pembelajaran dengan media origami dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak mengenal warna.
Media pembelajaran ini cukup mudah, ajak anak menggambar buah sesuai dengan warna di kertas origami dan pancing beberapa pertanyan seperti "Apel pakai kertas warna apa?"
Dengan demikian Moms bisa tahu apakah si Kecil sudah mulai paham tentang warna atau masih perlu belajar lagi.
Baca Juga: 15 Manfaat Tempe untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Kolesterol
3. Bermain yang Melibatkan banyak Warna
Salah satu permainan yang bisa dijadikan belajar mengenal warna adalah finger painting, yaitu suatu teknik melukis yang menggunakan jari-jari tangan sebagai kuasnya.
Finger painting dapat meningkatkan kemampuan penglihatan, penciuman, dan sentuhan. Karena dari proses melukis tersebut anak dapat belajar bagaimana warna bekerja, menemukan tekstur baru, membaui cat, dan juga membuat ruang bangun.
Ketika melakukan permainan ini, siapkan cat yang memang aman untuk dioleskan pada kulit Si Kecil. Pastikan anak tidak memiliki alergi dengan bahan tersebut ya, Moms!
4. Menyusun Makanan Sesuai Warna
Belajar mengenai warna dengan anak tidak harus terjadi selama bermain saja, Moms juga bisa memperkenalkan warna saat di dapur.
Ajak Si Kecil untuk memilah buah dan sayuran dalam kelompok warna. Kemudian, ajak mereka memotong buah atau sayuran sesuai dengan warnanya masing-masing.
Ini bisa menjadi salah satu cara cerdas untuk membuat Si Kecil belajar mengenal warna dan terbiasa mengonsumsi makanan sehat.
Baca Juga: Gejalanya Terlihat Sama, Ini Perbedaan Flu Perut dan Keracunan Makanan, Jangan Terbalik!
5. Belajar Menggunakan Lagu
Si Kecil gemar bernyanyi dan menari? Moms bisa lho belajar mengenal warna melalui lagu.
Moms dapat menggunakan lagu sebagai media belajar Si Kecil dalam mengenal warna, seperti lagu balonku atau pelangi. Agar anak semakin paham dan seru, Moms bisa bernyanyi sambil menunjukkan warna tersebut.
6. Dress up
Moms belajar mengenal warna tidak hanya dari benda di sekitar saja, tetapi juga pakaian yang Si Kecil kenakan juga bisa.
Caranya mudah, ajak anak menunjukkan beberapa pilihan warna atasan dan bawahan, kemudian minta mereka memilih mana pasangan warna yang mirip.
Dengan begitu, anak lebih mudah paham dan mengerti mengenal warna.
Baca Juga: Fakta Kawat Gigi: Persiapan, Proses, Jenis, Manfaat, dan Cara Perawatannya
Bayi Mengenal Warna Bahkan Ras
Sebuah penelitian Interracial Books for Children Bulletin, menunjukkan bahwa pada dasarnya bayi tidak buta warna.
Si Kecil mulai mencari tahu identitas ras saat mulai belajar mengenal warna.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mary Ellen Goodman menemukan bahwa pada usia 2,5 tahun hingga 5 tahun, anak-anak mengekspresikan preferensi sosial eksplisit untuk orang-orang dari ras mereka sendiri.
"Tingkat kesadaran ras yang tinggi yang telah kita lihat pada banyak anak-anak ini mengejutkan, dan bukan hanya karena tidak sesuai dengan harapan orang dewasa," kata Mary.
Melansir ScienceDaily menunjukkan bayi berusia 6 bulan menunjukkan tanda-tanda bias terhadap orang dari berbagai ras. Si Kecil bisa mulai mengenal ras saat berusia 6-9 bulan.
Bayi usia ini bisa mendukung orang dari ras mereka sendiri dan terhadap orang-orang dari ras lain.
Baca Juga: 10 Cara Melembutkan Rambut dengan Masker Berbahan Alami, Yuk Coba!
Kapan Bayi Harus ke Dokter Mata?
Meski Moms sudah mengajarkan warna berulang kali, tetapi mereka tidak bisa membedakannya? Bisa jadi Si Kecil mengalami gangguan penglihatan, lho.
Oleh karena itu, pemeriksaan mata untuk anak-anak sangat penting dilakukan untuk memastikan mata anak sehat dan tidak memiliki masalah penglihatan yang dapat mengganggu kinerja sekolah dan berpotensi memengaruhi kesehatan anak lebih jauh lagi.
American Academy of Pediatrics (AAP) juga merekomendasikan jadwal pemeriksaan mata berikut untuk bayi, yakni;
- Saat bayi baru lahir. Sebelum pulang dari rumah sakit, bayi harus diskrining untuk masalah mata seperti glaukoma atau infeksi.
- Usia 6 bulan. Dokter anak harus memeriksa hal-hal seperti pengembangan penglihatan dan penyelarasan selama bayi melakukan kunjungan.
- Usia 1-2 tahun. Dokter dapat menggunakan perangkat penyaringan foto, yang memiliki kamera dan lampu kilat untuk mencari masalah seperti amblyopia
Selama tahun pertamanya, Moms harus memperhatikan perkembangan mata dan penglihatan bayi. Charline menjelaskan, cara utama mengukur penglihatan di tahun pertama kehidupan adalah dengan mengamati perilaku pelacakan bayi.
"Pada bayi yang lahir cukup bulan, pada usia dua hingga tiga bulan dia harus bisa melacak objek dan menanggapi wajah dan objek yang akrab," kata dia.
Menjaga kesehatan mata bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti menjaga asupan makan anak dengan pola konsumsi makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, ikan, susu, telur, pepaya, mangga, dan kiwi.
Membatasi penggunaan gadget pada anak juga salah satu cara yang perlu dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan mata anak.
Baca Juga: 15 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan dan Ibu Hamil, Salah Satunya Mencegah Risiko Cacat Janin!
Nah itu dia Moms cara belajar mengenal warna bersama Si Kecil. Yuk rangsang bayi untuk lebih banyak mengenal warna bersama, Moms.
- https://www.scientificamerican.com/article/babies-innate-sense-of-color/
- https://www.researchgate.net/publication/338442259_The_Impact_of_Adduction_of_Folding_Paper_Stages_for_Children's_Fine_Motor_Skills
- http://www.intergroupresources.com/rc/children,race,and,racism.pdf
- https://www.sciencedaily.com/releases/2017/04/170411130810.htm
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/The-Secret-to-a-Smarter-Baby.aspx
- https://www.teachinglittles.com/9-simple-ways-to-get-your-toddler-to-learn-colors/
- https://www.parentcircle.com/how-to-teach-colouring-to-preschoolers-3-5-year-olds/article
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.