Ternyata, Frekuensi Bayi Menangis yang Wajar Memang Sesering Ini
Bayi menangis mungkin merupakan hal yang sehari-hari Moms hadapi.
Namun apakah wajar jika bayi sering menangis, padahal popoknya baru diganti atau sudah menyusui Si Kecil beberapa saat lalu?
Saat tidak mengetahui apa penyebab bayi menangis, beberapa Moms sering berpikir bayi menangis karena kesakitan.
Jangan panik, Moms. Yuk kenali sampai batas mana frekuensi bayi menangis masih wajar dilakukan oleh Si Kecil.
Bayi Menangis, Cara Bayi Berkomunikasi
Foto: pixabay.com
‘Bayi-nya agak cengeng ya, Moms..’ Mungkin Moms pernah mendengar kalimat ini dari orang lain yang melihat Si Kecil menangis terus menerus.
Memang beberapa bayi menangis lebih sering, namun bayi menangis adalah hal yang wajar.
“Bayi menangis karena mereka belum bisa bicara. Bayi adalah manusia yang memiliki kebutuhan serta keinginan, sama seperti orang dewasa, namun mereka belum dapat mengungkapkannya. Tangisan adalah satu-satunya cara mereka berkomunikasi,” ungkap Elizabeth Pantley, penulis buku panduan bagi para orang tua Gentle Baby Care.
Semakin hari, Moms akan semakin mengenal kebiasaan bayi menangis dan bisa memahami apa yang membuat bayi menangis.
Umumnya, bayi menangis karena lapar, kelelahan, ketakutan dengan orang baru, merasa tidak nyaman, atau mengantuk.
Setelah memahami penyebab bayi menangis, Moms tentu menjadi lebih mudah untuk menenangkannya.
Baca Juga: 5 Manfaat Bermain di Depan Kaca untuk Bayi dan Emosinya
Batas Wajar Frekuensi Bayi Menangis
Foto: lullame.com
Bayi baru lahir seringkali mulai menangis tanpa henti menjelang sore hari.
Hal ini terjadi karena bayi telah diberi stimulasi seharian penuh dan Si Kecil tidak dapat menenangkan dirinya sendiri.
Salah satu cara menenangkan bayi baru lahir pada kondisi ini adalah dengan menggendong dan memeluknya, Moms.
“Cara terbaik menenangkannya adalah dengan mengkondisikan Si Kecil sedekat mungkin dengan kondisi ia saat berada di rahim,” ungkap penulis buku The Happiest Baby on the Block (Bantam) sekaligus dokter anak Harvey Karp, MD.
Rata-rata, frekuensi bayi menangis pada bayi baru lahir memiliki durasi yang lebih lama setiap hari hingga beberapa bulan usianya.
Bayi menangis dapat mencapai puncaknya hingga tiga sampai empat jam setiap hari selama tiga bulan awal kehidupannya.
“Pada usia empat bulan bayi, tangisannya akan mulai berkurang dan hidup Anda akan kembali indah,” ungkap dokter anak Caret Chronis yang berasal dari Ventura, California.
Baca Juga: Bayi Menjulurkan Lidah? Isyarat apa?
Bayi Menangis Tanpa Henti
Foto: happiestbaby.com
Dengan mengetahui kebiasaan bayi menangis, Moms tentu juga akan mudah menyadari jika frekuensi bayi menangis berbeda dari biasanya.
Misalnya frekuensi bayi menangis semakin sering atau lebih lama.
“Jika bayi menangis keras untuk waktu yang lama setiap hari, bayi mungkin menderita kolik,” ungkap dokter anak Myron Rosen M. D. dari Baylor Medical Center di Garland.
Frekuensi bayi menangis karena kolik bisa hingga beberapa jam setiap hari dan biasa terjadi saat malam.
Tidak ada alasan pasti mengenai bagaimana kolik bisa muncul.
Namun, ada beberapa kemungkinan penyebab kolik, antara lain kelebihan gas, intoleransi laktosa, berat badan lahir rendah, alergi protein, hingga penggunaan botol susu.
Baca Juga: Apa Yang Ada Dalam Pikiran Bayi? Yuk, Gali Lebih Dalam, Moms.
Untuk itu, jika Moms mulai merasakan frekuensi bayi menangis yang berbeda dan kondisi Si Kecil yang mulai mengkhawatirkan, tidak ada salahnya Moms segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.